Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Atur Napas saat Lari agar Tidak Mudah Lelah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi lari maraton. Foto: Maybank Marathon
Ilustrasi lari maraton. Foto: Maybank Marathon
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lari merupakan olahraga yang menyehatkan. Namun begitu, kegiatan fisik ini butuh cara mengatur napas yang baik. Saat berlari, napas akan menjadi lebih cepat atau hiperventilasi, yang membuat otot cepat lelah. Kelelahan yang dirasakan tentu akan membuat Anda tidak bisa bertahan lama saat berolahraga.

Ketika berlari menggunakan pola ritme mengatur napas yang benar akan mengurangi stres dan memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk. Pola ritme pernapasan yang bisa dicoba misalnya 3:2. Metode ini dilakukan dengan menarik napas setiap tiga langkah kaki lalu membuangnya setiap dua langkah. Jika berlari lebih cepat, gunakan pola ritme 2:1. Artinya, tarik napas setiap dua langkah dan embuskan setiap satu langkah. Berikut cara mengatur napas saat berlari agar tidak mudah lelah.

1. Pemanasan yang baik 
Lakukan pemanasan minimal 20 menit, misalnya berjalan atau joging dengan kecepatan ideal. Pemanasan berfungsi mempersiapkan tubuh sebelum melakukan olahraga yang secara bertahap akan meningkatkan denyut jantung dan laju pernapasan sehingga Anda bisa menggunakan hal ini sebagai panduan bahwa pemanasan kemudian secara bertahap dapat mempercepat langkah untuk berlari.

2. Mulai dengan pernapasan mulut 
Jika terbiasa bernapas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut saat berlari, sebaiknya ubah mulai sekarang. Anda justru harus bernapas melalui mulut dan hidung saat berlari secara bersamaan. Hal ini karena otot membutuhkan oksigen untuk terus bekerja dengan baik. Bernapas melalui hidung saja tak cukup untuk memberikan asupan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Anda butuh pernapasan mulut untuk mengambil lebih banyak oksigen.

Embuskan napas dengan maksimal, jangan tanggung-tanggung sehingga karbondioksida yang dikeluarkan pun akan lebih banyak. Hal ini membantu untuk bisa menarik napas lebih dalam. Dengan menggunakan teknik pernapasan saat lari yang tepat, Anda tak akan mudah kehabisan napas dan terengah-engah.

3. Selingi dengan berjalan 
Saat mulai merasa kelelahan dan napas mulai terasa berat, beristirahatlah sejenak dengan berjalan kaki untuk memulihkan stamina. Tentukan waktu untuk berjalan sebelum napas menjadi terengah-engah. Anda bisa mengatur waktu interval dengan berlari selama 5 menit dan berjalan selama 1 menit. Lihatlah apakah cara tersebut cukup efektif mengurangi atau mencegah dari kehabisan napas.

4. Berlari dalam ruangan 
Berlari di luar atau di dalam ruangan sama-sama memiliki manfaat kesehatan yang besar. Anda bisa mencoba berlari di dalam ruangan menggunakan treadmill jika takut kesulitan mendapatkan pertolongan saat kehabisan napas. Sementara itu, apabila memiliki keluhan sulit bernapas akibat alergi maka berlari di lingkungan dengan iklim yang terkontrol dapat mengurangi gejala tersebut. Hindari berlari dalam ruangan bersuhu rendah dan lembap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Atur kecepatan lari 
Agar tubuh tidak mudah lelah, Anda bisa melakukan variasi kecepatan lari secara bertahap. Ketika mulai merasa kehabisan energi, turunkan kecepatan guna memberikan waktu untuk tubuh dalam mengambil napas. Anda bisa mengatur kecepatan lari menggunakan interval waktu, misalnya lari dengan kecepatan tinggi selama 5 menit kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama 2 menit. Ulangi pola tersebut hingga mencapai jarak lari yang ditargetkan.

6. Perhatikan postur dan gerakan tubuh 
Menjaga pernapasan saat berlari juga dapat diterapkan dengan memperhatikan postur serta gerakan tubuh. Pastikan postur tubuh dalam keadaan tegak dan tetap rileks. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah tegangnya otot dada yang dapat menghalangi jalur pernapasan. Anda juga perlu memperhatikan langkah kaki sebagai salah satu cara mengatur napas saat lari. Langkah kaki yang panjang diketahui mampu meringankan kerja dari sistem kardiovaskular yang mempengaruhi pernapasan.

NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH (CW)

Pilihan Editor: Lari Fartlek, Manfaat dan Kiat Berlatihnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

1 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Beragam Jenis Meditasi: Mengenali Aktivitas dan Manfaatnya

2 hari lalu

ilustrasi meditasi (pixabay.com)
Beragam Jenis Meditasi: Mengenali Aktivitas dan Manfaatnya

Pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu itu inti dari aktivitas meditasi


Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

5 hari lalu

Ilustrasi penitipan anak (daycare). shutterstock.com
Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Debu bercampur bakteri banyak terdapat di penitipan anak sehingga bisa memicu asma, ungkap sebuah penelitian di European Respiratory Society.


6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

6 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
6 Cara Penanganan Sakit Pneumonia di Rumah

Tidak bisa dianggap ringan, pneumonia menjadi infeksi paru-paru yang dapat mengalami komplikasi penyakit lainnya. Begini penanganannya di rumah.


Sederet Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Cegukan

9 hari lalu

Ilustrasi cegukan. Freepik.com
Sederet Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Cegukan

Jika cegukan terjadi secara kronis, kondisi ini berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan.


Penyebab Napas dan Kencing Bau Setelah Makan Jengkol dan Petai

12 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Penyebab Napas dan Kencing Bau Setelah Makan Jengkol dan Petai

Pete mengandung kadar asam amino yang dengan konsentrasi tinggi, sementara jengkol mengandung belerang bernama asam djengkolat. Keduanya cenderung mengeluarkan bau tidak sedap.


Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

14 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

Asfiksia kondisi medis saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang mengganggu pernapasan


Atlet Belanda Lari 2.500 Km dalam 51 Hari dari Amsterdam ke Kyiv, Dapat Rp1 M untuk Ambulans Ukraina

14 hari lalu

Boas Kragtwijk, pelari asal Belanda setelah menempuh 2.500 km dalam 51 hari dari Amsterdam ke Kyiv, Ukraina, 10 September 2023. (REUTERS)
Atlet Belanda Lari 2.500 Km dalam 51 Hari dari Amsterdam ke Kyiv, Dapat Rp1 M untuk Ambulans Ukraina

Boas Kragtwijk berhasil menyelesaikan lari dari Amsterdam ke Kyiv sejauh 2.500 km dalam 51 hari untuk mengumpulkan dana membeli ambulans untuk Ukraina


Pernapasan Terganggu Tersebab Menghirup Serat Asbes, Apa Itu Kondisi Asbestosis?

14 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Pernapasan Terganggu Tersebab Menghirup Serat Asbes, Apa Itu Kondisi Asbestosis?

Sering menghirup serat asbes bisa berakibat masalah pernapasan atau gangguan di paru-paru


Ketahui Pentingnya Melatih Otot Dada

14 hari lalu

Ilustrasi wanita push up. Freepik.com
Ketahui Pentingnya Melatih Otot Dada

Melatih otot dada tidak hanya meningkatkan fisik Anda. Lalu, apa pentingnya melatih otot dada?