TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menimbulkan ancaman signifikan bagi jantung, yang merupakan organ vital pada tubuh. Kondisi ini bisa muncul dari berbagai faktor, seperti usia lanjut dan gaya hidup. Ini bisa juga diturunkan secara genetik dan memengaruhi individu pada kehidupan.
Konsultan kardiologi Abhishek Singh mengatakan bahwa hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan konsekuensi negatif yang meliputi kerusakan paru-paru dan ginjal, kehilangan penglihatan dan ingatan, dan bahkan gagal jantung.
“Oleh karena itu, sangat penting untuk secara proaktif menargetkan dan mengelola tekanan darah tinggi pada tahap awal untuk mencegah perkembangannya di dalam tubuh,” kata Singh dikutip dari Times of India. Gejala utama yang harus diwaspadai untuk mengidentifikasi hipertensi dalam tubuh adalah:
Sesak napas
Jika seseorang tiba-tiba mengalami sesak napas yang meningkat dengan aktivitas fisik, maka bisa jadi itu adalah gejala hipertensi.
Kelelahan parah
“Munculnya kelelahan yang tidak dapat dijelaskan dalam tubuh untuk jangka waktu lama terkait dengan tekanan darah tinggi. Ini dapat terjadi bersamaan dengan sakit kepala, pusing atau pusing, penglihatan kabur, dan mimisan,” demikian Singh.
Detak jantung tidak teratur
Tekanan darah tinggi memengaruhi irama dan pola detak jantung menjadi tidak teratur. Ini disebut aritmia dengan jenis yang paling umum adalah fibrilasi atrium. Hal ini membuat detak jantung menjadi terlalu lambat atau terlalu cepat.
Nyeri dada
“Penurunan aliran darah ke jantung, pada hipertensi, menyebabkan nyeri dada yang juga disebut angina. Rasa sakitnya bisa terasa seperti tekanan yang tidak nyaman atau rasa sesak di dada. Itu juga dapat terjadi hanya di satu sisi seperti bagian tengah atau kiri,” papar Singh.
Sering buang air kecil
Suatu kondisi yang disebut overactive bladder (OA) dapat berkembang sebagai salah satu gejala awal hipertensi. Ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal sehingga mengganggu fungsi efektifnya.
“Memahami gejala hipertensi dapat memberdayakan individu untuk mengambil tindakan dini dalam diagnosis penyakit dan melakukan pengobatan proaktif. Ini akan meminimalkan dampak kondisi pada tubuh dan mencegah perkembangan komorbiditas terkait. Sangat penting untuk terhubung dengan ahli medis dan mendiskusikan segala gejala untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, dan mengobati kondisi tersebut dengan benar,” Singh menjelaskan.
Pilihan editor : Gaya Hidup yang Memicu Hipertensi