TEMPO.CO, Jakarta - Dikutip dari channelnewsasia.com jumlah orang dewasa yang menderita diabetes di seluruh dunia telah meroket dalam beberapa dekade terakhir, dengan Asia diperkirakan menjadi rumah bagi lebih dari 60 persen individu dengan kondisi tersebut.
Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang mendesak dengan implikasi serius terhadap mortalitas dan morbiditas.Sebuah studi terbaru dari Singapura telah memberikan penemuan baru pada interaksi antara kekuatan otot dan risiko diabetes pada wanita paruh baya.
Meskipun faktor risiko yang sudah diketahui seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan merokok menjelaskan sebagian besar kasus diabetes, para peneliti dalam studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar asosiasi residual masih belum dapat dijelaskan.
Sebagai contoh, hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungan antara penurunan kekuatan otot dan risiko diabetes pada wanita paruh baya.
Tim peneliti dari National University Hospital dan National University of Singapore, menemukan bahwa wanita dengan kekuatan otot yang lebih lemah lebih mungkin menderita diabetes, setelah beberapa faktor risiko lain yang diketahui seperti usia, ras, tingkat pendidikan, status menopause, merokok, dan obesitas.
penelitian ini menganalisis kekuatan otot dari lebih 1.000 wanita berusia antara 45 dan 69 tahun, dengan penekanan khusus pada kekuatan genggaman tangan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lima kali pengulangan berdiri di kursi. Dari 1.170 wanita yang dianalisis, 12,1 persen menderita diabetes, yang dikonfirmasi melalui tes glukosa darah puasa.
Apa yang ditemukan oleh para peneliti adalah wanita dengan kekuatan otot yang lebih lemah lebih dari dua kali lebih mungkin menderita diabetes, setelah mengendalikan faktor risiko lain yang diketahui seperti usia, ras, tingkat pendidikan, status menopause, merokok, dan obesitas.
Kekuatan genggaman tangan yang rendah dan kinerja berdiri di kursi yang buruk dikaitkan dengan prevalensi diabetes yang lebih tinggi, dengan mereka yang memiliki kekuatan otot seluruh tubuh yang lemah memiliki peluang 2,37 kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut.
YOLANDA AGNE
Pilihan editor : 5 Penyakit Tidak Menular yang Dapat Menyebabkan Kematian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.