Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memasuki Musim Pancaroba, Berikut Tips Jaga Kesehatan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Ilustrasi wanita flu sedang bekerja di kantor. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, memimpin rapat koordinasi (rakor) yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah antisipasi dan mitigasi menghadapi musim pancaroba. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Stasiun Meteorologi Sultra dan Kepala Dinas terkait di ruang rapat Kantor Gubernur di Kendari pada hari Rabu, sekaligus membahas kesiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

Kepala Stasiun Meteorologi, Sugeng, dalam paparannya menyampaikan bahwa bulan Juli 2024 telah memasuki musim pancaroba, yaitu masa peralihan antara musim hujan dan kemarau. Ia juga menjelaskan bahwa selama musim pancaroba, terdapat potensi terjadinya angin puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang.

“Beberapa wilayah kita telah memasuki awal musim kemarau, yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe Kepulauan, sebagian Bombana, dan Pulau Buton. Selain itu, kita perlu mengantisipasi potensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang. Hal ini perlu diperhatikan, termasuk memangkas pohon tua dan papan reklame yang rapuh,” jelas Sugeng.

Ia memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan September, dan pada bulan Oktober akan masuk peralihan ke musim penghujan. Sugeng menambahkan bahwa kemarau tahun ini tidak akan seburuk tahun lalu yang mengalami El-Nino, dengan frekuensi puncak kemarau di angka 73,68 persen.

Sugeng juga menyoroti bahwa selama musim kemarau nanti, beberapa kabupaten akan mengalami frekuensi hujan yang sangat rendah dan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan, Kota Baubau, dan Pulau Kabaena Bombana akan menjadi wilayah dengan frekuensi hujan rendah. Kita perlu mengantisipasi potensi karhutla di wilayah ini,” lanjutnya.

Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Pemprov Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, melaporkan bahwa tanaman padi seluas 3.726,02 ha mengalami kerusakan akibat banjir pada tahun 2024, dengan luas puso mencapai 772,27 ha. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemenuhan Prasarana Sarana Pertanian (PSP) sebagai upaya meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim, termasuk rehabilitasi lahan, asuransi pertanian, penyediaan pupuk dan pestisida, serta optimalisasi jaringan irigasi dan penyediaan alat mesin pertanian.

Kadis Kesehatan Pemprov Sultra, Usnia, menyampaikan bahwa beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat musim pancaroba adalah demam berdarah dengue (DBD), diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan rabies. Ia menyebutkan bahwa tahun lalu pihaknya mengalami kesulitan mendapatkan vaksin rabies, namun tahun ini akan berkoordinasi dengan Kemenkes agar vaksin dapat disalurkan ke Provinsi Sultra.

Sekretaris Dinas Sosial Pemprov Sultra, Haris Ranto, melaporkan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah untuk mitigasi dan antisipasi musim pancaroba. “Kami telah menyampaikan surat ke Dinsos Kab/Kota terkait arahan Pak Pj Gubernur saat Rakor kesiapan bencana banjir dan kekeringan tahun 2024. Kami juga telah mengajukan permohonan ke Kemensos untuk penambahan logistik di Sultra,” ungkap Haris.

Ia menambahkan bahwa Dinas Sosial telah menyiagakan 500 personel Tagana yang tersebar di 17 kabupaten/kota sesuai kebutuhan, serta kendaraan operasional dapur umum lapangan, tangki air, dan buffer stock logistik. Haris juga menyatakan akan memeriksa kelayakan konsumsi makanan siap saji.

Pj Gubernur Andap Budhi Revianto mengucapkan terima kasih atas paparan yang disampaikan dan menekankan kepada perangkat daerah terkait untuk mengantisipasi dan memitigasi segala potensi yang mungkin terjadi. Ia memberikan arahan khusus kepada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan untuk segera memetakan sentra produksi padi agar panen tidak terganggu dan menyiapkan pompa pengairan menuju puncak musim kemarau. 

Kepada Dinas Kehutanan, Andap meminta agar segera mengantisipasi kemungkinan terjadinya karhutla dengan menyiapkan petugas yang handal dan memiliki respons cepat. Ia juga menginstruksikan Dinas Sosial dan BPBD untuk siaga dan waspada terhadap situasi kedaruratan.

“Saya tegaskan, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Saya tidak ingin melihat masyarakat tidak terlayani dengan baik saat terjadi bencana maupun situasi kedaruratan,” tegas Andap.

Andap juga meminta Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan penanganan penyakit pancaroba dengan baik, termasuk sosialisasi pencegahan dan kesiapan pelayanan kesehatan di rumah sakit, serta persiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio.

Lebih lanjut, Andap menginstruksikan Kepala Perangkat Daerah untuk menyusun Daftar Inventarisir Masalah (DIM) setiap bulan guna memetakan segala potensi kerawanan serta upaya antisipasi dan mitigasi risikonya. Ia juga berharap insan pers aktif memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pancaroba ke musim kemarau agar masyarakat dapat lebih awal memitigasi potensi bencana.

