TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bullying adalah masalah serius yang dapat berdampak besar pada kesejahteraan fisik dan mental seseorang, terutama anak-anak dan remaja. Bullying dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, lingkungan sosial, bahkan di dunia maya.
Meski begitu, tidak semua korban bullying secara terang-terangan mengungkapkan apa yang mereka alami. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami bullying.
- Tanda-Tanda Fisik yang Mengindikasikan Bullying
Dikutip dari Unicef, salah satu indikasi paling jelas bahwa seseorang mungkin sedang menjadi korban bullying adalah adanya tanda-tanda fisik. Misalnya, luka atau memar yang tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda bahwa anak Anda mengalami kekerasan fisik.
Luka-luka ini bisa muncul di tempat yang biasanya tidak terlihat, sehingga seringkali luput dari perhatian. Selain itu, barang-barang pribadi yang hilang atau rusak, seperti pakaian, buku, atau peralatan elektronik, juga bisa menjadi petunjuk bahwa anak Anda telah menjadi korban bullying. Beberapa anak mungkin datang ke rumah dengan barang-barang yang hilang atau rusak tanpa memberikan alasan yang jelas.
- Perubahan Perilaku dan Emosional
Dikutip dari PREVNet, perubahan perilaku adalah tanda lain yang harus diperhatikan. Anak-anak yang menjadi korban bullying biasanya menunjukkan tanda-tanda kecemasan dan ketakutan. Misalnya, mereka mungkin tiba-tiba takut pergi ke sekolah atau menghadiri acara sekolah.
Mereka juga mungkin menunjukkan rasa gelisah yang berlebihan atau waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Anak yang di-bully sering kali kehilangan minat pada aktivitas yang mereka sukai sebelumnya atau menunjukkan penurunan dalam prestasi akademik.
Tanda-tanda emosional lainnya termasuk perubahan suasana hati yang signifikan, seperti menjadi lebih mudah marah atau tersinggung tanpa alasan yang jelas. Beberapa anak juga bisa menjadi sangat tertutup, terutama dalam hal aktivitas online mereka.
Mereka mungkin menghindari berbicara tentang apa yang mereka lakukan di internet atau dengan siapa mereka berkomunikasi, yang bisa menjadi petunjuk bahwa mereka mungkin terlibat dalam cyberbullying atau menjadi korban bullying di dunia maya.
- Perubahan Sosial dan Kehilangan Relasi
Bullying juga dapat memengaruhi hubungan sosial seseorang. Anak-anak yang dirundung sering kali menjadi terisolasi secara sosial, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Mereka mungkin memiliki sedikit teman atau bahkan kehilangan teman secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mereka cenderung menghindari situasi sosial dan lebih memilih untuk menyendiri.
Anak-anak yang dirundung mungkin juga menunjukkan kecenderungan untuk lebih sering mencari perhatian orang dewasa. Mereka mungkin ingin selalu dekat dengan orang tua atau guru, mencari rasa aman dari kehadiran orang dewasa di sekitar mereka. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa tidak aman di lingkungan sosial mereka sendiri.
- Tanda-tanda di Dunia Maya (Cyberbullying)
Di era digital ini, perundungan tidak hanya terjadi secara langsung tetapi juga bisa terjadi melalui dunia maya atau yang sering disebut cyberbullying. Anak-anak yang menjadi korban cyberbullying umumnya tampak tertekan setelah menggunakan ponsel atau komputer. Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau cemas setiap kali menerima pesan atau menggunakan media sosial.
Cyberbullying juga dapat menyebabkan perubahan dalam pola tidur. Anak yang di-bully secara online mungkin mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari karena mimpi buruk. Mereka mungkin menjadi sangat tertutup mengenai aktivitas online mereka, takut bahwa jika mereka berbicara, situasinya akan semakin buruk.
Pilihan editor: 5 Cara Menghadapi Perundungan Jangan Takut Melawan