TEMPO.CO, Jakarta - Radikal bebas molekul yang tak stabil akan terbentuk dalam proses metabolisme. Faktor radikal bebas lainnya di luar tubuh, antara lain asap rokok dan polusi udara. Mengutip Verywell Health, gaya hidup mempengaruhi risiko buruk dari radikal bebas.
Mengatasi radikal bebas
Mengutip publikasi National Center for Complementary Integrative Health, antioksidan berguna mengatasi radikal bebas atau stres oksidatif.
National Center for Complementary Integrative Health merujuk analisis tahun 2009 menggunakan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (1999–2000 dan 2001–2002) memperkirakan jumlah antioksidan yang diperoleh orang dewasa di Amerika Serikat dari makanan dan suplemen.
Suplemen menyumbang 54 persen vitamin C, 64 persen vitamin E, 14 persen alfa dan beta-karoten, dan 11 persen asupan selenium.
Mengurangi risiko radikal bebas berarti menjaga keseimbangan dengan antioksidan. Sayuran dan buah-buahan menjadi makanan sehat dan sumber antioksidan.
Paparan radikal bebas dan stres oksidatif tak mungkin sepenuhnya terhindarkan. Namun, untuk meminimalkan risiko radikal bebas, perlu meningkatkan kadar antioksidan
Mengutip Mayo Clinic, antioksidan dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Antioksidan juga memiliki beberapa bentuk, antara lain vitamin C, vitamin E, flavonoid, karotenoid, lignan, tanin, dan fenol.
Mengutip Healthline, antioksidan bisa didapat dalam makanan, terutama buah- buahan, sayuran, dan asupan nabati lainnya. Kandungan vitamin E dan vitamin C merupakan antioksidan yang efektif.
Kopi termasuk sumber antioksidan terbesar dalam diet Barat. Daging dan ikan pun mengandung antioksidan, tapi lebih rendah daripada buah-buahan dan sayuran. Adapun teh hijau dan cokelat hitam juga sumber antioksidan.
Air kelapa mengandung antioksidan yang mengubah radikal bebas sehingga mengurangi risiko menyebabkan penyakit. Adapun radikal bebas molekul tak stabil yang diproduksi di sel selama metabolisme. Produksinya meningkat sebagai respons terhadap stres atau cedera.
Asupan buah dan sayuran dalam keseharian makan termasuk cara terbaik untuk menghasilkan antioksidan. Adapun konsumsi makanan itu antara lain beri, ceri, jeruk, prem, brokoli, wortel, tomat, dan zaitun.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Mengapa Antioksidan Dibutuhkan untuk Menekan Risiko Radikal Bebas?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.