Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Kelelahan Bisa Jadi Awal Gejala Penyakit Autoimun

Reporter

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jaringan tubuh dan hampir semua organ dalam tubuh bisa menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun dan lebih dari 100 penyakit autoimun yang dibedakan dalam dua jenis. Di antara lebih dari 100 penyakit autoimun terdapat tujuh penyakit yang paling umum dikeluhkan, yaitu diabetes tipe 1, artritis reumatoid (RA), psoriasis/artritis psoriatik, multipel sklerosis, lupus eritematosus sistemik (LES), radang usus, dan addison.

Spesialis penyakit dalam, konsultan alergi imunologi di Siloam Hospital Sriwijaya Palembang, Masdianto Musai, menyebutkan gejala autoimun dimulai dari kelelahan.

“Penyakit autoimun bahkan dimulai dengan sejumlah gejala ringan, misalnya kelelahan, pegal otot, demam ringan, dan lainnya. Namun, gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang lama,” ujar Masdianto.

Dia menambahkan penyebab penyakit autoimun belum teridentifikasi secara pasti. Namun, terdata jelas seperti layaknya penyakit-penyakit lain, penyebab cenderung karena faktor genetik atau keturunan, lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan infeksi.

“Merokok tembakau, konsumsi alkohol, obesitas, dan atau penyakit penyerta lain merupakan faktor risiko. Data valid pun menunjukkan adanya faktor risiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun," tambahnya.

Risiko imun
Pencegahan autoimun dapat dengan melakukan pemeriksaan risiko imun, yaitu pemeriksaan genomik yang mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor risiko terhadap penyakit autoimun. Dia mengingatkan pencegahan dilengkapi dengan perbaikan faktor lingkungan tempat tinggal dan gaya hidup yang sehat sebagai pencegahan terbaik terhadap penyakit autoimun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di awal pencegahan autoimun, dokter akan mendiagnosa penyakit diawali dengan wawancara, pemeriksaan fisik, tes antinuklir antibodi (ANA) yang berfungsi untuk mengetahui aktivitas antibodi yang menyerang tubuh dan dilanjutkan melakukan tes autoantibodi untuk mendeteksi karateristik antibodi dalam tubuh, tes darah, dan lainnya.

"Pahami bahwa sebagian besar atau banyak keluhan penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dengan obat. Akan tetapi, apabila gejala timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak memburuk atau flare. Pengobatannya pun akan merujuk kepada penyakit yang diderita pasien," paparnya.

Penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan saraf atau organ seperti hati, ginjal, depresi, atau gangguan kecemasan. Adapun, bagi wanita yang terdiagnosis autoimun dengan rencana kehamilan jika mengalami kondisi enam bulan stabil, dokter akan mengizinkan untuk melanjutkan proses kehamilan.

Namun, dokter tetap akan menjelaskan tiga kemungkinan penyakit autoimun yang diderita selama kehamilan, yaitu terjadi perburukan, stabil atau sama saja, dan tentunya terjadinya perbaikan karena kehamilannya. Dia mengingatkan meski pencegahan penyakit autoimun secara medis dapat dilakukan, pencegahan terbaik adalah menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga, dilengkapi konsultasi, juga pemeriksaan secara berkala melalui deteksi risiko imun yang direkomendasikan untuk menghindari keluhan penyakit autoimun dan komplikasinya.

Baca juga: Inilah 10 Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Itu Hipertiroid, Berbahayakah bagi Tubuh? kenali Tanda-tandanya

14 hari lalu

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Apakah Itu Hipertiroid, Berbahayakah bagi Tubuh? kenali Tanda-tandanya

Berikut tanda-tanda jika Anda terkena hipertiroid. Kenali apa itu hipertiroid dan kenali tyanda-tanda umumnya.


Mengenal Alergi Lebih Dekat, Berikut Tanda dan Cara Mengobatinya

14 hari lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Mengenal Alergi Lebih Dekat, Berikut Tanda dan Cara Mengobatinya

Alergi adalah reaksi tubuh terhadap zat yang biasanya tidak berbahaya. Namun, gejala alergi berkisar dari ringan hingga bisa mengancam jiwa.


Sebab dan Gejala Anemia Aplastik yang Menyerang Babe Cabita

21 hari lalu

Babe Cabiita dianggap membuat frame Menteri Sosial Tri Rismahari sebagai pemarah, karena di akhir video, Risma seolah-olah melompat dari podium dan memukuli empat orang pemuda yang sedang tertawa-tawa. Instagram/@babecabiita
Sebab dan Gejala Anemia Aplastik yang Menyerang Babe Cabita

Komedian Babe Cabita menceritakan kisahnya ketika melawan penyakit anemia aplastik. Apa gejala dan sebab penyakit itu?


Kesibukan Bikin Wanita Lupa Perhatikan Kesehatan Ini

26 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Kesibukan Bikin Wanita Lupa Perhatikan Kesehatan Ini

Kesibukan sering membuat wanita lupa diri sendiri, termasuk kondisi kesehatan. Padahal, ada beberapa gejala penyakit yang dianggap sepele tapi serius.


Polandia Selidiki Wabah Penyakit Legionellosis

29 hari lalu

Ilustrasi tangan diinfus. hsi-med.com
Polandia Selidiki Wabah Penyakit Legionellosis

Polandia curiga kalau wabah Legionellosis adalah sabotase


Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

30 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Dinkes DKI Ajak Masyarakat Sering Cuci Tangan Cegah Penyakit Amoeba

Dinas Kesehatan DKI ajak masyarakat sering cuci tangan agar terhindar dari penyakit amoeba.


Syamsi Dhuha Foundation Berikan Beasiswa ke Puluhan Mahasiswa dan Pelajar Difabel

37 hari lalu

Mahasiswa dan pelajar penerima beasiswa dari Syamsi Dhuha Foundation 2023. (Dok.SDF).
Syamsi Dhuha Foundation Berikan Beasiswa ke Puluhan Mahasiswa dan Pelajar Difabel

13 penerima beasiswa dari kalangan difabel dan autoimun, adalah mahasiswi dan siswa SLB, SMA dan Madrasah Aliyah di Bandung, Ciamis, Padang, dan Batu.


Mengenal Lebih Dekat dengan Penyakit ISPA

37 hari lalu

Ilustrasi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).  ANTARA/FB Anggoro
Mengenal Lebih Dekat dengan Penyakit ISPA

ISPA dapat disebabkan oleh berbagai agen infeksi, termasuk virus, bakteri, dan jamur.


Ini 7 Penyakit akibat Terpapar Polusi Udara

38 hari lalu

Monas terlihat samar akibat polusi udara di Jakarta, 11 Agustus 2023. TEMPO/ Hilman Fathurrahman W
Ini 7 Penyakit akibat Terpapar Polusi Udara

Polusi udara dapat menyebabkan sejumlah penyakit. Apa saja?


Epidemiolog: Covid Varian Eris Mulai Terdeteksi di Indonesia Sejak Maret 2023, Apa Kata WHO?

43 hari lalu

Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh
Epidemiolog: Covid Varian Eris Mulai Terdeteksi di Indonesia Sejak Maret 2023, Apa Kata WHO?

Covid-19 hingga hari ini masih terus mewabah di dunia, Covid varian Eris sejak Maret 2023 mulai terdeteksi di Indonesia. Bagaimana antisipasinya?