TEMPO.CO, Jakarta - Fluorosis kondisi yang mengubah tampilan email gigi anak-anak akibat terlalu banyak terpapar fluorida. Mengutip Verywell Health, saat gigi tumbuh dan mengalami fluorosis mungkin tampak sedikit berubah warna. Misalnya, ada bercak putih yang hanya bisa diperiksa oleh dokter gigi. Namun, kasus yang parah, gigi bernoda kuning hingga cokelat tua, ketakteraturan permukaan, dan berlubang.
Anak yang mengalami fluorosis biasanya ketika gigi mulai terbentuk. Kelebihan fluorida dari pasta gigi, air minum, dan makanan yang mempengaruhi kondisi itu. Tingkat fluorida yang rendah bermanfaat mencegah gigi berlubang. Itu sebabnya sering disarankan sebagai tindakan pencegahan untuk kesehatan gigi anak-anak dan orang dewasa. Kelebihan fluorida mengubah tampilan gigi anak-anak yang belum permanen pertumbuhannya.
Baca juga: Jaga Kesehatan Gigi Harus Dibiasakan sejak Bayi
Gejala dan penyebab fluorosis
Mengutip WebMD, sebagian besar kondisi fluorosis tidak parah. Fluorosis tidak menimbulkan rasa sakit. Itu menyebabkan tampilan email gigi berubah, biasanya menjadi bercak putih atau bergaris. Kondisi yang menandakan fluorosis parah antara lain bintik cokelat dan email gigi berlubang.
Merujuk Cleveland Clinic, fluorosis mempengaruhi orang-orang yang terpapar fluorida secara berlebihan selama tahun-tahun sebelum gigi permanen tumbuh. Anak-anak berusia di bawah delapan tahun paling berisiko mengalami fluorosis. Gigi yang sudah tumbuh permanen biasanya tak mengalami fluorosis.
Walaupun penyebab utama fluorosis penggunaan dipengaruhi produk gigi yang mengandung fluorida, misalnya pasta gigi dan obat kumur. Tapi ada penyebab lain munculnya fluorosis, seperti mengonsumsi suplemen fluorida dalam jumlah yang tinggi semasa kanak-kanak. Contohnya jus buah atau minuman ringan yang ditambah fluorida yang dikonsumsi secara berlebihan, dikutip dari Healthline.
Baca: Mengapa Gigi Anak-Anak Rentan Mengalami Fluorosis?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.