TEMPO.CO, Jakarta - Kornea merupakan salah satu bagian mata berupa area bening di tengah bagian depan mata tempat kita melihat. Ketika kornea tergores, cedera yang dialami karenanya disebut abrasi kornea. Terkadang abrasi kornea disertai dengan peradangan di mata yang disebut iritis.
Mengutip healthline, kornea mengandung banyak ujung saraf sehingga goresan kecil pun bisa terasa sangat tidak nyaman dan menyakitkan. Mungkin terasa seperti ada sesuatu yang besar dan kasar di mata meskipun tidak dapat dilihat. Jika tiba-tiba mengalami sakit mata yang dibarengi produksi air mata lebih banyak, mengalami kedipan cepat, serta mata memerah bisa menjadi tanda kornea yang tergores.
Mengutip Mayo Clinic, ketika merasa mengalami abrasi kornea, cari penanganan medis segera. Jika tidak diobati, abrasi dapat menimbulkan infeksi dan menyebabkan luka yang dikenal sebagai ulkus kornea. Sementara itu, lakukan langkah-langkah awal ini:
- Bilas mata dengan air bersih atau larutan garam. Anda dapat menggunakan eyecup atau gelas minum kecil yang bersih dengan posisi tepinya bertumpu pada tulang di dasar rongga mata Anda.
- Berkedip beberapa kali. Ini bertujuan menghilangkan partikel kecil dalam mata.
- Tarik kelopak mata atas ke atas kelopak mata bawah. Ini dapat memicu mata menjadi berair yang dapat membantu membersihkan partikel tersebut.
Perhatikan petunjuk berikut untuk menghindari cedera yang semakin parah:
- Jangan mencoba mengeluarkan benda yang menempel di mata.
- Jangan menggosok mata setelah mengalami abrasi kornea.
- Jangan menyentuh mata dengan kapas, pinset atau benda lainnya.
- Jangan memakai lensa kontak saat mata sedang dalam proses penyembuhan.
Kebanyakan lecet kornea sembuh dalam beberapa hari tetapi harus diobati dengan tetes antibiotik atau salep untuk mengurangi risiko infeksi.
Baca juga:
Pilihan editor : 8 Penyebab Mata Berair
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.