Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Masalah yang Muncul saat Kelebihan Protein

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Protein merupakan nutrisi penting yang berperan dalam proses pembentukan dan perbaikan sel serta jaringan tubuh. Protein juga memiliki peran penting dalam produksi enzim dan berbagai hormon pada tubuh. Namun, kelebihan protein juga tidak baik untuk kesehatan. 

Dilansir dari Medical News Today, rata-rata jumlah yang direkomendasikan untuk protein dihitung dengan menggunakan rasio 1 gram protein untuk setiap 1 kilogram berat badan

Orang dewasa umumnya dianjurkan untuk makan 0,8 gram per kilogram berat badan setiap hari. Beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang perlu meningkatkan asupan protein seiring bertambahnya usia.

Dikutip dari Healthline, berikut 9 masalah yang akan muncul saat seseorang mengonsumsi protein secara berlebihan:

1. Penambahan berat badan

Protein yang berlebihan biasanya disimpan sebagai lemak. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dari waktu ke waktu, terutama jika mengonsumsi terlalu banyak kalori saat mencoba meningkatkan asupan protein. Sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa penambahan berat badan secara signifikan berkaitan dengan diet di mana protein dapat menggantikan karbohidrat.

2. Bau mulut

Makan protein dalam jumlah besar dapat menyebabkan bau mulut, terutama jika membatasi asupan karbohidrat. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 40 persen peserta melaporkan bau mulut. Hal ini bisa terjadi karena tubuh memasuki kondisi metabolisme yang disebut ketosis, yang menghasilkan bahan kimia yang mengeluarkan bau tidak sedap.

3. Sembelit

Dalam studi yang sama, 44 persen peserta penelitian melaporkan terjadinya sembelit. Hal ini karena mengonsumsi tinggi protein dapat membatasi karbohidrat sehingga rendah serat.

4. Diare

Makan terlalu banyak protein seperti susu atau makanan olahan bisa menyebabkan diare. Terutama jika seseorang tidak toleran terhadap laktosa atau mengonsumsi sumber protein seperti daging goreng, ikan, dan unggas.

5. Dehidrasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tubuh membuang kelebihan nitrogen dengan cairan dan air. Hal ini bisa membuat seseorang dehidrasi meski tidak merasa lebih haus dari biasanya. Sebuah studi kecil pada 2002 yang melibatkan atlet menemukan bahwa ketika asupan protein meningkat, tingkat hidrasi menurun. Namun, sebuah studi pada 2006 menyimpulkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein berdampak minimal pada hidrasi.

6. Kerusakan ginjal

Kelebihan protein dapat menyebabkan kerusakan pada orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada sebelumnya. Hal ini karena tubuh kelebihan nitrogen dalam asam amino yang menyusun protein. Ginjal yang rusak harus bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.

7. Peningkatan risiko kanker

Studi telah menunjukkan bahwa diet tinggi protein tertentu yang sangat tinggi protein berbasis daging merah berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker. Makan lebih banyak daging merah atau olahan berkaitan dengan penyakit kolorektal, payudara, dan kanker prostat.

8. Penyakit jantung

Mengonsumsi banyak daging merah dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Hal ini bisa juga berkaitan dengan asupan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi. Menurut studi pada 2010, makan daging merah dalam jumlah besar dan produk susu tinggi lemak terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada wanita.

9. Kehilangan kalsium

Mengonsumsi tinggi protein dan daging dapat menyebabkan hilangnya kalsium. Hal ini dapat berkaitan dengan osteoporosis dan kesehatan tulang yang buruk. Studi pada 2013 menemukan hubungan antara tingkat konsumsi protein yang tinggi dan kesehatan tulang yang buruk.

WINDA OKTAVIA

Pilihan Editor: 6 Risiko Masalah Kesehatan Jika Kekurangan Protein

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

21 jam lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

3 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

12 hari lalu

Sembelit
Macam Camilan yang Dianjurkan untuk Mencegah Sembelit

Sebagian orang memiliki solusi unik untuk mencegah sembelit namun mengonsumsi makanan kaya serat bisa menjadi solusi yang baik.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

12 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

16 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?


Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

17 hari lalu

Pedagang tengah menata daging sapi di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Badan Pangan Nasional menetapkan impor daging sapi tahun ini sebesar 145.251 ton. Jumlah ini jauh di bawah pengajuan rencana kebutuhan yang diajukan para pelaku usaha yang sejumlah 462.011 ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Daging Sapi H-1 Lebaran 2024 Capai Rp 150 Ribu per Kilogram

Harga daging sapi meroket H-1 Lebaran di Pasar Palmerah mencapai Rp 150 ribu per kilogram.


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.