TEMPO.CO, Jakarta - Prostatitis merupakan peradangan pada kelenjar prostat. Dilansir dari mayoclinic, penyakit ini sering menyebabkan nyeri saat mengeluarkan urin, nyeri pada selangkangan, yang kemudian mempengaruhi fungsi seksual dan buang air kecil.
Perlu diketahui, kelenjar prostat berada tepat di bawah kandung kemih pada pria. Kelenjar ini bertugas mengalirkan urin dari kandung kemih dan menghasilkan cairan yang mengangkut sperma saat ejakulasi (air mani).
Prostatitis disebabkan infeksi bakteri dan non bakteri. Mengutip dari medicalnewstoday, prostatitis bakteri disebabkan infeksi kandung kemih. Adapun bakteri yang terlibat dalam prostatitis berupa Escherichia coli (E.coli), Klebsiella, Proteus dan klamidia.
Sedangkan, prostatitis non bakteri disebabkan beberapa faktor lain. Seperti iritasi karena beberapa bahan kimia, pelecehan seksual, kecemasan, masalah otot dasar panggul, dan masalah saraf yang menghubungkan saluran kemih bagian bawah.
Selain itu, prostatitis dapat terjadi akibat pemasangan kateter urine sehingga menginfeksi kandung kemih. Kemudian adanya riwayat prostatitis sebelumnya, trauma panggul, dan pembesaran prostat. Termasuk berhubungan seks tanpa metode penghalang sehingga meningkatkan peluang terkena prostatitis.
Seperti dijelaskan dari Heatline, prostatitis akibat infeksi bakteri menyebabkan prostatitis bakteri akut dan prostatitis bakteri kronis. Prostatitis bakteri akut ditandai gejala yang parah, seperti demam, menggigil, dan air mani berdarah. Sedangkan prostatitis bakteri kronis merupakan infeksi yang menyerupai prostatitis bakteri akut tetapi lebih ringan disertai rasa nyeri yang muncul dan hilang dari waktu ke waktu.
Tak hanya itu, prostatitis non bakteri terbagi menjadi prostatitis kronis dan prostatitis asimtomatik. Dua jenis prostatitis ini merupakan penyakit paling umum dan berlangsung selama berbulan-bulan. Kemudian ditandai rasa nyeri pada panggul yang berulang.
Gejala prostatitis bervariasi tergantung dari jenis penyebabnya. Bagi sebagian orang, merasakan sakit seperti digerogoti. Ada pula rasa sakit yang datang dan pergi atau selalu ada. Bahkan ada yang tidak memiliki gejala apapun seperti penderita prostatitis inflamasi asimtomatik.
Terlepas dari itu, bagi penderita prostatitis bakteri akut akan mengalami gejala sebagai berikut.
- Rasa sakit di perut bagian bawah, punggung bawah atau rektum.
- Nyeri di sekitar penis atau skrotum.
- Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil.
- Kesulitan buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih.
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri saat ejakulasi
- Panas dingin
- Demam
- Mual atau muntah
- Urine yang berbau busuk atau keruh.
Penyakit yang dialami pria berumur 30 tahun hingga 50 tahun ini dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan alat kelamin. Selain itu, pijat prostat senam kegel bisa dilakukan untuk meminimalisir rasa sakit prostatitis. Namun dalam kondisi prostatitis ekstrim, antibiotik dapat diberikan berdasarkan jenis bakteri penyebabnya.
Pilihan Editor: Mengenali 3 Jenis Penyakit Prostat