Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Penyebab dan Gejala Somatoform

image-gnews
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi somatoform termasuk sulit diperiksa karena seseorang yang mengalami gangguan itu sangat yakin gejala dan perasaan tertekan bisa dijelaskan melalui penyebab fisik medis. Padahal, gejala itu merupakan akibat dari mental atau emosional bukan dari penyebab fisik.

Jika dokter tidak menemukan alasan fisik gejala, maka akan disarankan bertemu psikiater atau psikolog. Masalah kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mengalami gejala fisik tubuh sebagai respons terhadap tekanan psikologis  Biasanya, gangguan ini terjadi karena seseorang terlalu stres. Mengutip WebMD, psikiater atau psikolog yang membuat diagnosis gejala merujuk penilaian terhadap sikap dan perilaku dengan gejala gangguan somatoform.

Penyebab somatoform

Seseorang yang somatoform tidak memalsukan gejala penyakit dan masalah lain terlepas penjelasan fisik gejala ditemukan atau tidak. Biasanya, gejala muncul setelah peristiwa traumatis dan berlangsung selama beberapa pekan atau bulan.  Akibatnya, tekanan dari gejala secara signifikan mempengaruhi fungsi tubuh sehari-hari.

Pemeriksaan gangguan somatoform, dokter perlu memastikan keluhan dan gejala yang dirasakan pasien benar-benar tak ditemukan penyebabnya. Sebab itu, pemeriksaan yang lengkap dan teliti tetap perlu dilakukan.

Mengutip Verywell Mind, tak ada penyebab pasti mengenai gangguan somatoform. Tapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena gangguan somatoform, yaitu:

  1. Faktor genetik
  2. Riwayat pelecehan fisik atau seksual
  3. Riwayat memiliki penyakit serius saat kecil
  4. Kecenderungan berpikir negatif
  5. Kemampuan yang buruk untuk mengekspresikan emosi
  6. Mudah merasa nyeri secara fisik atau terganggu secara emosi saat linu
  7. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
  8. Memiliki orientasi prestasi yang tinggi
  9. Somatisasi orang tua
  10. Tekanan akademik
  11. Adanya intimidasi dari lingkungan

Gejala somatoform

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala psikologis seseorang yang somatoform mempengaruhi jaringan fungsi tubuh. Adapun itu seperti masalah neurologis, gangguan makan, kecemasan, ketakutan yang berlebihan terhadap perpisahan, fobia, depresi, dan tak bicara kepada orang tertentu.

Mengutip WebMD, seseorang yang mengalami gangguan somatoform juga memiliki gejala fisik umum, yaitu:

  1. Rasa sakit, seperti sakit mulas terus-menerus, pusing, nyeri sendi, dan lain-lain,
  2. Konsentrasi yang buruk, pusing, dan kemurungan,
  3. Timbulnya penyakit, seperti flu akut atau demam kelenjar
  4. Hilang sensasi atau gerakan tubuh
  5. Kehilangan atau gangguan fungsi motorik dan kejang

Baca: Apa Itu Gangguan Somatoform dan Kiat Mengatasinya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

18 jam lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
5 Tanda Harus Segera Temui Psikolog untuk Cek Kesehatan Mental

Jika sejumlah gejala ini muncu, itu tandanya kesehatan mental terganggu. Segera konsultasikan ke psikolog.


Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

1 hari lalu

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Melamun Ternyata Ada Manfaatnya, Begini Tips Melakukannya dengan Sehat

Kegiatan melamun tidak selamanya negatif, melamun yang sehat justru bisa mendatangkan manfaat seperti kreativitas, pikiran lebih rileks, hingga mengatasi rasa cemas.


Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

2 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik


Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

2 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Khawatir Berlebihan, Apa Itu Fobia Masa Depan dan Gejalanya?

Selalu khawatir akan masa datang, kecemasan akan masa depan pun mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Apa itu fobia masa depan?


Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

2 hari lalu

Ilustrasi melukis/produk Studio Sanjunipero
Manfaat Hobi untuk Mengurangi Stres dan Kejenuhan

Hobi kegiatan yang dilakukan secara rutin atau saat waktu senggang


Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

2 hari lalu

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya
Diet Mediterania Bantu Turunan Kecemasan dan Stres pada Lansia

Studi menyebutkan diet mediterania tidak hanya promosikan kesehatan fisik, namun juga turunkan kecemasan pada lansia.


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

3 hari lalu

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mendatangi Bareskrim Mabes polri untuk meminta perlindungan pada anak anak dari Ferdy Sambo dan Putri, Jakarta. Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut Kak Seto, perlu membedakan perlakuan pada anak-anak kedua pasangan ini untuk memberikan perlindungan terutama yang masih berusia di bawah 18 tahun dari bully. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel

"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

4 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

4 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.