Pendaki Nick Gardner menaiki gunung Buachaille Etive Mor di Skotlandia, Inggris, 29 September 2021. Nick Gardner melakukan pendakian untuk memfokuskan diri setelah istrinya sakit Alzheimer dan osteoporosis. REUTERS/Russell Cheyne
Selain itu, terdapat latihan low-impact yang dapat mencakup:
- Menaiki tangga
- Tarian
- Menjelajah alam
Laman Royal Osteporosis Society menyatakan terdapat latihan yang dapat digunakan untuk menguatkan otot tubuh, yakni:
- Berolahraga dua hingga tiga hari setiap pekan, pada hari-hari yang tidak berurutan.
- Berolahraga selama 20 hingga 30 menit, lakukan latihan yang mentargetkan kaki, lengan, dan tulang belakang.
- Lakukan latihan secara bertahap dengan resistensi dengan mengangkat beban sebanyak delapan hingga 12 kali.
Menurut Healthline, sebuah studi pada anak-anak menemukan bahwa olahraga dapat mengurangi tulang keropos di kemudian hari. Selain itu, studi pada pria dan wanita lanjut usia yang melakukan latihan menahan beban menunjukkan peningkatan kepadatan mineral tulang, kekuatan tulang, dan ukuran tulang, serta pengurangan penanda pergantian tulang dan peradangan.
Jangan Terlalu Banyak Latihan
Baik untuk kesehatan tulang, terlalu banyak berolahraga juga memiliki dampak buruk bagi tulang. Laman Web MD menyatakan beberapa bukti menunjukkan bahwa terlalu banyak berolahraga dapat menyebabkan masalah tulang.
Akan halnya latihan yang terlalu intensif dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat menyebabkan penurunan massa tulang atau osteopenia atau tahapan sebelum memasuki osteoporosi.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Tiga Klasifikasi Osteoporosis Berdasarkan Penyebabnya