Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terinfeksi Cacar Monyet

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com
Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaCacar monyet adalah infeksi zoonosis virus yang langka dan dapat menyebar dari hewan ke manusia dan dari orang ke orang. Meskipun kasus cacar monyet meningkat secara mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kebanyakan kasus, gejala cacar monyet hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. 

Namun, badan kesehatan global memperingatkan komplikasi yang disebabkan oleh virus cacar monyet, yang meliputi infeksi kulit sekunder, pneumonia, kebingungan, dan masalah mata. Di masa lalu, antara 1-10 persen orang dengan cacar monyet meninggal dunia, kata WHO. Lantas, kelompok mana saja yang lebih rentan terhadap infeksi? 

Orang yang memiliki kontak dekat, termasuk kontak seksual, dengan penderita cacar monyet harus mengambil tindakan yang tepat untuk tetap aman dari virus. Selain itu, mereka yang sering kontak dengan hewan seperti binatang pengerat dan primata harus menjaga diri dengan melakukan tindakan pengendalian. 

Selain itu, seperti diketahui, monkeypox menyebar ke manusia melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut, atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Konon, petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet juga harus waspada dan harus mengambil tindakan ekstra untuk melindungi diri sendiri. 

Mereka yang memiliki defisiensi imun yang mendasari mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gejala serius. Menurut WHO, bayi yang baru lahir, anak kecil dan orang-orang dengan defisiensi imun yang mendasari mungkin berisiko mengalami gejala yang lebih serius, dan dalam kasus yang jarang terjadi kematian akibat cacar monyet. 

Penyakit atau gangguan defisiensi imun terjadi ketika sistem imun tidak berfungsi dengan baik atau tidak bekerja seperti yang diharapkan. Orang yang lahir dengan defisiensi dari penyebab genetik dikenal sebagai imunodefisiensi primer. Ada lebih dari 200 gangguan imunodefisiensi primer. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksin cacar dikatakan efektif melawan cacar monyet. Mengingat cacar monyet disebabkan oleh virus yang mirip dengan cacar, vaksin cacar (MVA) dikatakan memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap cacar monyet. 

"Satu dosis vaksin cacar (MVA) akan membantu mengurangi keparahan gejala cacar monyet dan mencegah infeksi di masa depan. Jika terus terpapar, Anda mungkin ditawari dosis kedua," tambah National Health Service Inggris. 

Gejala yang harus diwaspadai 
Gejala cacar monyet dikatakan biasanya muncul dalam 6-13 hari. Namun, gejala bisa memakan waktu hingga tiga minggu setelah paparan untuk muncul dan dapat bertahan hingga 2-4 minggu. NHS melaporkan perlu waktu 5-21 hari untuk gejala pertama muncul. Beberapa gejalanya antara lain: 

-Suhu tinggi 
-Sakit kepala 
-Nyeri otot 
-Sakit punggung 
-Kelenjar bengkak 
-Menggigil 
-Kelelahan

Baca juga: Beda Gejala Cacar Monyet dan Cacar Air

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

27 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

28 hari lalu

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

38 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

39 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

39 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

43 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

45 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

45 hari lalu

Flu Singapura.
Bedanya Flu Singapura dengan Sariawan dan Cacar, Waspada Bintik Merah pada Anak

Flu Singapura berbeda dengan sariawan biasa meskipun sama-sama menyebabkan lesi di mulut. Simak perbedaan gejala penyakit ini.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

46 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

47 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.