Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berpuasa Sebabkan Autofagi, Bisa Bikin Tubuh Memakan Sel Mati untuk Lebih Sehat

image-gnews
Gerakan Yoga Side Plank Pose di pantai Gili Labak, Sumenep, Madura. Manfaat gerakan ini untuk : memperkuat lengan, tubuh bagian tengah, kaki dan pergelangan tangan, memperbaiki keseimbangan dan fokus, dan dianggap dapat meredakan depresi dan kecemasan. Tempo/Rita Nariswari
Gerakan Yoga Side Plank Pose di pantai Gili Labak, Sumenep, Madura. Manfaat gerakan ini untuk : memperkuat lengan, tubuh bagian tengah, kaki dan pergelangan tangan, memperbaiki keseimbangan dan fokus, dan dianggap dapat meredakan depresi dan kecemasan. Tempo/Rita Nariswari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh manusia memiliki fitur untuk memperbaiki dirinya sendiri sebagai mekanisme pertahanan diri. Ilmu kedokteran mengenal istilah "autofagi". Menurut Cleveland Clinic, autofagi merupakan proses alami dalam tubuh kita ketika tubuh memakan sel mati yang tak berguna. Autofagi berasal dari kata “Auto” artinya sendiri dan “phagy” artinya makan. Jadi arti harfiah dari autophagy adalah "makan sendiri". Ini juga disebut sebagai "melahap diri sendiri".

Autophagy juga dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri evolusioner di mana tubuh dapat menghilangkan sel-sel disfungsional dan mendaur ulang bagian-bagiannya untuk perbaikan dan pembersihan sel.

Dilansir dari healthline, ahli jantung Luiza Petre menjelaskan bahwa tujuan autophagy adalah untuk menghilangkan kotoran dan mengatur diri kembali ke fungsi halus yang optimal. “Ini mendaur ulang dan membersihkan pada saat yang sama, seperti menekan tombol reset ke tubuh Anda. Plus, itu meningkatkan kelangsungan hidup dan adaptasi sebagai respons terhadap berbagai stresor dan racun yang terakumulasi dalam sel kita,” tambahnya.

Kenapa autofagi dilakukan?

Menurut My Cleveland Clinic, autofagi adalah proses tubuh untuk mendaur ulang bagian sel yang sudah tua dan rusak. Sel-sel merupakan blok bangunan dasar dari setiap jaringan dan organ dalam tubuh dan setiap sel terdiri dari beberapa bagian yang menjaga fungsinya.

Seiring waktu, bagian-bagian tersebut bisa menjadi cacat atau berhenti bekerja. Mereka menjadi sampah di dalam sel yang sebenarnya masih sehat.

Autofagi memungkinkan sel untuk memecah bagian-bagian sampahnya dan menggunakan kembali bagian-bagian yang masih bisa digunakan menjadi bagian sel baru yang berguna. Sel dapat membuang bagian yang tidak diperlukan.

Proses ini juga berfungsi sebagai kontrol kualitas bagi sel-sel. Terlalu banyak komponen sampah dalam sebuah sel akan memakan tempat dan bisa melambatkan atau mencegah sel berfungsi dengan benar. Autofagi mengubah kekacauan tersebut menjadi komponen sel yang dipilih yang dibutuhkan, mengoptimalkan kinerja sel-sel.

Manfaat autofagi

Manfaat utama autofagi berkaitan dengan prinsip anti-penuaan. Dalam hal ini, autofagi dianggap sebagai cara bagi tubuh kita untuk memutar kembali waktu dan menciptakan sel-sel yang lebih muda.

Ketika tubuh kita mengalami stres, autofagi meningkat untuk memberikan perlindungan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan umur kita. Ketika kita sedang kelaparan, autofagi tetap menjaga tubuh kita berjalan dengan memecah bahan seluler dan menggunakannya kembali untuk proses yang dibutuhkan.

Pada tingkat sel, manfaat autofagi mencakup menghilangkan protein beracun dari sel yang terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer. Autofagi juga berperan dalam mendaur ulang protein sisa, menyediakan energi dan bahan bangunan bagi sel yang masih bermanfaat, serta mendorong regenerasi dan kesehatan sel secara keseluruhan.

Selain itu, autofagi juga menarik perhatian karena perannya dalam mencegah atau mengobati kanker. Saat kita menua, autofagi cenderung menurun, sehingga sel yang tidak lagi berfungsi atau berpotensi berbahaya dapat berkembang biak, yang merupakan karakteristik sel kanker. Tubuh harus dapat mengenali dan membuang sel-sel ini, sering kali melalui proses autofagi.

Oleh karena itu, beberapa peneliti melihat potensi autofagi dalam menurunkan risiko kanker, meskipun belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa autofagi dapat menghilangkan banyak sel kanker.

Anda dapat menginduksi autofagi dengan mendorong sel-sel Anda untuk berpindah ke mode bertahan hidup. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menginduksi autofagi antara lain adalah sebagai berikut.

1. Puasa

Puasa mengharuskan Anda untuk tidak makan dalam periode waktu tertentu. Dengan tidak memberikan nutrisi pada tubuh, Anda memaksa tubuh untuk menggunakan kembali komponen sel agar tetap berfungsi.

2. Pembatasan kalori

Dengan membatasi asupan kalori, Anda mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi tubuh. Ini mendorong sel-sel untuk mengaktifkan autofagi guna mengkompensasi nutrisi yang hilang.

3. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat

Dikenal juga sebagai diet keto, jenis diet ini mengubah cara tubuh Anda menggunakan energi. Sebagai gantinya, tubuh Anda membakar lemak sebagai sumber energi. Pergeseran ini dapat memicu autofagi.

4. Olahraga

Melakukan latihan fisik dapat merangsang aktivitas gen ATG, yang berperan dalam proses autofagi. Namun, efeknya tergantung pada jenis dan intensitas latihan yang Anda lakukan.

Namun, perlu diingat bahwa mampu menginduksi autofagi tidak berarti Anda harus melakukannya. Misalnya, berpuasa, membatasi kalori, atau mengadopsi diet keto mungkin tidak aman jika Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki kondisi medis seperti diabetes.

Selalu berkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan sebelum melakukan perubahan signifikan pada pola makan atau rutinitas olahraga Anda.

Berapa lama Anda perlu berpuasa agar autofagi terjadi? 

Studi pada hewan menunjukkan bahwa autofagi dapat dimulai antara 24 hingga 48 jam puasa. Namun, belum ada penelitian yang cukup mengenai waktu ideal untuk memicu autofagi pada manusia.

Jika Anda berencana untuk melakukan perubahan signifikan pada diet Anda, seperti berpuasa, disarankan untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan. Meskipun berpuasa mungkin menjadi pilihan yang baik bagi beberapa orang, tetapi dapat membahayakan kesehatan orang lain. Jangan mengambil risiko tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.

Pilihan Editor: Selain Ibadah, Inilah Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Mengonsumsi Kaldu Tulang Satu Kali dalam Sepekan

1 hari lalu

Kaldu tulang. Freepik.com/Azerbaijan Stockers
5 Manfaat Mengonsumsi Kaldu Tulang Satu Kali dalam Sepekan

Berikut adalah lima manfaat kesehatan dari mengonsumsi kaldu tulang seminggu sekali.


Menurut Studi Traveling dapat Membuat Orang Tampak Lebih Muda

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan melakukan perjalanan solo. Foto: Pexels
Menurut Studi Traveling dapat Membuat Orang Tampak Lebih Muda

Para peneliti menemukan bahwa traveling tidak hanya bermanfaat untuk mental dan fisik tapi juga dapat memuat seseorang tampak lebih muda


Madu Hutan Hingga Temulawak Bantu Dukung Sistem Kekebalan Tubuh Wanita Lawan Risiko Kanker

14 hari lalu

Ilustrasi temulawak. Freepik
Madu Hutan Hingga Temulawak Bantu Dukung Sistem Kekebalan Tubuh Wanita Lawan Risiko Kanker

Bahan herbal seperti madu hutan, temu putih, meniran, dan temulawak dapat mendukung sistem kekebalan tubuh wanita dengan melawan risiko kanker.


5 Alasan Hiu Takut dengan Lumba-lumba

35 hari lalu

Ilustrasi Hiu mako. Southwest Fisheries Science Center
5 Alasan Hiu Takut dengan Lumba-lumba

Berikut beberapa alasan hiu lebih memilih untuk menghindari pertemuan dengan lumba-lumba.


Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

44 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

Para peneliti menemukan prevalensi kanker usus kecil, ginjal, dan pankreas 2-3 kali lebih tinggi pada yang lahir di 1990 dibanding kelahiran 1955.


Penelitian Ungkap Efek Pestisida Terkait Kanker Sama dengan Rokok

53 hari lalu

Operator mengoperasikan drone untuk menyemprotkan pestisida di lahan sawah Desa Tegalurung, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis 25 April 2024. Sebagian petani setempat mulai menggunakan drone untuk menyemprot pestisida dengan biaya Rp5 juta per hektare untuk delapan kali penyemprotan selama satu musim tanam yang dibayar saat musim panen. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Penelitian Ungkap Efek Pestisida Terkait Kanker Sama dengan Rokok

Penelitian menemukan untuk beberapa jenis kanker, dampak penggunaan pestisida pertanian sebanding besarnya dengan dampak merokok.


5 Hal yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Pakar

14 Juli 2024

ilustrasi kanker (pixabay.com)
5 Hal yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Pakar

Pakar menyebut risiko kanker, termasuk kematian akibat penyakit ini, bisa diturunkan dengan menerapkan lima hal berikut.


Ikut Kebiasaan Nenek, Usher Rutin Puasa Setiap Rabu

21 Juni 2024

Usher. Instagram.com/@usher
Ikut Kebiasaan Nenek, Usher Rutin Puasa Setiap Rabu

Penyanyi Usher mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kebiasaan menjalani puasa satu hari dalam sepekan, tepatnya setiap hari Rabu


Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

31 Maret 2024

Ilustrasi olahraga di rumah saat berpuasa. Shutterstock
Tips Olahraga Optimal Sembari Puasa Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat?

Tak sekadar beraktivitas fisik, olahraga saat berpuasa Ramadan juga ada ketentuannya. Kapan waktu yang tepat dilakukan?


8 Olahraga Saat Berpuasa Ini Ramadan Friendly, Mau Coba yang Mana?

31 Maret 2024

Ilustrasi Kegiatan Bersepeda/Brompton
8 Olahraga Saat Berpuasa Ini Ramadan Friendly, Mau Coba yang Mana?

Meskipun sedang berpuasa Ramadan, beberapa latihan fisik ini disarankan dapat dilakukan dengan optimal. Apa saja?