Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali 7 Penyebab Kucing Stres yang Sering Mengeong

Reporter

image-gnews
Seekor kucing disuntikan vaksin  dokter di Balai Penyuluhan Pertanian Kembangan, Jakarta, 17 Februari 2023. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mempertahankan Provinsi DKI Jakarta tetap bebas rabies dan meningkatkan kesehatan hewan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. TEMPO/Fajar Januarta
Seekor kucing disuntikan vaksin dokter di Balai Penyuluhan Pertanian Kembangan, Jakarta, 17 Februari 2023. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mempertahankan Provinsi DKI Jakarta tetap bebas rabies dan meningkatkan kesehatan hewan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStres pada kucing memiliki dua tingkat bahaya yang harus Anda ketahui, yaitu stres kronis dan stres akut. Kucing yang mengalami stres akut kemungkinan besar telah menghadapi ancaman atau kondisi yang susah diadaptasi olehnya. Sementara itu, stres kronis pada kucing lebih sukar untuk Anda ketahui dan biasanya dialami dalam jangka panjang.

Sebenarnya, kucing sudah memiliki sistem fisiologis untuk mengontrol kadar stres. Sistem yang mendominasi antara lain, sumbu HPA ( hipotalamus), hipofisis, dan adrenal. Kemudian, kucing juga memiliki sistem saraf simpatis untuk mengatur stres, pola hidup, dan kembang biaknya. Dengan sistem saraf, kucing mampu menahan diri dan merespons saat kejadian tidak terduga terjadi. Termasuk berlari menghindar saat stres melanda. Ada beberapa penyebab kucing stres yang menyebabkan meong lebih sering, simak selengkapnya berikut ini:

1. Sekadar ingin Memberi Salam

Kucing memiliki sifat yang mudah ramah. Salah satunya mengeong untuk menyambut dan memberi salam ketika Anda baru saja pulang ke rumah. Begitu pula, memberi salam pada orang lain yang datang sebagai tamu. Hal ini sangat umum dan normal terjadi. Anda hanya perlu beradaptasi dengan suaranya yang mungkin mengganggu.

2. Kucing sedang Berahi

Kucing tanpa dikebiri tentu memiliki rasa berahi karena reproduksinya berjalan normal. Terutama pada kucing betina yang sering mengeong dan cenderung melolong untuk menarik perhatian serta sebagai tanda menerima kehadiran kucing jantan. Hal yang sama juga dilakukan oleh pejantan. Mengeong berlebihan ini juga menunjukan bahwa si kucing ingin kawin seiring naiknya hormon estrogen.

3. Merasa Terancam dan Tidak Nyaman

Rasa takut maupun terancam membuat kucing tidak nyaman sehingga mengeong untuk meminta pertolongan. Rasa ini bisa dipicu oleh suara petir dan lainnya membuat kucing kaget hingga nyawanya terancam. Kemudian, mengeong berlebihan ini bisa terjadi pada kucing peliharaan di rumah. Di mana kucing merasa wilayahnya direbut oleh hewan lain yang seruang dengannya.

4. Ingin Diperhatikan

Kucing adalah hewan yang menyukai kontak sosial dengan manusia. Mereka pun sering mengeong sembari mendekati seseorang untuk menarik perhatian. Anda bisa memberinya belaian dan mengajaknya bicara. Kucing yang Anda tinggal sendirian dalam jangka panjang juga akan lebih aktif mengeong untuk mendapatkan perhatian dari rasa kangennya kepada Anda.

5. Tanda Kucing Telah Menua 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kucing rentan mengalami demensia (berkurangnya daya ingat) tentang dirinya dan hal lain saat menjelang usia tua sekitar 10 tahun. Dalam proses ini, dua fungsi otak kucing seperti memori dan kemampuan menilai perlahan merosot. Saraf indera penglihatan dan pendengaran juga mulai mengalami gangguan. Dengan demikian, kucing yang menua hanya bisa mengeong keras untuk meminta pertolongan.

6. Sedang Dilanda Kesedihan dan Kesakitan

Kucing yang dilanda kesedihan seperti ditinggal pergi oleh teman maupun majikannya, ia akan cenderung mengeong. Gejala ini tampak mudah Anda pahami. Antara lain, kucing akan mondar-mandir dengan mengeluarkan mengeongan yang keras sepanjang waktu. Kemudian, tampak sedang mencari-cari atau hanya diam di suatu tempat yang menjadi masa lalunya. Namun, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa si kucing sedang mengalami sakit-penyakit seperti hipertiroidisme, hipertensi, penyakit pada kotak suara (laring), hingga penyumbatan kantong kemih.

7. Mengalami Stres

Stres adalah hal utama mengapa kucing Anda sering mengeong. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan yang berlangsung pada hidup mereka. Antara lain, Anda baru saja membawa kucing di tempat baru, adanya hewan atau orang baru di rumah, hingga sakit. Kenali lebih teliti gejala-gejala yang membuatnya mengeong berlebihan. Jika perlu, berkonsultasilah kepada dokter hewan.

Pilihan editor: 5 Kiat Memelihara Kucing agar Kesehatannya Terjaga

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

10 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

14 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

16 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.