Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Makan Tempe Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMasyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan tempe. Hasil olahan kedelai ini tampaknya juga menjadi salah satu makanan favorit bagi penderita jantung. Pasalnya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kandungan nutrisi dalam tempe dapat menurunkan risiko penyakit jantung. 

Penelitian terbaru dari Cohort Studies berjudul Isoflavone Intake and the Risk of Coronary Heart Disease in US Men and Women (2020) menunjukkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi tempe setidaknya seminggu sekali dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen. Hal ini terjadi sebab kandungan protein tinggi dari kedelai mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation itu menjelaskan, LDL biasanya membentuk plak keras di pembuluh darah. Seiring waktu, plak tersebut kian membesar sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung atau stroke. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan adanya antioksidan. Salah satunya adalah antioksidan endogen yaitu superoksida dismutase (SOD) yang merupakan pertahanan pertama terhadap proses oksidasi di dalam tubuh.

Kolesterol LDL ini umumnya dijumpai pada makanan yang telah terkontaminasi atau teroksidasi radikal bebas. Sementara itu, tubuh dengan sendirinya memproduksi HDL atau kolesterol baik dalam jumlah tertentu. Fungsi daripada HDL yakni membantu metabolisme tubuh dan memiliki aktivitas anti inflamasi. Melansir situs cencer.gov, inflamasi diketahui sebagai salah satu penyebab utama dari berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, hingga kanker. 

Penelitian sebelumnya oleh Diah Mulyawati Utari dari Program Studi Gizi Manusia, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB) juga menemukan bahwa kandungan asam amino tertinggi pada tempe adalah arigin. Pun kandungan asam lemak tertingginya adalah asam linoleat. Tempe juga disebutkan kaya akan isoflavon dan kadarnya relatif dapat dipertahankan jika tempe diolah dengan cara dikukus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senada dengan hasil penelitian Cohort Studies, hasil statistik penelitian yang dipublikasikan pada 2011 itu menunjukkan, pemberian tempe sebanyak 160 gram setiap hari selama empat minggu dapat memperbaiki profil lipid. Maksudnya yaitu menurunkan kadar kolesterol total, K-LDL (kolesterol jahat), dan trigliserida. 

Tempe juga dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan SOD serta menurunkan MDA dan oksidasi pada LDL. Dari kedua hasil penelitian tersebut di atas, pada kesimpulannya menunjukkan bahwa tempe mempunyai kemampuan untuk menurunkan faktor risiko penyakit jantung koroner. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Langka Tetap Dicari, Ini Daftar Kandungan Gizi Tempe yang Baik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

10 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

18 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

32 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

32 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

35 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

37 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)
Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.