Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tanda Sakit Kepala Perlu Penanganan Khusus, Tak Mempan Minum Obat

Reporter

image-gnews
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSakit kepala biasanya hilang sendiri setelah kita beristirahat, tidur, atau minum sesuatu yang hangat. Sakit kepala adalah hal normal dan cukup sering dialami setiap orang. Bila agak berat, kondisi ini bisa diredakan dengan obat seperti parasetamol atau ibuprofen.

Namun jangan abaikan lima masalah sakit kepala berikut karena bisa merupakan kondisi yang lebih serius, menurut Dr. Johannes Uys, dari Broadgate General Practice di London.

-Sakit kepala tiba-tiba dan parah.
-Sakit kepala parah, kepala seperti diketuk-ketuk.
-Sakit kepala setelah cedera.
-Sakit kepala dengan demam.
-Sakit kepala diiringi leher kaku.

"Jika mengalami satu atau lebih gejala di atas, periksakan ke dokter. Alasan lain harus periksa jika sakit kepala semakin parah, sedang hamil, atau sakit kepala pada anak," saran Uys, dikutip dari Express.

Sakit kepala juga bisa terjadi di bagian kepala yang berbeda dan lokasi bisa mengindikasikan penyebab, kata Dr. Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy.

Bagian belakang kepala
Biasanya disebabkan occipital neuralgia, disebabkan ada saraf terjepit di area serviks seperti yang muncul pada di tulang belakang. Kondisi ini parah dan harus diatasi dengan bedah saraf.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian depan kepala
Bisa karena tekanan, mata lelah, atau sinusitis. 

Sisi kepala
Sakit kepala tiba-tiba di satu sisi kepala bisa disebabkan migrain.

Segera periksakan ke dokter bila mengalami kondisi berikut:
-Sakit kepala terus kambuh.
-Pereda nyeri tak membantu dan sakit kepala semakin parah.
-Merasa mual dan muntah dan tak tahan melihat cahaya atau mendengar suara bising.

Pilihan Editor: Cek Gejala Kanker Kepala dan Leher di Rumah dengan Cara Mandiri Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

3 hari lalu

Ilustrasi rambut berketombe. Foto: Freepik.com
5 Cara Mengatasi Garis Rambut yang Mundur

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah mundurnya garis rambut.


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

12 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

12 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

13 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

18 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

21 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

23 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

36 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

39 hari lalu

Ilustrasi wanita potong rambut. Freepik.com/Racool_studio
Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

50 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.