"

Tuna Makanan Laut Paling Populer, Simak Manfaatnya

ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)
ilustrasi ikan tuna (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Ikan tuna adalah salah satu jenis makanan laut yang paling populer di dunia. Selain dagingnya yang tebal, tuna juga sangat bergizi. Kandungan gizi pada tuna dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan.

Tuna merupakan spesies ikan air asin yang habitatnya tersebar mulai dari Samudera Atlantik hingga Indonesia. Spesies tuna yang paling umum dikenal di Amerika Serikat adalah Skipjack, juga dikenal sebagai tuna “ringan”, dan Albacore, juga dikenal sebagai tuna “putih”.

Tuna berwarna merah cerah dan sering dijadikan suatu hidangan seperti sushi. Ikan ini menjadi sumber vitamin B12 yang sangat baik. Vitamin ini dibutuhkan tubuh untuk membentuk DNA. Selain itu, vitamin B12 juga membantu membentuk sel darah merah baru dan mencegah perkembangan anemia.

Tuna juga kaya vitamin D. Tiga ons tuna kalengan menghasilkan sebanyak 50 persen dari tingkat harian yang direkomendasikan. Vitamin D ini diperlukan untuk kesehatan tulang, memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan memastikan pertumbuhan optimal pada anak.

Laman Web MD menulis, tuna masih memiliki berbagai manfaat lainnya untuk tubuh seperti:

  1. Menurunkan risiko penyakit jantung

Tingginya kadar asam lemak omega-3 pada ikan tuna dapat membantu mengurangi kadar asam lemak omega-6 dan kolesterol LDL yang dapat menumpuk di dalam arteri jantung. Penelitian telah menunjukkan makan lebih banyak omega-3 dikaitkan dengan penurunan tingkat penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung.

  1. Mencegah masalah penglihatan

Omega-3 dalam tuna juga memiliki efek positif pada kesehatan mata. Dalam sebuah penelitian terhadap 40 ribu profesional kesehatan wanita, wanita yang makan beberapa porsi tuna tiap pekan memiliki risiko 68 persen lebih rendah terkena mata kering. Omega-3 juga dianggap berkontribusi pada kesehatan retina secara keseluruhan.

  1. Mengurangi risiko kanker

Asam lemak omega-3 pada tuna juga dipercaya dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini penting karena banyak jenis kanker berkorelasi dengan peradangan kronis.

  1. Mendukung penurunan berat badan

Tuna adalah ikan yang berdaging tanpa lemak. Tuna mengandung tinggi protein, tetapi rendah kalori. Hal ini akan membuat kenyang lebih lama dan menghentikan seseorang makan lebih banyak.

Dalam sebuah penelitian, remaja yang secara teratur makan ikan tanpa lemak seperti tuna selama beberapa minggu kehilangan berat badan rata-rata dua pon lebih banyak daripada kelompok kontrol yang tidak makan ikan.

Baca juga: Sering Dianggap Mirip, Ini Perbedan Ikan Tuna dengan Ikan Tongkol

WINDA OKTAVIA








Suka Pakai Minyak Jelantah, Awas Kanker Mengintai

1 hari lalu

Ilustrasi minyak jelantah Foto Shutterstock
Suka Pakai Minyak Jelantah, Awas Kanker Mengintai

Penggunaan minyak jelantah sangat berbahaya bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan risiko kanker hingga menjadi sumber berbagai penyakit lain.


Benarkah Kanker Mesothelioma Disebabkan Paparan Asbes?

1 hari lalu

Bahaya asbes. Dailymail
Benarkah Kanker Mesothelioma Disebabkan Paparan Asbes?

Sejumlah ahli mengaitkan mesothelioma dengan paparan asbes.


Bahaya Karsinogen pada Produk Kosmetik Menurut Pakar

1 hari lalu

Ilustrasi wanita memakai lipstik merah. Freepik.com/Jcomp
Bahaya Karsinogen pada Produk Kosmetik Menurut Pakar

Pakar mengingatkan bahaya karsinogen pada produk kosmetik terhadap kesehatan manusia, yaitu sebagai organisme atau agen yang dapat menyebabkan kanker.


Bintang Jurassic Park Ini Idap Kanker Darah Stadium 3, Bersyukur Banyak Dukungan

4 hari lalu

Sam Neil (Twitter)
Bintang Jurassic Park Ini Idap Kanker Darah Stadium 3, Bersyukur Banyak Dukungan

Aktor Sir Sam Neil, mengaku mengidap kanker darah stadium 3 dan ia bersyukur mendapat banyak dukungan dari teman, keluarga, dan penggemar.


Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium yang Tidak Boleh Diabaikan

5 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium yang Tidak Boleh Diabaikan

Kanker ovarium terjadi akibat pertumbuhan sel secara cepat dan dapat menyerang jaringan tubuh yang sehat.


Peduli dan Usir Rasa Takut, Kunci Tekan Angka Kanker Payudara Stadium Lanjut

7 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Peduli dan Usir Rasa Takut, Kunci Tekan Angka Kanker Payudara Stadium Lanjut

Peduli dan menghindari rasa takut adalah kunci menekan angka kanker payudara stadium lanjut. Ini yang perlu dilakukan menurut pakar.


Kisah Pasien Kanker yang Pernah Berobat ke Luar Negeri, Bedanya dengan di Dalam Negeri?

7 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Kisah Pasien Kanker yang Pernah Berobat ke Luar Negeri, Bedanya dengan di Dalam Negeri?

Banyak orang Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri dengan berbagai alasan. Kenapa mereka lebih memilih pergi jauh untuk pengobatan?


Waspada! Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Batu Empedu

8 hari lalu

Ilustrasi batu empedu. harvard.edu
Waspada! Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Batu Empedu

Orang dengan riwayat batu empedu memiliki peningkatan risiko kanker kandung empedu. Namun kanker kandung empedu ini sangat jarang terjadi, sehingga meskipun risiko kanker meningkat, kemungkinan terkena kanker kandung empedu masih sangat kecil.


Benarkah Memangku Laptop Berisiko Menyebabkan Kanker?

14 hari lalu

AP/HO via Quincy Hearld-Whig
Benarkah Memangku Laptop Berisiko Menyebabkan Kanker?

Kebiasaan memainkan laptop sambil memangkunya dianggap dapat memicu terjadinya kanker. Benarkah?


Langkah Awal Hindari Penyakit Kanker, Jangan Sampai Obesitas

18 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Langkah Awal Hindari Penyakit Kanker, Jangan Sampai Obesitas

Menjaga berat badan seimbang dan tidak sampai alami obesitas adalah langkah awal untuk pencegahan kanker