Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilik Kulit Sensitif Perlu Waspada Saat Lakukan Perawatan Botox

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Ilustrasi wanita memiliki kerutan di antara alis atau frown line. Freepk.com/cookie_studio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang ingin agar wajahnya tetap terlihat muda dan tanpa kerutan. Salah satu cara untuk mengatasi kerutan adalah dengan melakukan perawatan menggunakan Botulinum toxin A yang juga dikenal sebagai botox. Sayang perawatan botox ini tidak bisa dilakukan kepada semua orang. Salah satu masyarakat yang perlu waspada dengan perawatan ini adalah orang dengan hipersensitivitas kulit.

"Kulitnya benar-benar sensitif karena kalau bro-tox ini, Botulinum toxin A sifatnya agak sedikit asam jadi kalau saat disuntikkan memang agak sedikit rasa perih tetapi tidak sakit banget," ujar Vice President Medical & Training ZAP Clinic dr Dara Ayuningtyas. dipl. AAAM dalam Virtual Media Meet up - Menology by ZAP, Selasa 30 Mei 2023.

Dara mengatakan biasanya dia dan tim melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat hipersensitivitas pasien dan mempertimbangkan akan tetap melakukan tindakan atau tidak.

Perawatan dengan Botulinum toxin A yang disebut sebagai Bro-Tox di ZAP Clinic merupakan perawatan dengan tindakan menyuntikkan neurotoxin yang dihasilkan bakteri Clostridium Botulinum secara intradermal menggunakan alat vital injector.

Perawatan ini sering juga didengar sebagai tindakan menggunakan Botulinum toxin A dan sebagian orang awam akan menyebutnya sebagai perawatan botox. Padahal, menurut Dara, botox merupakan label satu perusahaan yang menghasilkan Botulinum toxin A.

Sejak dulu, Botulinum toxin A sudah banyak digunakan untuk pengobatan otot yang aktivitasnya berlebihan seperti mata juling, kaku kelopak mata. Saat ini, perawatan menggunakan Botulinum toxin A dimanfaatkan untuk mengurangi produksi sebum atau produksi minyak dan mengurangi kerutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dara mengatakan, tindakan semacam ini sudah banyak dilakukan di luar tetapi biasanya manual yang biasanya menyebabkan ada sedikit efek samping berupa rasa nyeri yang agak berlebihan. Namun, dia mengklaim kliniknya menggunakan bantuan alat vital injector sehingga mengurangi rasa nyeri.

Kemudian, selain pemilik kulit hipersensitif, Bro-Tox juga tak disarankan pada mereka yang memiliki penyakit autoimun karena biasanya memiliki kulit sensitif. "Jadi dia biasanya akan lebih gampang merah, karena lebih gampang iritasi," kata Dara.

Selain itu, orang dengan gangguan persambungan otot juga termasuk kelompok yang tidak dianjurkan menjalani perawatan dengan botulinum toxin A agar ototnya tak semakin melemah. "Untuk kontraindikasi ini biasanya kami melakukan anamnesis atau tanya jawab konsultasi dengan dokter untuk memastikan Bro-Tox aman dilakukan ke pasien," kata Dara.

Pilihan Editor: Martha Stewart Bantah Menjalani Operasi Plastik dan Botox demi Sampul Sports Illustrated Swimsuit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

19 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

24 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

42 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

44 hari lalu

Ilustrasi radang sendi. Bamzum.com
Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.


Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

53 hari lalu

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev
Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

Orang mungkin sering merasa haus karena beberapa alasan, misalnya cuaca panas. Namun ada juga penyebab lain yang lebih serius terkait kesehatan.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

57 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

23 Februari 2024

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Kendalikan Penyakit Autoimun dengan Mengontrol Stres

Dokter mengatakan untuk mengendalikan kondisi autoimun orang perlu berdamai dengan kondisinya. Salah satunya dengan mengendalikan stres.


Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

2 Februari 2024

Celine Dion menceritakan kondisi stiff person syndrome yang dialaminya sehingga dia harus membatalkan dan menunda konser turnya. Instagram.com/@celinedion
Kondisi Celine Dion Memburuk Didera Penyakit Stiff Person Syndrom, Apa Itu?

Diva Celine Dion didiagnosis menderita kelainan neurologis autoimun langka memicu kekakuan otot progresif dan kejang yang menyakitkan sejak 2022.


7 Manfaat Retinol untuk Kulit Wajah: Meratakan Warna Kulit sekaligus Antiaging

30 Januari 2024

cara menggunakan retinol/canva
7 Manfaat Retinol untuk Kulit Wajah: Meratakan Warna Kulit sekaligus Antiaging

retinol merupakan salah satu jenis antiaging terbaik dari vitamin A. Bisa meregenerasi sel kulit.


Krim Mata, Kegunaan dan Jenis yang Sebaiknya Dipilih

28 Januari 2024

Ilustrasi wanita memakai krim mata. Freepik.com
Krim Mata, Kegunaan dan Jenis yang Sebaiknya Dipilih

Krim mata diformulasikan khusus untuk kulit tipis dan halus di bawah mata dan mengatasi masalah di area tersebut. Apa yang perlu diperhatikan?