Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Risiko Intermittent Fasting bagi Penderita Diabetes

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIntermittent fasting memang bermanfaat bagi penderita diabetes, namun metode diet ini memiliki risiko. Apa saja risiko metode ini bagi penderita diabetes?

Dilansir dari laman Healthline, Rabu, 31 Maret 2021, penderita diabetes yang melakukan intermittent fasting mungkin berisiko mengalami hipoglikemia dan hiperglikemia karena fluktuasi gula darah selama dan setelah periode tidak makan.

Ketika seseorang menggunakan obat-obatan atau insulin, lalu makan lebih sedikit daripada biasanya, gula darahnya bisa turun dan menyebabkan hipoglikemia.

Menurut Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), hipoglikemia dapat menyebabkan gejala, seperti kegoyahan, kebingungan, sifat lekas marah, detak jantung cepat, merasa gugup, berkeringat, panas dingin, pusing, kantuk, energi rendah, penglihatan kabur, dan mual.

Sementara hiperglikemia terjadi saat seseorang makan lebih banyak, mungkin karena sangat lapar setelah puasa, dari biasanya yang menyebabkan gula darah naik. Ini bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf (neuropati), kebutaan, penyakit ginjal, penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

Meski berisiko, penderita diabetes bukan tidak boleh mencoba metode diet ini. Dilansir dari laman Verywell Health, Selasa, 1 Maret 2022, konsultasikan dengan dokter apakah intermittent fasting adalah metode yang baik. Ikuti saran pakar kesehatan.

Jika diperbolehkan melakukan intermittent fasting, pertahankan diet seimbang selama periode puasa dan non-puasa dan jangan makan berlebihan selama periode non-puasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sesaat sebelum berpuasa, makanlah makanan yang lebih lambat diserap dan tinggi serat. Makanan seperti ini biasanya memiliki skala indeks glikemik yang rendah. Pastikan makan makanan yang mengenyangkan untuk menjaga gula darah tetap stabil selama puasa, seperti buah-buahan, sayuran, dan salad segar.

Selama intermittent fasting, minumlah banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Namun, hindarilah minuman manis. Saat berbuka, batasi jumlah makanan berlemak atau manis. Cobalah memanggang, alih-alih menggoreng masakan dengan minyak. Selain itu uji kadar glukosa darah sesering mungkin.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Alasan Intermittent Fasting Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

7 jam lalu

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul jika Kekurangan Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Lantas, bagaimana jika tubuh kekurangan vitamin C?


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

1 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

1 hari lalu

Ilustrasi makanan untuk pasien diabetes (pixabay.com)
Penderita Diabetes Tipe 2 Dianjurkan Pilih Makanan Rendah Karbohidrat

Penderita diabetes tipe 2 diminta mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dengan lebih banyak protein dan lemak untuk mengontrol kadar gula darah.


12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

2 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
12 Risiko Penyakit Akibat Kebiasaan Merokok

Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran mengenai efek mematikan dari merokok.


Bagus untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Olahraga di Sore Hari Bantu Turunkan Gula Darah

2 hari lalu

Ilustrasi wanita melakukan olahraga latihan barre. Freepik.com
Bagus untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Olahraga di Sore Hari Bantu Turunkan Gula Darah

Melakukan olahraga menjadi salah satu faktor untuk hidup sehat. Studi menyebutkan olahraga pada sore hari bantu turunkan gula darah.


5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

2 hari lalu

ilustrasi pria makan nabati atau sayur  atau jagung (pixabay.com)
5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

Apabila rutin dikonsumsi, jagung dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Apa saja?


900 Warga Binaan Rutan Depok Skrining Kesehatan Antisipasi Penularan TBC

2 hari lalu

Warga binaan pemasyarakatan Rutan Depok menjalani skrining kesehatan, Rabu, 31 Mei 2023. Foto : Humas Rutan Kelas I Depok
900 Warga Binaan Rutan Depok Skrining Kesehatan Antisipasi Penularan TBC

Skrining kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa WBP Rutan Depok tetap dalam keadaan sehat.


Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Anak penting konsumsi protein tinggi selama proses tumbuh kembang mereka. Anak dengan alergi, berisiko alami stunting. Waspadai hal ini.


Ingin Turun Berat Badan Cepat atau Lambat? Cek Dulu Penjelasan Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com
Ingin Turun Berat Badan Cepat atau Lambat? Cek Dulu Penjelasan Berikut

Penelitian menjelaskan alasan penurunan berat badan dengan cara cepat tidak lebih baik dari yang lebih lama. cek alasannya.


Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai

Banyak faktor yang berkontribusi pada terjadinya diabetes melitus obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik. Cegah sebelum terjadi.