Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panic Attack, Apa Kondisi Penyebab Serangan Panik Itu?

image-gnews
Ilustrasi panik. pumirror.com
Ilustrasi panik. pumirror.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan panik (panic attack) ditandai kemunculan rasa takut atau gelisah yang berlebihan secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa dialami mendadak tanpa sebab yang jelas. Mengutip Healthline, perasaan ini biasanya memuncak awal sekitar 10 menit. Setelah itu hilang secara cepat.

Panic attack menyebabkan emosi yang intens, seperti ketakutan kematian atau kecemasan lainnya. Gangguan ini juga menyebabkan gejala fisik, termasuk jantung berdebar dan sesak napas.

Apa itu serangan panik?

Mengutip WebMD, gangguan fisik yang dialami orang panic attack nyeri bagian tengah dada. Aliran pernapasan yang tiba-tiba mengalami peningkatan, detak jantung berdetak cepat, dan mendadak merasa takut. Ketika detak jantung memompa makin cepat, maka darah yang mengalir ke otot akan meningkat. Ini menyebabkan gula darah melonjak secara cepat.

Para ilmuwan mempelajari ketika seseorang mengalami panic attack, ada kemungkinan bagian otak yang memproses rasa takut lebih aktif. Orang yang mengalami panic attack memiliki banyak aktivitas di bagian otak yang terkait dengan respons, seperti ingin melawan atau berlari. 

Kondisi panic attack juga mempengaruhi kadar hormon serotonin yang mempengaruhi suasana hati. Para peneliti juga menemukan, selama serangan panilk, hormon adrenalin yang dikeluarkan tubuh meningkat dua kali atau lebih. Semua perubahan itu membuat tubuh orang yang panic attack mengalami kelelahan yang sangat menguras tenaga.

Biasanya orang yang mengalami panic attack mengalami serangan yang tidak terduga dan banyak menghabiskan waktunya untuk mengkhawatirkan gangguan ini. Itu karena setelah seseorang mengalami panic attack, ia akan banyak memikirkan gangguan ini dan menghindari situasi tertentu yang rentan memicu gangguan ini muncul kembali.

Panic attack mirip seperti respons alami tubuh terhadap bahaya. Faktor terbesar yang memicu gangguan bisa saja genetik, lingkungan, dan stres. Adapun faktor lainnya yang memicu panic attack, antara lain, peristiwa traumatis, berlebihan kebiasaan merokok dan konsumsi kafein, juga pengalaman pelecehan fisik atau seksual semasa kanak-kanak

Ahli psikologi dari Atlanta's Emory University School of Medicine, Barbara O. Rothbaum menjelaskan ,kombinasi antara faktor genetik, lingkungan, peristiwa hidup, penyalahgunaan obat, dan pola berpikir yang membesar-besarkan reaksi fisik juga rentan memicu gangguan itu. Ia mengatakan, seseorang mungkin akan cemas mengenai masalah pekerjaan, ujian, atau membuat keputusan yang penting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi, seseorang yang panic attack mungkin bereaksi terhadap tekanan sama dengan reaksi fisik yang berlebihan. Itu seolah-olah akan diserang harimau liar atau jatuh dari ketinggian,” katanya.

Baca: Ini Perbedaan Panic Attack dan Anxiety Attack Berikut Gejalanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

4 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

5 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

9 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.