TEMPO.CO, Jakarta - Pasta dan nasi putih adalah dua bahan makanan pokok yang populer di seluruh dunia. Tetapi muncul mitos yang menyatakan bahwa mengonsumsinya bersamaan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Nah, seberapa benar mitos ini?
1. Meningkatkan berat badan
Kombinasi pasta dan nasi putih menyebabkan kenaikan berat badan. Sebagian orang berpendapat bahwa kombinasi karbohidrat ini meningkatkan kadar gula darah dan menyimpan lebih banyak lemak. Namun, dikutip dari WebMD, ini adalah klaim yang belum terbukti secara ilmiah.
Kenaikan berat badan berkaitan dengan pola makan keseluruhan dan gaya hidup secara umum, bukan hanya dengan kombinasi makanan tertentu. Penting untuk memperhatikan porsi dan keberagaman makanan dalam diet.
2. Beresiko diabetes
Beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi pasta dan nasi putih bersamaan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena tingginya indeks glikemik keduanya. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah.
Dikutip dari Cleveland Clinic mengonsumsi pasta dan nasi putih tidak secara khusus berkontribusi pada risiko diabetes. Aspek lain seperti aktivitas fisik, genetika, dan pola makan secara keseluruhan juga memainkan peran penting dalam pengembangan diabetes.
3. Makanan sulit dicerna
Beberapa orang meyakini bahwa mencerna pasta dan nasi putih bersamaan dapat memberikan beban berat pada sistem pencernaan dan menyebabkan masalah pencernaan.
Dikutip dari Healthline, sistem pencernaan manusia dirancang untuk mencerna berbagai jenis makanan, termasuk pasta dan nasi putih. Selain itu, cara pengolahan dan sajian makanan juga dapat memengaruhi seberapa mudah makanan tersebut dicerna.
Pilihan editor: Sering Dihindari Pelaku Diet, Bisakah Nasi Bantu Turunkan Berat Badan