TEMPO.CO, Jakarta -Istilah flexing mungkin sudah familiar di telinga banyak orang. Istilah ini kerap dipakai dalam rap dan hip hop, terutama dalam lagu yang berbahasa Inggris.
Menurut Urban Dictionary, sebagaimana dikutip dari Bustle, istilah flexing memiliki lebih dari satu arti. Arti pertama yakni pamer atau menyombongkan diri. Sementara arti kedua yakni memasang muka palsu, memalsukannya, atau memaksanya.
Definisi kedua biasanya ditujukan pada seseorang yang menyombongkan diri tentang sesuatu yang sebenarnya tidak berhak ia banggakan, berbohong tentang pencapaian, atau melebih-lebihkan kebenaran.
Istilah flexing telah populer sejak lama. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya artis yang senang memamerkan penghasilannya atau jumlah mobil yang mereka miliki di lirik lagu atau video musik.
Tindakan flexing dapat membuat seseorang terlihat luar biasa di mata orang lain. Meski demikian, flexing tidak dapat membantu seseorang untuk mendapatkan teman.
Melansir Insider, studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa 66% orang cenderung memilih mobil mewah daripada mobil biasa.
Akan tetapi, dalam hal pertemanan, kebanyakan orang lebih suka menjalin hubungan dengan orang yang memiliki kendaraan biasa.
"Jadi, orang berpikir bahwa simbol status seperti mengendarai mobil mewah akan meningkatkan minat persahabatan, tetapi simbol status seperti itu sebenarnya membuat calon teman kurang tertarik pada persahabatan," kata Stephen Garcia, salah satu peneliti dalam jurnal tersebut.
Selanjutnya : Satu kelompok yang menjadi peserta eksperimen...