Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Kanker Kulit Meningkat Seiring Bertambahnya Usia: Kenali Gejala dan Cara Deteksi

image-gnews
Deteksi kanker kulit. Kredit: Great Lakes Ledger
Deteksi kanker kulit. Kredit: Great Lakes Ledger
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang untuk mengembangkan kanker kulit semakin meningkat. 

Sebagian besar kasus kanker kulit didiagnosis pada orang berusia di atas 65 tahun. Faktor-faktor seperti paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari secara berlebihan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan kulit yang kumulatif. Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang melemah pada usia lanjut turut berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap perkembangan kanker kulit. 

Dilansir dari Mayo Clinic, kanker kulit atau pertumbuhan sel kulit yang tidak normal paling sering berkembang pada kulit yang terkena sinar matahari. Namun bentuk kanker yang umum ini juga bisa terjadi pada area kulit yang biasanya tidak terkena sinar matahari. Menyadari pentingnya perlindungan kulit dan deteksi dini menjadi kunci untuk mengurangi risiko ini, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok lanjut usia. 

Gejala Kanker Kulit

Dilansir dari cancerresearchuk.org, kanker kulit dapat memiliki penampilan yang sangat beragam dan gejalanya juga bisa berbeda-beda. Beberapa gejalanya mungkin mirip dengan kondisi kulit lainnya.

Gejala umum kanker kulit meliputi adanya luka atau area kulit yang tidak sembuh dalam waktu 4 minggu, tampak tidak biasa, dan terasa sakit, gatal, berdarah, berkerak, atau mengalami koreng selama lebih dari 4 minggu. Gejala lain yang perlu diwaspadai yaitu:

Luka yang tak kunjung sembuh

Luka tersebut bisa tampak tembus pandang, mengkilap, dan berwarna merah muda atau putih mutiara. Selain itu, bisa juga terlihat merah, terasa sakit, kasar, dengan tepi yang terangkat.

Ulkus

Perhatikan area kulit yang rusak (ulkus) dan tidak sembuh dalam waktu 4 minggu, terutama jika Anda tidak dapat menemukan alasan yang jelas untuk perubahan ini.

Benjolan

Ini bisa berupa benjolan kecil yang tumbuh perlahan, berkilau, dan berwarna merah muda atau merah.

Bercak merah di kulit

Bercak merah yang juga mungkin terasa gatal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah kulit non-kanker lainnya, tetapi penting untuk memeriksakannya untuk memastikan.

Bintik-bintik atau tahi lalat

Perubahan pada tahi lalat atau bintik bisa menjadi tanda jenis kanker kulit lain yang disebut melanoma.

Perubahan pada kulit yang perlu diwaspadai

Dilansir dari cancer.org.au, Berikut adalah beberapa perubahan yang perlu diwaspadai saat memeriksa kulit untuk mencari tanda-tanda kanker:

- Munculnya tahi lalat baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Tahi lalat yang semakin membesar.

- Tepi tahi lalat yang menjadi tidak rata atau berlekuk.

- Bintik yang berubah warna dari coklat ke hitam atau memiliki variasi warna.

- Bintik yang menonjol atau terdapat benjolan di dalamnya.

- Permukaan tahi lalat yang menjadi kasar, bersisik, atau mengalami ulserasi.

- Tahi lalat yang terasa gatal atau kesemutan.

- Tahi lalat yang berdarah atau mengeluarkan cairan.

- Bintik yang tampak berbeda dari yang lain.

Tahi lalat atau kanker kulit?

Tahi lalat yang normal biasanya seragam dalam penampilan. Temui dokter Anda jika tahi lalat tampak berbeda atau jika tahi lalat baru muncul setelah usia 25 tahun. Semakin banyak tahi lalat yang dimiliki seseorang, semakin tinggi risiko melanoma.

- Tahi lalat adalah bintik berwarna yang umumnya tidak berbahaya dengan ukuran antara 1 mm hingga 10 mm.

- Bentuk dan warnanya seragam, meskipun mungkin agak menonjol.

- Semakin banyak tahi lalat atau bintik yang Anda miliki, semakin tinggi risiko Anda terkena kanker kulit.

- Tahi lalat mungkin memiliki tepi yang tidak rata dan berbagai warna seperti coklat dan hitam.

Perhatikan tahi lalat dengan cermat untuk melihat tanda-tanda perubahan. Meskipun Anda mungkin melihat satu atau lebih perubahan pada kulit, ini tidak selalu berarti Anda mengidap kanker kulit. Namun, penting untuk mengunjungi dokter umum untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter Anda dapat mendiskusikan risiko kanker kulit Anda dan memberikan saran mengenai pemeriksaan kesehatan atau pemeriksaan mandiri yang diperlukan.

Pilihan editor: 8 Hal Pengobatan Kanker Kulit 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

11 hari lalu

Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie
Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

Kanker kulit bisa muncul di bagian wajah mana pun, tapi paling umum di area tertentu seperti hidung dan telinga. Waspadalah bila ada bercak tak biasa.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

11 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

17 hari lalu

Ilustrasi kutil. Webmd
Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

Kutil di tangan disebabkan HPV dan bisa menular lewat permukaan yang Anda sentuh dan baru saja disentuh pemilik kutil.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

34 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

34 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

50 hari lalu

Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

Selain menghindari paparan sinar matahari, dermatolog juga mengingatkan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut yang bisa jadi gejala kanker kulit.


Cara yang Dianjurkan dan Tidak untuk Atasi Kulit Terbakar Sinar Matahari

30 Juni 2024

Ilustrasi wanita memegang tabir surya. Freepik.com/Lifeforstock
Cara yang Dianjurkan dan Tidak untuk Atasi Kulit Terbakar Sinar Matahari

Pakar menyarankan memakai tabir surya setiap hari untuk menghindari kerusakan akibat kulit terbakar sinar matahari. Apa lagi cara lainnya?


Viral di Media Sosial Tabir Surya Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Pakar Beri Tanggapan

14 Juni 2024

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Viral di Media Sosial Tabir Surya Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Pakar Beri Tanggapan

Kreator konten mengklaim sinar matahari bukan penyebab kanker kulit tapi zat kimia yang terdapat pada tabir surya. Benarkah demikian?


Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Laki-laki

10 Juni 2024

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Laki-laki

Pengetahuan tentang kanker dan upaya mencegah penting dilakukan. Berikut jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada pria dan upaya pencegahan.


Pesan Dermatolog buat yang Suka Berjemur Sinar Matahari, Apa Saja yang Perlu Dipahami?

20 Mei 2024

Ilustrasi wanita santai sambil berjemur sinar Matahari. Dan Kitwood/Getty Images
Pesan Dermatolog buat yang Suka Berjemur Sinar Matahari, Apa Saja yang Perlu Dipahami?

Dermatolog sudah mengingatkan risiko berjemur sinar matahari tapi orang tetap senang melakukannya. Berikut yang perlu dipahami.