Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanda-tanda dan Penyebab Skinny Fat, Badan Kurus tapi Tinggi Lemak

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi berat badan. Shutterstock
Ilustrasi berat badan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Skinny fat merupakan sebutan bagi mereka yang memiliki badan kurus namun tinggi lemak. Dikenal juga sebagai obesitas pada berat badan normal.

Meski terlihat sehat, orang dengan skinny fat rentan mengalami peradangan serta terkena diabetes dan kardiovaskular.

Tanda-tanda Skinny Fat

1. Memiliki Berat Berlebih pada Pinggang

Mengutip Health, berat berlebih pada bagian pinggang dan perut menandakan adanya kelebihan lemak. Bentuk pinggang pada pria cenderung mirip "apel" dan wanita "pir".

Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa kelebihan lemak di area pinggang dan perut meningkatkan risiko kematian dini. Lemak di area tersebut lebih berpotensi mengakibatkan penyakit kardiovaskular dibandingkan lemak di area tubuh lainnya. Lemak di sekitar perut menyebabkan resistensi insulin dan protein inflamasi.

2. Massa Otot Rendah

Orang yang tidak kelebihan berat badan atau obesitas bisa memiliki kadar lemak tubuh yang berlebihan. Terutama jika jarang berolahraga dan memiliki massa otot yang rendah.

Massa otot rendah dapat ditandai dari kurangnya kemampuan mengangkat beban sebagaimana mestinya. Serta mudah lelah saat melakukan aktivitas fisik sehari-hari.

Dalam kondisi ini, cobalah untuk rutin melakukan aerobik, jalan cepat, berlari, atau bersepeda. Olahraga tersebut membantu membangun massa otot, meningkatkan metabolisme, dan membakar lemak.

3. Pola Makan Tidak Sehat

Sering mengkonsumsi junk food dan soda tanpa kenaikan berat badan dapat menandai adanya penumpukan lemak. Sebaiknya mulai hitung asupan kalori dan hindari berbagai makanan tidak sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebab, sering mengkonsumsi junk food, gula ,dan makanan berlemak dapat merusak organ. Serta meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya.

Penyebab Skinny Fat

1. Genetik

Mengutip Healthline, beberapa orang cenderung mengalami skinny fat secara genetik. Di mana presentase lemak tubuh mereka lebih tinggi dibandingkan massa otot.

2. Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula

Makanan tinggi gula dapat berdampak negatif pada komposisi tubuh. Penelitian menemukan adanya korelasi konsumsi gula terhadap peningkatan lemak tubuh.

3. Usia

Orang lanjut usia lebih berpotensi mengalami skinny fat. Di mana mereka kehilangan banyak otot dan mengalami peningkatan lemak tubuh.

Kehilangan otot terkait usia ini dikenal sebagai sarcopenia. Perubahan hormonal yang membuat tubuh lebih sulit mempertahankan otot.

DELFI ANA HARAHAP

Pilihan Editor: Badan Kurus tapi Pinggang Lebar, Awas Skinny Fat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

29 menit lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

56 menit lalu

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio
Manfaat Olahraga bagi Penderita Diabetes Menurut Pakar

Olahraga seperti mengangkat beban dapat membantu penderita diabetes memperbaiki kondisi kesehatan dan mengurangi obat-obatan.


11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi sereal. Unsplash.com/John Matychuk
11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.


Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

4 hari lalu

Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Palembang, menaiki tangga pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 12 Mei 2024.  Sebanyak 450 jamaah calon haji asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Palembang diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.


Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian


Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

4 hari lalu

Petugas memasangkan gelang kepada Jemaah Calon Haji (JCH) kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Makassar di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 11 Mei 2024. Sebanyak 442 JCH yang tergabung dalam kloter pertama embarkasi Makassar didampingi delapan orang petugas haji daerah dan petugas kloter telah masuk asrama haji setempat yang dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada Minggu (12/5) melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.


Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

4 hari lalu

Seorang perawat beristirahat saat bekerja pada shift malam di sebuah rumah sakit di Cremona, Italia, 8 Maret 2020, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Francesca Mangiatordi via REUTERS.
Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.


Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

5 hari lalu

Beberapa calon jemaah haji menjalani pemeriksaan di Asrama Haji Donohudan Boyolali sebelum berangkat ke Tanah Suci, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.


Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

5 hari lalu

Ilustrasi kaki. Unsplash.com/Jan Romero
Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.


Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.