TEMPO.CO, Jakarta -Vitamin B12 adalah vitamin larut dalam air yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. Sumber vitamin B12 kebanyakan terdapat dari sumber makanan hewani. Meski mudah didapatkan, namun masih banyak orang yang kekurangan vitamin ini.
Kekurangan vitamin B12 mempengaruhi antara 3 sampai 43 persen orang dewasa. Ada beberapa kelompok orang tertentu yang tidak mendapatkan cukup vitamin B12 atau mengalami kesulitan menyerapnya. Mengutip dari laman National Institutes of Health, kelompok ini yaitu:
Baca Juga:
- Orang dewasa yang tidak memiliki cukup asam klorida di perut
- Orang dengan penyakit autoimun yang disebut gastritis atrofi
- Orang dengan anemia pernisiosa
- Orang yang telah menjalani beberapa jenis operasi perut atau usus
- Orang dengan gangguan lambung dan usus kecil, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn
- Orang yang makan sedikit atau tidak sama sekali makan makanan hewani, seperti vegetarian dan vegan
Mengutip dari laman Ada Health, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya. Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah yang sehat atau tidak dapat memproduksi cukup zat hemoglobin yang memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Gejala Kekurangan Vitamin B12
Gejala kekurangan vitamin B12 biasanya berkembang secara bertahap dan bisa sangat luas. Mengutip dari laman Healthline, gejala ini yaitu:
1. Kelelahan
Jika seseorang kekurangan B12, maka akan merasa lelah. Sel-sel tubuh membutuhkan B12 untuk berfungsi dengan baik. Karena itu memiliki kadar B12 yang tidak memadai dapat menurunkan produksi sel darah merah normal, yang dapat mengganggu pengiriman oksigen.
2. Kulit pucat atau kuning
Tanda lain yang dapat menunjukkan kekurangan B12 adalah kulit pucat atau kuning. Seperti kondisi yang disebut anemia defisiensi besi, anemia yang terkait dengan defisiensi B12 dapat membuat kulit pucat karena kurangnya sel darah merah yang sehat dan matang dalam tubuh.
3. Sakit kepala
Kekurangan B12 dapat menyebabkan efek samping neurologis, termasuk sakit kepala. Faktanya, sakit kepala adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan terkait dengan kekurangan B12 pada orang dewasa dan anak-anak.
4. Gejala depresi
B12 sangat penting untuk berfungsinya sistem saraf pusat, dan kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental. Secara khusus, kekurangan B12 dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena depresi.
5. Masalah gastrointestinal
Kekurangan B12 juga dapat menyebabkan diare, mual, sembelit, kembung, gas, dan gejala gastrointestinal lainnya. Masalah ini juga dapat memengaruhi orang dewasa dan anak-anak.
6. Sulit konsentrasi
Kekurangan B12 berdampak negatif pada sistem saraf pusat, orang dengan kadar B12 rendah akan merasa pusing dan kesulitan berkonsentrasi saat menyelesaikan tugas. Orang dewasa sangat berisiko untuk efek samping ini karena risiko defisiensi B12 meningkat seiring bertambahnya usia.
7. Sakit dan radang pada mulut dan lidah
Glossitis adalah istilah medis yang mengacu pada lidah yang meradang, merah, dan nyeri. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kekurangan B12. Pada orang dengan defisiensi B12, glositis dapat muncul bersamaan dengan stomatitis, yang ditandai dengan luka dan peradangan di mulut.
8. Parestesia di tangan dan kaki
Paresthesia adalah istilah medis yang mengacu pada sensasi terbakar atau tertusuk jarum di area tubuh tertentu, seperti tangan dan kaki. Banyak orang dewasa dan anak-anak yang memiliki defisiensi atau kekurangan vitamin B12 melaporkan mengalami paresthesia.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Apakah Suplemen Benar-benar Bisa Naikkan Vitamin B12 dalam Tubuh?