Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Mengendalikan Diri agar Marah tak Berlebihan

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi wanita menahan amarah. shutterstock.com
Ilustrasi wanita menahan amarah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saat marah tak terkendali bisa merugikan diri dan orang lain. Itu sebabnya penting mengendalikan amarah. Merujuk American Psychological Association, kemarahan yang tidak terkendali menimbulkan masalah bagi hubungan pribadi dan kesehatan.

Kiat mengendalikan marah

1. Berhitung

Mengutip Healthline, cara menahan emosi bisa sambil berhitung. Saat berhitung denyut nadi akan turun dan kemarahan berkemungkinan mereda.

2. Mengontrol pernapasan

Tarik napas dalam. Saat mengembuskan napas sambil mengulangi ucapan yang menenangkan secara perlahan seperti santai, tenang saja. Beri diri waktu istirahat. Duduk jauh dari orang lain. Pada waktu tenang ini akan memproses peristiwa dan mengembalikan emosi dalam keadaan netral. 

3. Berpikirlah sebelum berbicara

Merujuk Mayo Clinic, saat dalam kondisi marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali. Diluangkan waktu beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran sebelum mengatakan apa pun.

Setelah tenang, mulai mengungkapkan kekhawatiran. Segera setelah berpikir jernih, diungkapkan perasaan. Mengungkapkan kekhawatiran dan kebutuhan secara jelas dan langsung, tanpa menyakiti atau mengendalikan orang lain

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Memahami pemicu kemarahan

Ingat lagi kondisi yang selalu membuat marah. Misalnya, saat mengemudi di pusat kota pada jam sibuk. Jika selalu berdebat dengan pasangan pada malam hari, coba mulai menghindari mengungkit topik perdebatan saat sedang lelah. Tak bisa sepenuhnya perasaan marah itu hilang. Namun, mengendalikan cara peristiwa mempengaruhi dan cara menanggapinya.

5. Bersikap tak terlalu berlebihan

Sesuatu yang berlebihan tidak baik, apalagi emosi saat sedang marah. Ketika sedang marah, coba untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Coba untuk bersabar sebelum muncul dorongan bereaksi berlebihan ketika sedang marah. Bukan berarti tidak boleh marah, tapi tetap memahami batasan dalam permasalahan yang memicu munculnya amarah.

Pilihan Editor: Ahli Jelaskan 2 Alasan Utama Anak Marah, Begini Cara Menghadapi Kemarahan Anak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan


Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

4 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Ini Bahaya Sleep Apnea yang Sering Disepelekan

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas secara berkala saat mereka sedang tidur.


Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

8 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

14 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

17 hari lalu

Justin Bieber dan Hailey Bieber. Foto: Instagram/@justinbieber
Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

19 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

23 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

24 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

24 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.