Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pro dan Kontra Tato, Apakah Berpotensi Sebabkan Kanker Kulit?

image-gnews
Ilustrasi tato. Discovery.com
Ilustrasi tato. Discovery.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tato sudah menjadi hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat. Kendati, masih menjadi pro dan kontra dalam masyarakat. Tidak hanya dianggap berseberangan dengan kepercayaan tertentu, tato juga diduga berpotensi memunculkan kanker kulit. Namun, apakah benar tato memunculkan kanker kulit?

Dilansir dari laman cancercenter.com, tidak ada penelitian yang pasti dapat membuktikan bahwa pembuatan tato berpotensi langsung pada kanker kulit. Kendati demikian, bukan berarti tato tidak memiliki resiko-resiko lainnya terkait bahan tertentu dalam tinta tato. 

Tinta tato masa kini biasanya mengandung air, gliserin, dan pigmen pewarna. Namun, para peneliti menemukan bahwa produk tersebut mungkin juga mengandung zat lain yang lebih mengkhawatirkan, seperti lak, bahan pengawet, amonia dan nikel, serta logam berat dan kontaminan lainnya. Banyak dari zat-zat ini dianggap berpotensi beracun atau karsinogenik.

Penelitian yang dilakukan oleh State University of New York (SUNY) di Binghamton menganalisis 56 tinta populer yang digunakan oleh seniman tato Amerika. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa 23 di antaranya mengandung pewarna azo yang tidak berbahaya secara kimia utuh, tetapi dapat menjadi pewarna yang bersifat karsinogenik jika terkena bakteri atau sinar ultraviolet.

Kemudian, pada jurnal berjudul TATTOOS: What Do People Really Know About the Medical Risks of Body Ink? (2018), menemukan bahwa tinta tato mengandung nanopartikel atau partikel mikroskopis yang mampu menembus kulit dan masuk ke pembuluh darah di bawahnya. Beberapa bukti menunjukkan nanopartikel ini berkaitan dengan kerusakan saraf dan efek toksik pada otak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain risiko dari tinta tato, jarum yang digunakan pun dapat memberi resiko infeksi. Infeksi virus, seperti HIV dan hepatitis C dapat terjadi jika jarum suntik sudah terkontaminasi atau tidak steril. Selain itu, bagi orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, tato dapat berpotensi infeksi virus, seperti staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes. 

Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin melakukan tato penting untuk memperhatikan lisensi dan pengalaman seniman tato, praktik sanitasinya, tinta dan bahan-bahan yang digunakan, serta jenis peralatan yang digunakan. Kemudian, bagi penderita kondisi tertentu penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tato. 

Pilihan Editor: Artis Aurelie Moeremans Hapus Tato, Berikut yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

4 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

9 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Gajah Inova dan Manohara Koleksi Solo Safari Mati Akibat Infeksi

11 hari lalu

Pengunjung di Solo Safari, Jawa Tengah. ANTARA
Gajah Inova dan Manohara Koleksi Solo Safari Mati Akibat Infeksi

Dua gajah koleksi Solo Safari mati akibat infeksi hati dan elephant endotheliotropic herpesviruses.


Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

17 hari lalu

Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie
Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

Kanker kulit bisa muncul di bagian wajah mana pun, tapi paling umum di area tertentu seperti hidung dan telinga. Waspadalah bila ada bercak tak biasa.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

18 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

23 hari lalu

Ilustrasi kutil. Webmd
Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

Kutil di tangan disebabkan HPV dan bisa menular lewat permukaan yang Anda sentuh dan baru saja disentuh pemilik kutil.


Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

32 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

Dokter menjelaskan beberapa penyebab gagal ginjal pada anak, dari diare sampai infeksi berulang.


Penyebab Infeksi pada Luka, Pengobatan dan Pencegahan.

34 hari lalu

Ilustrasi luka
Penyebab Infeksi pada Luka, Pengobatan dan Pencegahan.

Apapun penyebabnya, penting untuk mengetahui apakah luka itu mengarah ke infeksi dan bagaimana mencegahnya.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

40 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

40 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.