Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Diskusi bertajuk Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/Istimewa
Diskusi bertajuk Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga terhadap Ancaman Dengue/Istimewa
Iklan

Mendukung pernyataan yang disampaikan oleh Dante dan Maxi, Bupati Kabupaten Tabalong Kalimatan Selatan Anang Syakhfiani menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menyukseskan pengendalian dan pencegahan dengue di Indonesia. Ia mengatakan program 3M Plus terbukti efektif dalam menanggulangi permasalahan DBD di Indonesia. Tetapi tanpa adanya partisipasi dan komitmen dari masyarakat dalam menjalankannya, program yang bagus ini mungkin belum dapat menjangkau kesuksesan seutuhnya. "Kami berterima kasih kepada masyarakat Tabalong, berkat kerja sama yang luar biasa dalam melawan penyebaran demam berdarah dengue. Stimulasi penggerakan masyarakat di Kabupaten Tabalong dilakukan dengan cara Satu Rumah Satu Jumantik (1R1J) dan lomba Kawasan bebas jentik, serta dengan dukungan anggaran daerah yang memadai,” kata Anang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Ali Ghufron Mukti menambahkan bahwa beban biaya yang harus ditanggung oleh BPJS dalam hal hospitalisasi dan pengobatan DBD cukup tinggi. Pada 2023, pembiayaan yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk penanganan dengue mencapai Rp 1,3 triliun. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya Rp 626 miliar. Ia pun mendukung lebih banyak masyarakat ikut dalam mencegah keluarga terkena DBD. "BPJS Kesehatan juga tentu akan ikut serta mewujudkan aksi bersama menuju ‘nol kematian akibat dengue’ di tahun 2030,” katanya.

Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Erni Juwita Nelwan menekankan pentingnya proteksi yang lebih luas mengingat virus dengue dapat menyerang anak-anak hingga dewasa bahkan lansia. Intervensi terhadap infeksi DBD harus dilakukan secara komprehensif, yakni terhadap agent, host, serta environment-nya. "Vaksinasi menjadi metode yang sangat penting untuk membantu memberikan perlindungan lebih baik dari ancaman keparahan DBD, yang ada saat ini bisa diberikan bagi kelompok usia 6-45 tahun," katanya. 

Harapannya, perlindungan yang diberikan akan lebih optimal bagi seluruh anggota keluarga. Ia pun mewaspadai masyarakat yang mempunyai penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, atau diabetes mellitus dan hipertensi agar selalu terhindar dari DBD. "Apabila ia mengalami demam dengue berisiko lebih tinggi menjadi dengue berat bila dibandingkan mereka yang tidak punya penyakit penyerta,” jelas Prof. Erni. 

Ketua Satuan Tugas Imunisasi IDAI Hartono Gunardi menambahkan bahwa jumlah kasus DBD di tahun 2022 dapat ditemukan pada seluruh kelompok usia. 35 persen kasus itu ditemukan pada rentang usia 5-14 tahun. Angka kematian akibat DBD tertinggi dilaporkan terjadi pada kelompok anak-anak usia 5-14 tahun atau 45 persen dari seluruh kelompok usia.

Menurut Hartono, anak-anak rentan terinfeksi dengue karena mereka berada dekat dengan populasi nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, waktu aktif nyamuk bersamaan dengan jadwal aktivitas anak-anak pada umumnya, yaitu pada siang hari dengan puncaknya pukul 08.00–13.00 serta 15.00–17.00. "IDAI telah mengeluarkan rekomendasi vaksinasi dengue bagi anak-anak, yang berisi 4 antigen dari 4 serotip virus dengue. Efikasinyapun telah diteliti di 8 negara endemik dengue dengan lebih dari 28ribu sampel berusia 1,5-60 tahun,” kata Hartono yang ikut mendukung penguatan semua upaya pencegahan DBD.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan pendekatan yang terintegrasi sangat diperlukan dalam penanganan dan pencegahan DBD di Indonesia. Timnya pun mendukung kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna mendorong kesadaran masyarakat akan bahaya dengue dan juga pentingnya pencegahan yang inovatif untuk melindungi masyarakat luas yang berisiko terkena dengue. "Kami sangat gembira dan berterima kasih kepada FNM Society atas kolaborasi yang luar biasa pada acara diskusi publik hari ini, sebagai upaya memperkuat peran serta keluarga dan masyarakat untuk mencapai target ‘nol kematian akibat dengue’ di tahun 2030,” katanya. 

Andreas juga mengajak para pengusaha, masyarakat, serta pemerintah untuk bersama-sama berkomitmen, lebih aktif dalam melakukan edukasi pencegahan DBD dengan 3M Plus, serta mendapatkan informasi intervensi inovatif dari tenaga kesehatan, salah satunya melalui vaksin DBD.

Pilihan Editor: DBD Berhubungan Fenomena El Nino, Ini 3 Intervensi yang Bisa Dilakukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi


Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

4 hari lalu

Petugas melakukan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu 9 Maret 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sejak Januari 2024 hingga Maret 2024 jumlah kasus penyakit DBD sebanyak 7.654 kasus dengan angka kematian mencapai 71 kasus. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

11 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

11 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

15 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

15 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

17 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

17 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

20 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.