TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes bisa menyebabkan tubuh mengalami disfungsi produksi atau penggunaan insulin serta sangat cepat berkembang. Saat terserang diabetes, tubuh akan memberikan beberapa sinyal. Umumnya, gejala diabetes yang paling banyak diketahui adalah sering buang air kecil dan penurunan berat badan yang drastis.
Namun, diabetes juga berpengaruh pada kulit. Saat terkena diabetes, kulit akan lebih rentan terserang beberapa masalah seperti mudah iritasi dan kering. Sekitar sepertiga penderita diabetes akan mengalami masalah seperti luka kulit atau ruam kaki. Bahkan, menurut Asosiasi Diabetes Amerika (ADA), beberapa masalah kulit bisa menjadi tanda peringatan diabetes pada yang tidak terdiagnosis.
Baca Juga:
Kabar baiknya adalah sebagian besar masalah kulit yang diakibatkan oleh diabetes dapat dicegah atau diobati dengan mudah jika ditangani lebih awal. Berikut 10 tanda dan gejala diabetes pada kulit.
Mudah terinfeksi bakteri kulit
Penderita diabetes cenderung rentan mengalami infeksi bakteri pada kulit. Masalah kulit yang umumnya sering ditemukan adalah bintit pada kelopak mata, bisul, infeksi kuku, dan infeksi dalam pada kulit dan jaringan di bawahnya. Biasanya, area di sekitar infeksi akan terasa panas, merah, nyeri, dan bengkak. Perawatan dengan krim atau pil antibiotik dapat mengatasi masalah kulit ini.
Infeksi jamur
Selain rentan terkena infeksi bakteri, orang dengan diabetes umumnya mudah terinfeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans. Infeksi jamur ini menciptakan kondisi ruam merah dan gatal dan dikelilingi oleh lepuh kecil serta sisik, yang biasanya ditemukan di daerah hangat dan lembab seperti ketiak atau di antara jari kaki. Infeksi jamur lain yang umum terjadi pada penderita diabetes antara lain, kurap, gatal di selangkangan, dan infeksi jamur vagina.
Baca Juga:
Kulit gatal akibat sirkulasi darah yang buruk
Banyak penyebab kulit gatal. Pada penderita diabetes, infeksi jamur bisa menjadi akar penyebab. Namun, aliran darah yang buruk juga diperkirakan menjadi salah satu penyebab lain. Umumnya, pasien akan merasakan gatal pada kaki bagian bawah. Anda dapat mengurangi frekuensi mandi dan menggunakan sabun yang lembut untuk mengatasinya.
Vitiligo
Vitiligo adalah masalah kulit di mana sel-sel kulit yang membuat melanin (pigmentasi coklat) dihancurkan sehingga menyebabkan bercak warna tubuh tidak teratur. Meskipun penyebab vitiligo hingga saat ini belum diketahui, para ahli percaya kondisi kulit tersebut disebabkan oleh autoimun seperti yang dapat ditemukan dalam diabetes tipe 1.
BioMed Research International dalam penelitiannya bahkan menggambarkan adanya hubungan antara kedua kondisi tersebut. Hingga saat ini, masalah kulit tersebut masih tidak ada obatnya tetapi terapi cahaya dan steroid digunakan untuk mengatasi vitiligo. Jika memiliki kondisi tersebut, penting untuk memakai tabir surya minimal SPF 30 karena kulit yang mengalami depigmentasi tidak memiliki perlindungan alami dari sinar matahari.
Neuropati
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang disebut dengan neuropati (komplikasi diabetes yang umum). Terkadang, kerusakan tersebut menyebabkan hilangnya sensasi pada kaki. Jika menginjak sesuatu dan melukai kaki atau mengalami lecet, Anda mungkin tidak dapat merasakannya. Selain itu, luka kulit terbuka yang disebut ulkus cenderung sulit mengering dan rentan mengalami infeksi.
Kulit melepuh atau melenting
Kondisi kulit ini pada dasarnya jarang terjadi tetapi terkadang penderita diabetes mengalami lepuh (bullosis diabetesorum). Lepuh terjadi pada punggung jari tangan, tangan, jari kaki, kaki, dan terkadang pada tungkai atau lengan bawah. Lukanya menyerupai luka bakar. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Menjaga glukosa darah agar tetap terkendali adalah satu-satunya pengobatan untuk masalah kulit diabetes ini.
Xanthomatosis
Diabetes yang tidak terkendali dapat menyebabkan xanthomatosis. Xanthoma adalah kondisi pertumbuhan lemak yang berkembang di bawah kulit. Kondisi ini biasanya ditemukan di punggung tangan, kaki, lengan, dan bokong. Masalah kulit ini sering menyerang pria muda dengan kolesterol tinggi dan trigliserida (lemak dalam darah) sangat tinggi.
Sklerosis digital
Sekitar satu dari tiga orang dengan diabetes tipe 1 mengalami kondisi sklerosis digital atau kulit tebal, kencang, seperti lilin yang berkembang di punggung tangan. Orang yang mengidap diabetes dapat mengalami sensasi sendi jari menjadi kaku dan sulit digerakkan. Terkadang, masalah kulit ini juga terjadi pada jari kaki dan dahi.
Granuloma annulare
Masalah kulit ini menyebabkan bintik-bintik merah pada kulit (ruam). Granuloma annulare diseminata paling sering terjadi pada jari tangan dan telinga. Biasanya, perawatan medis tidak diperlukan karena ruam dapat hilang dengan sendirinya tanpa meninggalkan bekas.
Kulit menggelap
Acanthosis nigricans menyebabkan masalah kulit pada lipatan tubuh dan membuat lipatan kulit menjadi gelap dan menebal. Masalah kulit akibat diabetes ini biasanya berkembang pada orang yang memiliki kelebihan berat badan. Mengontrol glukosa darah adalah langkah pertama dalam mencegah dan mengobati masalah kulit akibat diabetes. Jika mendapati beberapa masalah kulit seperti yang sudah disebutkan, segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Kenapa Banyak Orang Mengalami Hipertiroid dan Diabetes Secara Bersamaan?