TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung adalah penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat. Namun, penyakit ini sebenarnya bisa dihindari. National Heart, Lung and Blood Institute memperkirakan penyakit jantung 80 persen bisa dicegah lewat pola makan dan olahraga.
Jika memprioritaskan kesehatan jantung sebagai salah satu tujuan kesehatan secara umum, pahami pula bagaimana dampak pola makan. Menurut penelitian Stanford Medicine, diet vegan bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dibanding diet dengan sumber makanan lebih beragam meski dengan nutrisi yang lebih berimbang.
Jika sedang mencari pola makan yang cocok untuk kesehatan jantung, diet Mediterania dengan sumber campuran nabati dan hewani sering paling direkomendasikan oleh para ahli jantung dan diklaim sebagai diet paling sehat oleh US News untuk tujuh tahun berturut-turut. Lalu, apakah diet vegan lebih baik dari diet Mediterania?
Plus minus diet vegan bagi jantung
Penelitian oleh Stanford Medicine adalah yang terbaru terkait diet dan kesehatan jantung dan melibatkan 22 pasang kembar identik. Masing-masing tinggal di rumah yang sama dengan gaya hidup serupa. Studi berlangsung delapan minggu di mana pada setiap pasangan, yang satu diminta menjalankan diet vegan dan kembarannya pola makan campuran yang termasuk daging ayam, telur, dan produk susu.
Hasilnya setelah dua bulan, peserta dengan pola makan vegan kesehatan jantungnya membaik karena kadar kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah, kadar insulin lebih rendah 20 persen, dan berat badan turun.
"Penelitian ini membuat kami yakin hubungan diet vegan dan kesehatan jantung. Kami sudah tahu penganut diet vegan biasanya lebih baik kesehatan kardiovaskularnya dibanding yang tidak vegan," tutur Dr. Adedayo Adeboye, kardiolog di Memphis, Tennessee, kepada HuffPost.
Sementara Dr. Ailin Barseghian El-Farra, kardiolog di UCI Health, mengatakan alasan diet vegan baik bagi kesehatan jantung karena tinggi serat dan rendah lemak jenuh sehingga kadar LDL pun rendah.
Meski diklaim sehat secara umum, Adeboye mengingatkan ada kelemahan diet vegan bagi kesehatan jantung. "Kekurangan vitamn B12, zat besi, dan kalsium sangat umum pada diet vegan," ujarnya.
Padahal, vitamin B12 sangat penting bagi kesehatan jantung karena bisa memecah protein homosistein yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke bila kadarnya tinggi. Zat besi dibutuhkan tubuh untuk membuat hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kalsium penting karena bisa membantu komunikasi antara sel-sel di jantung. Adeboye pun menganjurkan penganut diet vegan untuk memperhatikan asupan nutrisi tersebut dan bila perlu minum suplemennya.
Pilihan Editor: Jantung pun Ada Usianya, Berikut Tips Mencegahnya dari Penuaan