Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segala Hal Tentang Kemarahan: Mekanisme Marah Hingga Fakta Sehatnya Kemarahan

image-gnews
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemarahan kerap identik dengan sifat buruk. Namun rupanya, kemarahan tak melulu terkait sifat negatif. Sebab mengutip dari healthline.com, kemarahan bisa menguatkan, jika kita bisa mengontrol marah yang sehat secara emosional dan marah yang tidak menyehatkan. 

Menurut Juli Farga, seorang psikolog tersertifikasi dari San Fransisco, California, berikut 4 fakta yang perlu diketahui tentang kemarahan: 

1. Kemarahan bukanlah termasuk emosi buruk 

Tumbuh dalam keluarga yang kental dengan suasana konflik atau penuh dengan kekerasan dapat menanamkan keyakinan bahwa kemarahan itu berbahaya. Di sisi lain, sebetulnya marah tidak selalu identik dengan kekerasan atau sikap menyakiti orang lain.

Yang merusak adalah bagaimana kemarahan dikomunikasikan. Kemarahan yang diekspresikan sebagai pelecehan fisik atau verbal meninggalkan bekas luka emosional, tetapi amarah yang diekspresikan tanpa kekerasan dapat menumbuhkan keintiman dan membantu memperbaiki hubungan.

2. Menyembunyikan kemarahan dapat menimbulkan konsekuensi

Percaya bahwa amarah itu beracun dapat membuat kita menelan amarah kita. Tetapi menyembunyikan emosi ini memiliki konsekuensi. Nyatanya, kemarahan kronis terkait dengan masalah kesehatan seperti insomnia, kecemasan, dan depresi.

Kemarahan yang tidak terselesaikan dan tidak diungkapkan juga dapat menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti penggunaan narkoba, makan berlebihan, dan pengeluaran berlebihan.

Emosi yang tidak nyaman perlu ditenangkan, dan ketika seseorang tidak mendapat dukungan penuh kasih, mereka akan menemukan cara alternatif untuk mematikan perasaannya.

3. Kemarahan yang terikat pada hasil bisa berisiko secara emosional

Mengandalkan kemarahan kita untuk mengubah sebuah hasil dapat membuat kita merasa putus asa, sedih, dan kecewa, terutama jika orang atau situasinya tidak berubah.

Dengan mengingat hal itu, sebelum menghadapi seseorang, tanyakan pada diri Anda: "Apa yang saya harapkan dari interaksi ini?" dan "Bagaimana perasaan saya jika tidak ada yang berubah?"

Kita tidak dapat mengubah orang lain, dan meskipun hal itu mungkin mengecewakan, hal itu juga dapat membebaskan kita untuk mengetahui apa yang dapat dan tidak dapat kita kendalikan.

4. Ada sejumlah cara sehat untuk mengungkapkan kemarahan

Menggunakan pernyataan “aku” adalah salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan perasaan marah secara verbal.

Membiarkan emosi Anda dapat melukai perasaan orang lain, memungkinkan mereka mendengar dan menerima kata-kata pedas Anda. Alih-alih mengatakan, "Kamu selalu membuat saya marah," cobalah mengatakan, "Saya marah karena..."

Jika menghadapi orang tersebut tidak memungkinkan, mengarahkan energi Anda ke aktivisme dapat memberikan rasa kebersamaan, yang dapat mendukung dan menyembuhkan.

Dalam situasi di mana orang selamat dari trauma, seperti pelecehan, penyerangan, atau kematian orang yang dicintai, ketahuilah bahwa pengalaman Anda dapat membantu orang lain semakin kuat.

Tips Mengendalikan Marah

Menurut laman verywellmind.com, berikut sejumlah tips mengendalikan amarah: 

1. Mengetahui permasalahan

Jika akhir-akhir ini kamu sering marah-marah, coba cari tahu apa yang membuatmu marah atau memicu kemarahanmu. Jangan langsung menyalahkan orang lain atau keadaan yang kamu hadapi. Lihat lagi ke dalam diri, adakah persoalan personal yang kemudian memantik emosi. Yang terjadi di luar itu hanyalah pemantiknya.

