TEMPO.CO, Jakarta -Kasus batuk pilek pada anak-anak di bulan September ini naik drastis. Kira-kira apa penyebabnya?
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan pada awal September akan memasuki akhir musim kemarau dan akhir September memasuki masa peralihan atau pancaroba. Masa peralihan akan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang.
Pergantian musim alias pancaroba melanda ini biasanya ditandai dengan angin kencang, hujan tak menentu yang datang tiba-tiba dalam waktu singkat, udara terasa panas dan cuaca tiba-tiba terik, serta arah angin tidak teratur.
Perubahan udara dan temperatur tersebut sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit kita akan berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba.
Suhu Berubah-ubah Bisa Pacu Virus dan Bakteri Berbiak
Mengutip dari Bisnis.com, selain itu temperatur yang berubah-ubah menjadi salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Inilah yang menyebabkan orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.
Musim pancaroba ini berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis.
Apabila kondisi daya tahan tubuh sedang lemah, risiko untuk sakit pun membesar, terutama bagi bayi dan anak-anak. Maka dari itu, penting untuk Anda mewaspadai aktivitas dan asupan makan anak untuk menjaga kesehatannya pada musim pancaroba.
Mengutip dari Antara, sistem kekebalan tubuh anak yang belum sempurna membuatnya lebih rentan terjangkit penyakit, terutama di tengah perubahan cuaca yang ekstrem saat pancaroba.
Menurut Medical Affairs Combiphar, sistem kekebalan tubuh anak belum mengenal agen penyebab penyakit dan setiap infeksi adalah hal baru sehingga tubuh lebih rentan, berujung pada terjadinya gangguan di pencernaan dan pernapasan.
Musim pancaroba juga bisa menimbulkan alergi pada anak, yang ditandai dengan pilek, batuk pilek, bersin, hidung tersumbat dan hidung gatal.
RINDI ARISKA
Baca juga : Malaysia Tidak Lagi Wajibkan Pakai Masker di Dalam Ruangan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.