Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Salah Kaprah Gen Z Soal Skincare dan Sunscreen

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi skincare pouch atau makeup pouch. Freepik.com
Ilustrasi skincare pouch atau makeup pouch. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, dua survei menunjukkan tren yang meresahkan terkait perilaku keamanan sinar matahari di kalangan orang dewasa muda, khususnya Gen Z. Survei online yang dilakukan oleh American Academy of Dermatology (AAD) terhadap lebih dari 1.000 orang menunjukkan bahwa 28 persen anak berusia 18 hingga 26 tahun tidak percaya bahwa berjemur dapat menyebabkan kanker kulit. Selain itu, 37 persen responden mengatakan mereka hanya memakai sunscreen atau tabir surya ketika diingatkan oleh orang lain.

Dikutip dari Channel News Asia, survei lain yang dilakukan oleh Orlando Health Cancer Institute menemukan 14 persen orang dewasa di bawah 35 tahun percaya bahwa memakai tabir surya setiap hari lebih berbahaya daripada paparan sinar matahari langsung. Meski survei ini tidak mewakili semua orang dewasa muda, para dokter memperhatikan adanya kesenjangan pengetahuan dan perilaku berisiko di antara pasien yang lebih muda.

Menurut Melissa Shive dari UCI Health, masalah ini tidak sepenuhnya baru dan generasi muda sering kali kurang memahami kerusakan akibat sinar matahari serta cara terbaik untuk mencegahnya. Sebagai contoh, banyak orang tidak menyadari bahwa kulit kecokelatan dan bintik-bintik adalah tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari. 

Heather Rogers dari Universitas Washington menambahkan bahwa hingga kini banyak pasien muda yang menggunakan tanning bed atau alat yang bisa membantu menggelapkan kulit tanpa sinar matahari, meskipun sinar ultraviolet dari tanning bed atau sinar matahari langsung dapat merusak kulit dan menyebabkan kanker kulit.

Pengetahuan tentang keamanan sinar matahari juga tidak sempurna di kalangan orang lanjut usia. Survei AAD menemukan bahwa 17 persen generasi milenial tidak tahu bahwa tanning menyebabkan kanker kulit. Namun, Gen Z lebih cenderung mempercayai mitos keselamatan sinar matahari, yang sebagian besar disebarkan melalui platform media sosial seperti TikTok. Banyak influencer dan selebriti yang menyebarkan informasi keliru tentang tabir surya dan paparan sinar matahari.

Ida Orengo dari Baylor College of Medicine menyatakan bahwa media sosial sering kali menyebarkan informasi yang tidak benar tentang keamanan sinar matahari dan penggunaan tabir surya. Meski media sosial bisa membantu dalam penyebaran informasi tentang pencegahan kanker kulit, seringkali informasi yang salah juga menyebar dengan cepat dan memperburuk keadaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Survei Orlando Health menemukan bahwa hampir seperempat responden berusia di bawah 35 tahun percaya bahwa tetap terhidrasi dapat mencegah sengatan matahari, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Selain itu, lebih dari seperempat responden dalam survei AAD percaya bahwa penggelapan warna dasar kulit dapat mencegah kanker kulit, padahal penggelapan kulit justru merusak sel-sel kulit.

Dilansir dari Healthline, untuk membangun rutinitas perawatan kulit yang benar, ada empat langkah dasar yang perlu diikuti, yaitu pembersihan, penggunaan serum, pelembab, dan tabir surya.

1. Pembersihan: Pilih pembersih yang tidak membuat kulit terasa kencang setelah dicuci. Hindari mencuci wajah lebih dari dua kali sehari.
2. Serum: Gunakan serum dengan vitamin C atau peptida di pagi hari dan retinol di malam hari.
3. Pelembab: Gunakan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit, baik itu berbasis gel untuk kulit berminyak atau berbasis krim untuk kulit kering.
4. Tabir surya: Oleskan tabir surya dengan SPF minimal 30, 15 menit sebelum keluar rumah. Hiperpigmentasi pada kulit yang lebih gelap memerlukan perlindungan ekstra.

CNAH LIFESTYLE

Pilihan editor: Kajian CELIOS soal Untung Rugi Kebijakan Tapera

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Penipuan Berkedok Investasi Skincare, Nama Kabaharkam Polri dan Kapolda Jatim Dicatut

2 hari lalu

Chat penipuan berkedok investasi skincare dengan korban Hanaa Septiana. Tempo/Hanaa Septiana.
Kasus Penipuan Berkedok Investasi Skincare, Nama Kabaharkam Polri dan Kapolda Jatim Dicatut

Penipuan berkedok investasi skincare terjadi di Surabaya. Pelaku mencatut nama Kabaharkam Poldri dan Kapolda Jawa Timur.


