TEMPO.CO, Jakarta - Kucing memiliki perilaku unik yang seringkali menarik perhatian pemiliknya. Salah satunya memeiliki kebiasaan mengubur kotorannya. Meskipun tampak seperti tindakan sepele, ada alasan alamiah yang mendasari perilaku ini.
Salah satu alasan kucing mengubur kotorannya adalah insting alamiah untuk melindungi diri dan penyamaran. Di alam liar, kucing adalah hewan pemangsa dan juga mangsa, sehingga mereka memiliki kebutuhan untuk menjaga keberadaan dari predator.
Seperti dikutip dari Live Science, dengan mengubur kotorannya, kucing mencoba untuk menghindari memancarkan bau yang dapat menarik perhatian predator atau menunjukkan tanda keberadaan kepada kucing lain yang berlalu di sekitar wilayah tersebut.
Kucing liar yang mempertahankan sifat alami mereka juga menggunakan kotoran sebagai bentuk komunikasi dengan sesama kucing. Dengan mengubur kotoran mereka, kucing memberikan pesan seperti tanda batas wilayah.
Kucing lain yang melintasi area tersebut akan merasakan aroma yang mengindikasikan bahwa wilayah tersebut telah ditempati oleh kucing lain. Hal ini dapat membantu menghindari konflik antar sesama kucing.
Bagi kucing peliharaan, kebiasaan mengubur kotoran adalah salah satu perilaku alamiah yang tidak lagi relevan dalam lingkungan rumah. Meskipun demikian, kucing akan tetap mengubur kotorannya ketika berada di luar karena berasal dari naluri alamiah.
Selain alasan alamiah, ada juga teori yang mengemukakan bahwa kucing mengubur kotoran mereka sebagai bentuk kontrol dan perasaan kesenangan.
Dilansir dari Daily Paws, saat kucing menggali dan mengubur kotorannya, tindakan ini memberikan rasa pencapaian dan kepuasan, mirip dengan bagaimana perasaan manusia ketika merapikan atau mengatur sesuatu agar terlihat lebih enak dilihat.
Secara keseluruhan, kebiasaan kucing mengubur kotorannya adalah hasil dari kombinasi insting alamiah, komunikasi sosial, dan perilaku.
Pilihan Editor: Ini Sederet Alasan Kucing Menjadi Hewan Peliharaan Terbaik