Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Night Terror dan Mimpi Buruk Saat Tidur Berlainan, Apa Perbedaan Kondisinya?

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Ilustrasi teror mimpi buruk. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNight terror yang diartikan sebagai teror malam atau gangguan tidur malam sambil berteriak merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang akan bereaksi ketakutan.

Gejala lainnya saat mengalami night terror, yaitu meronta-ronta, berjalan, menangis ketika sedang tidur.

Sedangkan nightmare atau mimpi buruk yang dialami seseorang saat tidur. Mengutip Science Daily sebagian besar mimpi buruk menggambarkan kesedihan, kebingungan, dan rasa bersalah. “Mimpi buruk yang lebih intens akan membangunkan Anda. Di sisi lain mimpi buruk biasanya berasal dari konflik pribadi,” kata Antonio Zadra, ahli psikologi dari Universitas De Montreal, Kanada.

Night terror

Mengutip Mayo Clinic, gejala teror malam biasanya menyebabkan berteriakan. Saat terbangun raut ketakutan mata terbelalak, napas agak berat, denyut jantung cepat, dan kebingungan.

Mengutip NHS, night terror dipengaruhi kondisi sangat kelelahan atau penyakit tertentu. Night terror juga dipengaruhi aktivitas sebelum tidur yang menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan stres, misalnya menonton film horor.

Mengutip American Sleep Association, night terror biasanya dialami anak-anak di bawah usia 7 tahun. Anak-anak yang mengalami night terror cenderung berbicara dan berjalan sambil tertidur.

Merujuk Sleep Foundation, kecenderungan night terror anak-anak di atas usia 12 tahun agak rendah. Satu studi menjelaskan, hanya 4 persen dari parasomnia seperti night terror yang masih dialami saat melewati masa remaja.

Orang dewasa agaknya makin jarang mengalami night terror dibandingkan anak-anak. Orang dewasa yang mengalami night terror dipicu kondisi stres atau kurang tidur. Tapi, kondisi night terror yang dialami orang dewasa bisa menjadi perhatian terkhusus jika menimbulkan perilaku kekerasan.

Nightmare atau mimpi buruk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sleep Foundation, mimpi buruk biasanya akan memicu tekanan emosional. Tidak seperti night terror, mimpi buruk terjadi selama tidur tanpa perilaku fisik atau suara. Orang yang mengalami mimpi buruk mudah dibangunkan dan mengingat cerita dalam mimpinya.

Mengutip Science Daily, ahli psikologi Antonio Zadra menjelaskan, mimpi tergolong katarsis terhadap perubahan kehidupan sehari-hari. Sumber mimpi buruk yang berulang biasanya berasal dari peristiwa traumatis. Penyebab lainnya juga ketika baru berhenti dari kebiasaan minum alkohol atau obat psikotropika. Kondisi itu mempengaruhi frekuensi atau intensitas mimpi buruk.

Mimpi buruk bukan penyakit. Tapi bisa menjadi masalah bagi individu yang sangat tertekan karena mimpi buruknya. Orang yang sering mengalami mimpi buruk mungkin takut tertidur,” kata Zadra. Kecenderungan itu karena kemungkinan kembali mengalami mimpi buruk yang berulang setiap malam.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Night Terror Gangguan Tidur Sambil Berteriak, Apa Penyebabnya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.