TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung koroner termasuk salah satu pembunuh terbesar. Pemicunya ketika aliran darah ke jantung tersumbat atau terganggu timbunan zat berlemak di pembuluh darah jantung. Jika tidak didiagnosis atau diobati, akibatnya bisa fatal.
Karena itu, memahami tanda peringatan sangat penting. Beberapa gejala penyakit jantung lebih mudah dikenali. Contohnya, nyeri dada atau angina. Akan tetapi, ada gejala lain yang sering terlewatkan, yang bisa mempengaruhi sebagian tubuh yang mungkin tidak Anda perkirakan.
Menurut Mayo Clinic, tangan dan kaki terasa dingin termasuk gejalanya, kadang disertai kebas, kelemahan, atau rasa dingin. Penyebabnya pembuluh darah di area tubuh tersebut menyempit. Jika mengalami gejala berikut ini, segera periksakan ke dokter.
-Nyeri dada, terasa sesak, seperti ditekan, atau ketidaknyamanan (angina).
-Sulit bernapas
-Nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut bagian atas, atau punggung.
Namun perlu diingat, setiap orang punya gejala yang berbeda. Gejala pada laki-laki dan perempuan pun tak sama.
"Gejala penyakit arteri koroner mungkin berbeda pada pria dan wanita. Contohnya, pria lebih sering mengalami nyeri dada. Wanita cenderung merasakan gejala selain ketidaknyamanan di dada, seperti sulit bernapas, mual, dan kelelahan luar biasa," sebut Mayo Clinic.
Jangan tunggu parah
Jika merasakan gejala tapi tak memeriksakannya, kondisi bisa jadi semakin parah. Jangan menunggu diagnosa penyakit arteri koroner setelah mengalami serangan jantung, angina, stroke, atau gagal jantung, imbau Mayo Clinic.
"Penting untuk memperhatikan gejala penyakit jantung dan berkonsultasi ke dokter. Penyakit jantung kadang bisa diketahui lebih awal dengan pemeriksaan kesehatan rutin," jelas Mayo Clinic.
Segera cari pertolongan medis bila mengalami nyeri dada, susah bernapas, dan pingsan karena bisa mengindikasikan serangan jantung. Beberapa orang mengalaminya karena faktor keturunan, namun faktor yang lebih umum adalah gaya hidup.
"Tumpukan plak di arteri (aterosklerosis) adalah penyebab paling umum penyakit arteri koroner. Faktor risiko lain termasuk pola makan tak sehat, kurang olahraga, obesitas, dan merokok. Pilihan gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan risiko aterosklerosis," tambahnya.
Pilihan Editor: Ragam Penanganan untuk Pasien Jantung Koroner