Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terlalu Sering Menyantap Makanan Pedas, Apakah Mengakibatkan Gangguan Kesehatan?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi cabai rawit. Depositphotos
Ilustrasi cabai rawit. Depositphotos
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMakanan pedas baik untuk kesehatan jika dikonsumsi sewajarnya. Jika makanan yang sangat pedas dikonsumsi terlalu banyak dan sering bisa menganggu kesehatan, salah satunya mulas.

Mengutip Livestrong, ahli nutrisi Mary Matone menjelaskan terlalu banyak dan sering menyantap makanan pedas bisa memicu gastroesophageal reflux disease atau GERD. Gangguan kesehatan tersebab naiknya asam lambung ke kerongkongan itu bisa dipengaruhi makanan pedas.

Menurut Matone, memamg makanan pedas bukan penyebab utama GERD. Tapi, makanan pedas bisa memperburuk penyakit itu. Makanan pedas bisa mengiritasi kerongkongan (orang yang mengalami GERD), menyebabkan mulas dan ketaknyamanan,” katanya.

Apa saja masalah kesehatan dari mengonsumsi makanan pedas?

  1. Iritasi usus atau lambung

Mengutip Health Digest, masalah pencernaan karena makanan pedas antara lain iritasi lambung atau usus yang menimbulkan efek pencahar. Maag akut juga mungkin terjadi dengan gejala mual, dan rasa penuh di perut bagian atas. 

  1. Diare

Mengutip Verywell Health, senyawa kapsaisin dalam cabai yang menimbulkan rasa pedas untuk orang ususnya sensitif bisa mengalami diare.

Saat seseorang makan kapsaisin, usus kecil secara cepat mendorong senyawa itu untuk melindungi tubuh dari gangguan kesehatan di saluran pencernaan. Ketika makanan mencapai usus besar, pencernaan biasanya melambat dan menyerap air. Usus besar mempercepat seluruh proses yang membuat sebagian orang yang sensitif akan mengalami diare. Biasanya diare karena makanan pedas akan hilang dalam satu hari atau dua hari.

  1. Meningkatkan Risiko Demensia
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip publikasi dalam jurnal ilmiah Nutrients, terlalu sering dan banyak menyantap makanan pedas bisa meningkatkan risiko demensia. Penelitian terhadap 4.582 orang dewasa di Cina dan jumlah cabai yang mereka makan selama 15 tahun.

Responden berusia di atas 55 tahun yang makan lebih dari 50 gram cabai setiap hari mengalami risiko penurunan kognitif, masalah memori, dan demensia hampir dua kali lipat. Data juga menemukan peserta yang lebih kurus cenderung akan terganggu masalah ingatannya kalau terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca: Benarkah Makan Cabai Terlalu Banyak Dapat Menurunkan Daya Ingat?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

8 hari lalu

Ilustrasi demensia. REUTERS
Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

Dokter saraf mengatakan perlunya deteksi dini demensia karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita maupun keluarganya.


Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

9 hari lalu

Ilustrasi demensia. Pexels/Nilov
Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

Perawat orang demensia sebaiknya berbagi tugas dengan anggota keluarga lain dan penting dilakukan karena perawat pun perlu waktu istirahat.


Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia

11 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia


5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

12 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

Hindari makanan dan minuman ini jika ingin cepat tidur


Dampak Gaya Hidup Serbacepat pada Kesehatan Lambung

12 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Dampak Gaya Hidup Serbacepat pada Kesehatan Lambung

Kebiasaan makan yang tidak teratur, stres, dan kurang perhatian terhadap pola makan sehat menjadi faktor utama masalah lambung.


Perbedaan Demensia dan Alzheimer

15 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.


Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

16 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

Ada beberapa faktor pemicu demensia, mulai dari kesibukan sampai gaya hidup tak sehat. Jenis apa yang paling banyak ditemukan?


Mengenal Bedah Laparoskopi untuk Atasi GERD

25 hari lalu

Ilustrasi dokter bedah. bet.com
Mengenal Bedah Laparoskopi untuk Atasi GERD

Seberapa aman bedah laparoskopi untuk mengatasi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung.


Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

31 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Makanan pedas bisa mengganggu kualitas tidur karena dapat menimbulkan refluks asam.


7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

33 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.