Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Jelaskan Bahaya Vape dan Upaya untuk Berhenti Mengisapnya

Reporter

image-gnews
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengisap rokok elektrik atau vape kerap dianggap sebagai alternatif aman merokok meski pakar tidak sependapat. Rokok elektrik atau biasa sama-sama mengandung nikotin. Hanya saja, zat pada tembakau membuat kecanduan dan mengakibatkan orang sulit berhenti merokok.

Jika Anda berusaha berhenti mengisap vape, atau membantu orang terdekat berhenti, simak dulu pendapat pakar berikut. "Tak pernah ada kata terlambat untuk berhenti," ujar Tracy Smith, pengajar kedokteran di Universitas Carolina Selatan kepada USA Today.

Nikotin memang bikin kecanduan dan tak mudah disingkirkan. Banyak pakar kesehatan yang menyarankan membuat rencana untuk berhenti, termasuk mengurangi zat adiktif itu secara perlahan, dibarengi dengan konsultasi ke pakar.

"Upaya berhenti mengisap vape sama dengan berhenti merokok. Kita tahu untuk merokok, kombinasi konsultasi dan pengobatan telah terbukti yang terbaik," jelas Dr. Alejandra Ellison-Barnes, asisten dosen kedokteran di Klinik Perawatan dan Skrining Kanker John Hopkins.

"Buat yang sudah beralih dari rokok biasa ke vape, mereka tak boleh kembali lagi ke rokok tembakau karena dampaknya akan lebih buruk," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbagai risiko kesehatan
Perokok tembakau berisiko 25 kali lebih tinggi terkena kanker paru, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Mengisap rokok elektrik juga dikaitkan dengan kanker paru dan asma, menurut penelitian dari John Hopkins Medicine pada 2020.

Selain masalah paru-paru, riset juga menunjukkan nikotin yang ada pada rokok biasa dan vape, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung sehingga menambah risiko terkena serangan jantung. CDC juga menyebut perokok tembakau 2-4 kali lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner dan stroke.

Pilihan Editor: Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

7 hari lalu

Pekerja melakukan pelintingan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di pabrik rokok PT Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 2 April 2024. Perusahaan tersebut membagikan uang THR kepada 51.317 pekerja harian dan borongan yang tersebar di sembilan Kabupaten dengan total Rp129.949.743.295 guna membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarga selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
GAPPRI: PP Nomor 28 Tahun 2024 Ancam Kelangsungan Industri Kretek Nasional

Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menilai terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 berdampak bagi industri kretek.


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Kampanye Antirokok untuk Kurangi Perokok Remaja

20 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Kampanye Antirokok untuk Kurangi Perokok Remaja

Dokter menjelaskan kampanye antirokok bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah bertambahnya perokok, khususnya di kalangan remaja.


Dokter Jantung Ingatkan Risiko Kesehatan pada Perokok meski Tampak Sehat

21 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Dokter Jantung Ingatkan Risiko Kesehatan pada Perokok meski Tampak Sehat

Dokter jantung mengingatkan perokok kondisi fisik yang hanya terlihat dari luar tak bisa menjadi tolok ukur dan alasan untuk tetap merokok.


Pengaturan Iklan Promosi dan Sponsor Rokok di Dunia Digital Bisa Bantu Tekan Perokok Remaja

23 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Pengaturan Iklan Promosi dan Sponsor Rokok di Dunia Digital Bisa Bantu Tekan Perokok Remaja

Keluarnya PP no 28 tahun 2024 tentang kesehatan merupakan langkah yang tepat karena mengatur iklan promosi dan sponsor rokok di internet


Remaja Semakin Rentan Dikepung Iklan Rokok Varian Rasa

23 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/Erick McClean
Remaja Semakin Rentan Dikepung Iklan Rokok Varian Rasa

Penambahan varian rasa produk rokok memang menjadi salah satu strategi baru industri tembakau untuk menarik perhatian konsumen baru, khususnya remaja.


Sebab PP Kesehatan Berpeluang Kurangi Angka Perokok Remaja

25 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Sebab PP Kesehatan Berpeluang Kurangi Angka Perokok Remaja

Mengingat kondisi psikologis remaja yang masih rentan maka pemerintah wajib melindungi dari target pemasaran industri rokok hingga tak jadi perokok.


Bea Cukai Yogya Amankan 308 ribu Batang Rokok Ilegal di Jalan Daendels

27 hari lalu

Ilustrasi bungkus rokok yang beredar di Eropa.[REUTERS/Charles Platiau]
Bea Cukai Yogya Amankan 308 ribu Batang Rokok Ilegal di Jalan Daendels

Jenis rokok ilegal yang diamankan ialah rokok sigaret kretek mesin berbagai merek tanpa dilekati pita cukai.


Pedagang Tahu Bulat di Pondok Aren Curi 3 Bungkus Rokok, Diminta Bersih-bersih Masjid

29 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Pedagang Tahu Bulat di Pondok Aren Curi 3 Bungkus Rokok, Diminta Bersih-bersih Masjid

Pemilik warung kelontong tak mau melaporkan pencurian oleh pedagang tahu bulat itu ke polisi. Pelaku dinasihati untuk tidak mengulangi perbuatannya.


Pj Gubernur Heru Budi Ancam Cabut KJP dan KJMU Siswa yang Merokok

32 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan  Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Titi Karnavian usai menggelar penyuluhan penyalahgunaan narkoba di Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin, 5 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pj Gubernur Heru Budi Ancam Cabut KJP dan KJMU Siswa yang Merokok

Heru Budi tidak ingin bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah sia-sia karena penerimanya merokok.


Pemilik Warung soal Larangan Jual Rokok Ketengan: Aturan Kok Aneh Gitu..

32 hari lalu

Salah seorang warga di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, membeli rokok secara ketengan, Senin, 5 Agustus 2024. Lewat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, pemerintah mengatur larangan penjualan rokok eceran. Sejumlah pemilik warung dilema menanggapi aturan tersebut karena sulit membendung keinginan masyarakat yang hanya mampu membeli rokok ketengan. TEMPO/Nandito Putra
Pemilik Warung soal Larangan Jual Rokok Ketengan: Aturan Kok Aneh Gitu..

Pemilik warung kelontong menghadapi dilema saat tahu ada kanaturan yang melarang penjualan rokok ketengan. Bagaimana tanggapan mereka?