“Mari kita satukan hati dan pikiran untuk melindungi masyarakat, kita wujudkan Sultra yang aman, sehat, dan kondusif,” tutup Andap.

Tips Menjaga Kesehatan pada Musim Pancaroba

1. Konsumsi Makanan Bergizi

Asupan nutrisi yang seimbang sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein, harus menjadi bagian dari diet harian Anda. Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi kaya akan vitamin C yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga mengandung vitamin dan mineral penting.

 2. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Dehidrasi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, penting untuk minum cukup air setiap hari, minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter. Selain air, Anda juga bisa mengonsumsi teh herbal atau jus buah segar yang kaya akan vitamin dan antioksidan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 3. Jaga Kebersihan Pribadi dan Lingkungan

Kebersihan adalah kunci untuk mencegah penyebaran penyakit, terutama di musim pancaroba. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar Anda dengan rutin membersihkan rumah, mengganti seprai, dan menghindari penumpukan sampah.

 4. Istirahat yang Cukup

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu kualitas tidur Anda.

 5. Olahraga Teratur

Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pilihlah jenis olahraga yang Anda sukai dan lakukan secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau latihan kekuatan ringan adalah beberapa pilihan olahraga yang bisa Anda coba.

 6. Mengelola Stres

Stres yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda nikmati, seperti membaca, mendengarkan musik, atau bermeditasi. Teknik pernapasan dalam dan yoga juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

 7. Mengonsumsi Suplemen jika Diperlukan

Jika Anda merasa asupan nutrisi dari makanan sehari-hari belum mencukupi, Anda bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen. Suplemen vitamin C, vitamin D, zinc, dan echinacea dikenal dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen untuk memastikan dosis yang tepat.

 8. Menghindari Kontak dengan Orang yang Sakit

Di musim pancaroba, penyebaran penyakit seperti flu dan batuk lebih mudah terjadi. Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit untuk mengurangi risiko tertular. Jika Anda harus berada di sekitar orang yang sakit, gunakan masker dan cuci tangan secara teratur.

 9. Menjaga Kesehatan Saluran Pernapasan

Perubahan cuaca yang drastis dapat mempengaruhi kesehatan saluran pernapasan. Pastikan untuk selalu mengenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan hindari paparan langsung terhadap angin kencang atau udara dingin. Menggunakan humidifier di dalam ruangan juga dapat membantu menjaga kelembapan udara dan mencegah iritasi pada saluran pernapasan.

 10. Rutin Memeriksakan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa ada keluhan kesehatan yang mengganggu.

KEMKES | ANTARANEWS
Pilihan editor:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Penyebab Penyakit Rentan Menyerang di Masa Pancaroba

54 hari lalu

Petugas fogging Puskesma Palmerah melakukan foging di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa 14 Mei 2024. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyebut ada mekanisme dalam proses pengasapan atau fogging untuk mencegah meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD di DKI terbanyak di wilayah Jakarta Barat, ada 526 kasus DBD terjadi pada anak-anak hingga dewasa. TEMPO/Subekti.
Penyebab Penyakit Rentan Menyerang di Masa Pancaroba

Dokter menjelaskan perubahan kelembapan udara di masa pancaroba bisa menyebabkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.


Saran Ahli Gizi agar Daya Tahan Tubuh Terjaga di Musim Pancaroba

58 hari lalu

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev
Saran Ahli Gizi agar Daya Tahan Tubuh Terjaga di Musim Pancaroba

Ahli gizi menjelaskan makanan tinggi gula akan menekan daya tahan tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan di musim pancaroba ini.


Mengenali Perbedaan Jenis Batuk

59 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Mengenali Perbedaan Jenis Batuk

Batuk merupakan tindakan refleks yang menjaga tenggorokan dan saluran pernapasan


Tips Jaga Kesehatan Saat Pancaroba Tiba

7 Juli 2024

Ilustrasi wanita minum jus jeruk. Freepik.com/Drobotdean
Tips Jaga Kesehatan Saat Pancaroba Tiba

Musim pancaroba tiba. Simak beberapa tips menjaga kesehatan memasuki musim pancaroba.


Libur Sekolah di Musim Pancaroba, Berikut Tips Jaga Kesehatan Selama Berlibur

6 Juli 2024

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Libur Sekolah di Musim Pancaroba, Berikut Tips Jaga Kesehatan Selama Berlibur

Berikut ini ragam tips menjaga kesehatan selama libur sekolah ditengah musim pancaroba


Peralihan Musim Bikin Cuaca Tak Menentu, Bentengi Tubuh dengan Vitamin Berikut

23 Juni 2024

Ilustrasi perempuan konsumsi multivitamin. Freepik.com/wayhomestudio
Peralihan Musim Bikin Cuaca Tak Menentu, Bentengi Tubuh dengan Vitamin Berikut

Berikut ragam vitamin yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh di tengah cuaca yang sering berubah di musim pancaroba.


BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

18 Mei 2024

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.


Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

26 April 2024

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 April 2024

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.