Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Cara Mengobati Penyakit Batu Empedu, Harus Operasi?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit batu empedu adalah kondisi saat cairan pencernaan mengeras dan membentuk semacam kristal di kantong empedu. Ukuran batu empedu mulai dari sebutir pasir hingga sebesar bola golf. Kondisi ini muncul akibat jumlah kolesterol tinggi.

Mengutip dari Mayo Clinic, ciri-ciri sakit batu empedu umumnya muncul saat kristal empedu menyumbat saluran pencernaan. Gejalanya berupa sakit perut bagian kanan atas, nyeri punggung di antara tulang belikat, sakit di bahu kanan, mual dan muntah.

Melansir dari Web MD, dalam kebanyakan kasus, pengobatan batu empedu dianggap perlu jika penderitanya mengalami gejala yang cukup parah. Salah satu perawatan yang akan dilakukan untuk mengobati batu empedu adalah dengan operasi pengangkatan kantung empedu.

Pengobatan Batu Empedu

Namun tak hanya operasi, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa pengobatan sebelum akhirnya mengoperasi. Hal ini karna hampir sepertiga penderita batu empedu yang pernah mengalami serangan tidak pernah lagi kambuh. Beberapa pengobatan yang akan disarankan oleh dokter di antaranya yaitu:

1. Menunggu dengan Waspada

Meskipun batu empedu bisa sangat menyakitkan atau menakutkan, namun banyak penderitanya yang tidak mengalami gejala yang parah. Dalam beberapa kasus, batu tersebut larut atau terlepas dengan sendirinya. Karena masalah dapat diselesaikan tanpa intervensi, banyak dokter yang akhirnya mengambil pendekatan menunggu dan melihat setelah gejala awal.

2. Terapi non bedah

Jika penderita batu empedu tidak dapat atau tidak mau menjalani operasi, maka dokter akan merekomendasikan salah satu dari beberapa teknik non-invasif. Meskipun metode ini dapat menghancurkan batu empedu namun kekambuhan sering terjadi.

Beberapa batu empedu dapat dilarutkan melalui penggunaan garam empedu, meskipun prosedur ini hanya dapat digunakan dengan batu yang terbentuk dari kolesterol dan bukan dari pigmen empedu. Dokter akan memberikan obat Actigall (ursodiol). Teknik ini akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk hilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknik non-invasif selanjutnya yaitu terapi gelombang kejut. Teknik ini dilakuan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memecah batu. Garam empedu akan diberikan sesudahnya untuk melarutkan potongan-potongan kecil.

Selain itu, dokter juga dapat mencoba mengeluarkan batu empedu selama Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Selama prosedur, instrumen akan dimasukkan melalui endoskopi untuk mencoba mengeluarkan batu.

3. Operasi

Kantong empedu memiliki fungsi yang penting untuk hidup normal dan sehat. Ketika batu empedu terus-menerus mengganggu, dokter akan merekomendasikan untuk mengeluarkan organ sepenuhnya. Operasi ini dianggap salah satu yang paling aman dari semua prosedur bedah.

Setiap tahun, sekitar 750.000 orang telah melakukan operasi pengangkatan kantong empedunya. Cara ini juga satu-satunya metode pengobatan yang menghilangkan kemungkinan batu empedu lain akan berkembang di masa depan.

WINDA OKTAVIA

Baca: Apa Penyebab Batu Empedu? Cek Jika Sering Maag dan Mata Kuning

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

23 jam lalu

Nyeri punggung
Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung

Spesialis bedah saraf tak menganjurkan penderita nyeri punggung untuk melakukan berbagai aktivitas berikut beserta alasannya.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

5 hari lalu

Batu ginjal.
Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

7 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

9 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

10 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

14 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat