TEMPO.CO, Jakarta - Melahirkan merupakan proses penuh perjuangan. Saat melahirkan, ibu siap berkorban jiwa raga untuk melahirkan buah hati tercinta. Dalam proses persalinan, banyak yang menghindari episiotomi atau pembedahan untuk memperlebar jalan lahir melalui vagina.
Tindakan pembedahan itu memang sudah jarang dilakukan. Sebab, saat ini sudah ada cara untuk menghindari hal tersebut. Yaitu dengan pijat perineum.
Apa itu pijat perineum dan apa saja manfaatnya?
Baca : 6 Olahraga Ringan untuk Ibu Pasca Melahirkan
Mengutip dari Healthline, perineum adalah area jaringan antara vagina dan anus. Perineum menempel pada otot yang menopang organ reproduksi, usus, dan kandung kemih.
Mengutip dari whattoexpect.com, piijat perineum merupakan peregangan lembut secara manual pada dasar panggul untuk mempersiapkan otot dan kulit antara vagina dan rektum untuk kelahiran bayi. Tujuan dari pijat ini adalah untuk mengurangi risiko sobek dan bekas luka saat melahirkan.
Melansir dari Americanpregnancy.org, penelitian menunjukkan, pijat perineum secara teratur dalam 3 sampai 4 pekan terakhir kehamilan dapat meningkatkan peluang untuk melahirkan bayi secara normal tanpa merusak perineum. Dengan demikian, bisa menghindari kemungkinan robekan area dekat vagina.
Robekan perineum dan luka bedah episiotomi memerlukan jahitan. Sehingga, waktu pemulihan menjadi lebih panjang. Luka itu perlu dihindari karena bisa menyebabkan nyeri, dan inkontinensia atau kesulitan mengontrol keluarnya urin dan feses. Bahkan urin dan feses bisa keluar saat bersin. Hal ini tentu bisa berdampak negatif pada hidup ibu hamil setelah melahirkan.
Manfaat Pijat Perineum
Baca : Tips Persiapan Melahirkan Normal
Dirangkum dari Healthline, berikut manfaat pijat perineum :
1.Meningkatkan aliran darah
Pijat perineum dapat meningkatkan aliran darah, membantu jaringan dan kulit meregang dengan lebih mudah, namun dengan sedikit rasa sakit saat melahirkan.
2. Menurunkan risiko sobek
Sekitar 1 dari 15 wanita yang rutin melakukan pijat perineum tidak memerlukan episiotomi atau sebaliknya mengalami robekan yang membutuhkan jahitan.
3. Menurunkan kebutuhan jahitan
Apabila pijatan perineum tidak mencegah robekan, sebuah penelitian mengatakan hal itu dapat mengurangi kebutuhan akan jahitan sebanyak 10 persen. Hal ini berarti memijat perineum dapat mengurangi robekan yang parah.
4. Membantu wanita yang memiliki jaringan parut
Ibu hamil yang pernah mengalami cedera sebelumnya atau memiliki perineum yang kaku (penari, penunggang kuda) mungkin merasa bahwa pijatan sangat bermanfaat.
RINDI ARISKA
Baca : Mengenal Metode Persalinan Hypnobirthing : Melahirkan dengan Lebih Tenang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.