TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak RSIA Bunda Jakarta, I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi, mengatakan orang tua perlu memenuhi tiga komponen nutrisi pada bayi usia 6-12 bulan yang terdiri atas karbohidrat, protein hewani, dan lemak agar anak tumbuh dengan gizi seimbang.
“Pada anak 6-12 bulan harus ada sumber karbohidrat. Nomor dua adalah sumber protein hewani, dan sumber makanan lain yang harus ada adalah lemak. Itu sebetulnya tiga komponen utama di 6-12 bulan pertama,” ucap lulusan Universitas Indonesia ini.
Dokter yang akrab disapa Tiwi ini mengatakan komponen karbohidrat, protein hewani, dan lemak mulai berkurang pada ASI ketika anak sudah menginjak 6 bulan sehingga ketiga sumber nutrisi ini harus dilengkapi dalam menu makanan pendamping ASI atau MPASI.
Dia juga mengatakan saat masuk ke tahap pengenalan makanan, ASI masih memegang peranan sebesar 80 persen, lalu dilengkapi karbohidrat yang memegang peranan 20 persen dari porsi MPASI atau setara ukuran dua telapak tangan bayi. Karbohidrat diperlukan lebih banyak sebagai sumber tenaga untuk anak bergerak. Sebesar 10-15 persen lain bisa didapat dari protein hewani atau satu telapak tangan bayi.
Perhatikan komposisi
Tiwi menyarankan protein tidak terlalu banyak karena akan memberat kerja ginjal. Sebagai pelengkap, yaitu lemak, bisa didapat dari minyak goreng atau mentega yang dicampur saat memasak. Sedangkan untuk sayur, pada menu MPASI porsinya tidak perlu terlalu banyak dan hanya untuk perkenalan saja dan tidak boleh lebih tinggi daripada protein hewani, begitu juga dengan buah.
“Kalau mau mengenalkan sayur boleh tapi jangan terlalu banyak. Jadi, misalnya terlalu banyak itu seberapa? Misalnya cuma satu lembar bayam saja dalam satu porsi makan bayi sekali,” jelas Tiwi.
Khusus untuk buah, kandungan gula fruktosanya dapat mengganggu nafsu makan dan palet rasa anak sehingga anak akan sulit mengenal makanan lain seperti rasa amis pada ikan, telur yang kaya protein, rasa pahit pada hati dan daging, yang juga tinggi zat besi.
“Jadi buah itu boleh dikebelakangi, bukan berarti tidak boleh. Kalau bayinya di hari pertama itu sudah susah dikasih makan, jangan cepat-cepat kenal buah. Begitu dia kenal buah, tambah susah lagi makan. Begitu dia sulit makan, membalikannya itu susah banget,” tegas praktisi MPASI ini.
Ia juga mengingatkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan nutrisi makanan sehat dan harus dicontohkan oleh orang tua sehingga anak akan berada di lingkungan yang sehat.
Pilihan Editor: Saran Dokter Paru buat Anak dengan Imunitas Rendah