Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asupan Garam Tinggi, Pemicu Hipertensi pada Remaja

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar ilmu kesehatan anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Dr. dr. Partini P. Trihono, Sp.A(K), mengatakan hipertensi pada remaja juga dipengaruhi faktor gaya hidup, termasuk kurang bergerak. Selain kurang bergerak, mereka juga tak cukup tidur, misalnya karena bergadang bermain gawai dan terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein.

"Anak sekarang mungkin jarang berolahraga, kurang beraktivitas, banyak duduk main gawai," katanya.

Dari sisi pola makan, sebagian juga ada yang sudah mulai merokok, minum minuman beralkohol, dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi tetapi tinggi lemak dan garam seperti makanan cepat saji serta makanan olahan.

"Junk food selain mengandung lemak juga asupan garamnya tinggi, juga makanan yang diolah seperti keripik-keripik yang tinggi garam, makanan-makanan yang ditambahkan bumbu penyedap," jelas Partini.

Batasi asupan garam
Literatur kesehatan menyebut asupan garam anak usia 11 tahun ke atas seharusnya tidak lebih dari 6 gram per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan anak baru bisa mendapatkan asupan garam selain dari ASI saat berusia di atas 6 bulan dengan jumlah kira-kira sejumput dalam sehari.

"Anak di bawah 6 bulan tidak boleh ditambahkan garam ke dalam makanan karena sudah cukup mendapatkan dari ASI dan susu formula," ujar Partini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oleh karena itu, untuk mencegah anak dan remaja terkena hipertensi maka perlu ada pembatasan asupan garam, lemak, dan karbohidrat pada menu makanan. Cara ini juga berperan agar mereka tidak mengalami kelebihan berat badan dan bahkan obesitas.

Anak-anak dan remaja disarankan mengonsumsi makanan yang sehat, termasuk mengandung banyak serat, seperti sayuran dan buah-buahan, serta membatasi pemakaian bumbu masak yang banyak memakai natrium. Selain makanan, aktivitas fisik dan cukup tidur pun perlu diperhatikan. Kemudian, khusus anak yang sudah besar sebaiknya membatasi kopi, menghindari minuman beralkohol, dan rokok.

"Kopi bukannya tidak boleh sama sekali. Kafein bisa menyebabkan anak terjaga, kurang tidur, mempengaruhi tekanan darah," tegasnya.

Pilihan Editor: Banyak Kasus Tekanan Darah Tinggi Tak Terdiagnosis, Simak Saran Berikut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

1 hari lalu

Ilustrasi asam urat. Shutterstock
Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

6 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

7 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

20 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

25 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.