2. Mengevaluasi kemarahan

Pertanyaan besar saat mengevaluasi kemarahan adalah kenapa kamu marah? Terkadang, kemarahan adalah peringatan kalau kamu perlu berubah. Misalkan kamu sedang menjalani hubungan yang tidak sehat dengan seseorang, kemudian orang itu membuatmu kesal. Pada prinsipnya, hubungan kalianlah yang bermasalah. Dan kamu bisa memutuskan untuk lanjut -yang artinya akan berlanjut dengan kemarahan berikutnya, atau cukup sampai di sini.

3. Mengelola pikiran 

Sebelum meluapkan kemarahan, kamu perlu mencoba fokus pada kenyataan, tanpa memikirkan segala sesuatu yang belum tentu terjadi. Kamu dapat mengucapkan kalimat menenangkan untuk meredam pikiran yang bikin marah. 

Sampaikan kepada diri sendiri kalimat seperti: "saya baik-baik saja","tetap tenang", "semua akan berjalan sebagaimana mestinya", dan lainnya. Mengucapkan kalimat itu berulang kali dapat membantu meredakan marah.

4. Berfokus pada relaksasi

Ada banyak latihan relaksasi yang dapat diterapkan untuk meredakan kemarahan. Contohnya latihan pernapasan, relaksasi otot, yoga, lari, jogging, meditasi, dan sebagainya. 

Yang perlu diketahui adalah, relaksasi juga perlu latihan. Jadi, pada awalnya kamu mungkin berpikir upaya ini tidak efektif. Lambat laun, kamu akan merasakan latihan itu bermanfaat.

5. Memahami perasaan

Kamu perlu untuk mengambil waktu sejenak dan berpikir tentang emosi yang sedang dirasakan. Sering kali kemarahan adalah cara menyembunyikan emosi tertentu, seperti malu, sedih, dan kecewa. Karena itu, mengakui emosi memicu kemarahan dapat membantu menemukan akar persoalannya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

6. Bergerak 

Kemarahan memberikan energi. Salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan lonjakan emosi adalah dengan terlibat dalam aktivitas fisik, misalnya olahraga. Olahraga membantu mengurangi stres dan menjernihkan pikiran.

7. Berbicara dengan teman

Ungkapkan suatu masalah atau perasaan kepada seseorang yang kamu percaya. Lebih baik lagi jika orang tersebut dapat membantu menenangkanmu. Jika kamu sedang curhat dengan teman, pastikan kamu hanya menyampaikan, bukan melampiaskan marah kepadanya.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Kiat Mengendalikan Diri agar Marah tak Berlebihan 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

3 hari lalu

Personel Koramil 2213/Jampangkulon saat menangkap Rahmat, tersangka kasus anak bunuh ibu di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa 14 Mei 2024. ANTARA/Istmewa
Kasus Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan Tersangka

Kasus anak bunuh ibu ini baru terungkap pada Selasa pagi, ketika Rahmat minta dibunuh dengan memberi upah Rp 330 ribu.


Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

3 hari lalu

Ilustrasi wanita pekerja bingung. shutterstock.com
Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Sejumlah faktor berperan dalam perbedaan ciri ADHD pada perempuan. Karena itulah gejalanya bisa berbeda dari laki-laki.


Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan


Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

3 hari lalu

Keluarga dan kerabat membawa jenazah Dimas Aditya, korban kecelakan bus rombongan SMK Lingga Kencana saat tiba di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Kecelakaan bus pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam di Subang, yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 13 orang luka berat dan 40 orang luka ringan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.


Stres Kalah Judi Slot? Begini Cara Menghentikan Kecanduannya

7 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Stres Kalah Judi Slot? Begini Cara Menghentikan Kecanduannya

Ada beberapa cara menghilangkan kecanduan berjudi online atau judi slot yang memerlukan dukungan orang terdekat dan bantuan ahli psikologi.


Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

8 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Tirachardz
Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.


8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

10 hari lalu

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami. Foto: Canva
8 Tanda-Tanda Perlu Konsultasi Kesehatan Mental ke Psikiater

Ketahui tanda-tanda kita perlu konsultasi kesehatan mental ke psikiater. Salah satunya adalah gangguan tidur kronis yang sering dialami.


Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita kecewa atau marah. Unsplash.com/Joshua Rawson Harris
Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

14 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

14 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.