Cerita Hanaa Kena Tipu Rp 60 Juta Berkedok Investasi Skincare

3 hari lalu

Chat penipuan berkedok investasi skincare dengan korban Hanaa Septiana. Tempo/Hanaa Septiana.
Cerita Hanaa Kena Tipu Rp 60 Juta Berkedok Investasi Skincare

Penipuan dengan modus investasi skincare seperti yang dialami Hanaa ini ternyata acap terjadi.


Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

7 hari lalu

Jemaah haji Indonesia berjalan menuju Jamarat untuk melempar jamrah aqobah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu, 16 Juni 2024. Lempar jamrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARA/Sigid Kurniawan
Tips Cegah Kulit Kering Saat Jalani Ibadah Haji untuk Lansia

Cuaca dengan suhu tinggi itu bisa membuat kulit kering, khususnya bagi para lansia.


Sering Dikira Problematik, Berikut 7 Sisi Positif Gen Z yang Harus Diketahui

10 hari lalu

Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Sering Dikira Problematik, Berikut 7 Sisi Positif Gen Z yang Harus Diketahui

Meskipun sering dihadapkan pada stereotip negatif, Gen Z memiliki banyak sisi positif.


Karakter Gen Z dalam Bekerja: Tidak Suka Lingkungan Kerja Otoriter

16 hari lalu

Ilustrasi pekerja generasi Z atau Gen Z.
Karakter Gen Z dalam Bekerja: Tidak Suka Lingkungan Kerja Otoriter

Generasi Z atau Gen Z memiliki sejumlah karakter dalam memilih dan menjalani pekerjaan mereka. Apa saja?


Kiat Menggunakan Sunscreen di Tengah Gelombang Panas

18 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kiat Menggunakan Sunscreen di Tengah Gelombang Panas

Memilih dan menggunakan tabir surya yang tepat dapat memberikan perlindungan optimal bagi kulit, terutama di tengah gelombang panas yang ekstrem


Tak Cuma Gaji, Ada Benefit Lain yang Diincar Gen Z saat Cari Kerja

20 hari lalu

Wisnu Dharmawan, Sales Director Indonesia Jobstreet by SEEK saat ditemui usai Konferensi Pers Laporan Eksklusif: Decoding Global Talent 2024 Tren Mobilitas Kerja oleh Jobstreet by SEEK di Gedung RDTX Place, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Juni 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Tak Cuma Gaji, Ada Benefit Lain yang Diincar Gen Z saat Cari Kerja

Saat mencari kerja Gen Z mempertimbangkan sejumlah benefit yang tidak pernah ditawarkan pemberi kerja pada zaman dulu


Aplikasi Pencari Kerja Ungkap Alasan Hampir 10 juta Gen Z Menganggur

20 hari lalu

Sales Director Indonesia Jobstreet by SEEK, Wisnu Dharmawan dalam peluncurkan laporan terbaru berjudul
Aplikasi Pencari Kerja Ungkap Alasan Hampir 10 juta Gen Z Menganggur

BPS menyebutkan 9,89 juta penduduk berusia 15-24 tahun yang dikenal sebagai Gen Z masuk dalam golongan Not Employment, Education, or Training (NEET)


Kajian CELIOS soal Untung Rugi Kebijakan Tapera

20 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Sukawangi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 6 Februari 2023 .PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah (backlog) masih tinggi mencapai 12,75 unit. Tempo/Tony Hartawan
Kajian CELIOS soal Untung Rugi Kebijakan Tapera

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyebut kebijakan Tapera dianggap memberatkan pekerja karena diwajibkan ikut dalam kepesertaan


Sandiaga Uno Resmikan Ruang Imersif di Stasiun MRT Bundaran HI, Ruang Apakah Itu?

21 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno Menerima cendramata dari petugas stand pameran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Kabupaten Wakatobi. di Jakarta Convention Center, Jakarta Sabtu, 1 Juni Mei 2024. Tempo/Firly Fajrian
Sandiaga Uno Resmikan Ruang Imersif di Stasiun MRT Bundaran HI, Ruang Apakah Itu?

Menparekraf Sandiaga Uno membuka ruang imersif untuk mengenalkan wisata Indonesia di Stasiun MRT Bundaran HI. Ini artinya.