Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Tentang Hormon Insulin: Berperan Penting Jaga Keseimbangan Kadar Gula Darah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi insulin, obat diabetes. Sumber:  McGuff Company, Inc/mirror.co.uk
Ilustrasi insulin, obat diabetes. Sumber: McGuff Company, Inc/mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insulin adalah hormon penting yang diproduksi oleh pankreas, organ kecil yang terletak di belakang perut. Hormon ini memainkan peran vital dalam mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah kita, yang sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Insulin pertama kali dilaporkan dalam ekstrak pankreas pada 1921, setelah diidentifikasi oleh ilmuwan Kanada Frederick G. Banting dan Charles H. Best dan oleh ahli fisiologi RumaniaNicolas C. Paulescu, yang bekerja secara independen dan menyebut zat tersebut pancrein

Setelah Banting dan Best mengisolasi insulin, mereka mulai bekerja untuk mendapatkan ekstrak murni, yang mereka capai dengan bantuan ahli fisiologi SkotlandiaJJR Macleod dan ahli kimia Kanada James B. Collip. Banting dan Macleod berbagi Penghargaan Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1923 atas karya mereka.

Fungsi Insulin

Setiap kali kita makan, tubuh akan memecah makanan menjadi glukosa, sumber utama energi bagi sel-sel tubuh. Insulin berfungsi seperti kunci yang membuka pintu sel-sel tubuh kita. Ketika insulin membuka pintu ini, glukosa dapat masuk ke dalam sel dan digunakan sebagai bahan bakar. Ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Tanpa insulin yang cukup atau jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dan tetap berada di aliran darah. Hal ini menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang bisa berbahaya. Kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia, yang jika berlangsung lama dapat menyebabkan diabetes.

Diabetes adalah penyakit kronis di mana tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Dikutip dari Yourhormones, ada dua jenis utama diabetes:

  • Diabetes Tipe 1: Tubuh tidak memproduksi insulin sama sekali karena sel beta di pankreas telah rusak. Penderita diabetes tipe 1 harus menggunakan suntikan insulin untuk mengelola gula darah mereka.
  • Diabetes Tipe 2: Tubuh masih memproduksi insulin tetapi tidak dapat menggunakannya dengan efektif. Ini dikenal sebagai resistensi insulin. Penderita diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan obat, perubahan gaya hidup, atau insulin tambahan untuk mengontrol kadar gula darah.


Produksi Insulin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika insulin tidak cukup atau tidak bekerja dengan baik, kadar gula darah akan terus naik. Dalam jangka pendek, ini bisa menyebabkan gejala seperti haus berlebihan, sering buang air kecil, dan kelelahan. Dalam jangka panjang, gula darah tinggi bisa merusak organ-organ penting seperti jantung, ginjal, dan mata. Salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi adalah ketoasidosis diabetik (KAD), yang bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Sementara itu saat pankreas memproduksi insulin secara berlebihan atau menyuntikkan insulin lebih banyak yang dibutuhkan, sel-sel akan mengambil terlalu banyak glukosa dari darah. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah rendah secara tidak normal (disebut hipoglikemia). Tubuh bereaksi terhadap hipoglikemia dengan melepaskan glukosa yang tersimpan dari hati dalam upaya untuk mengembalikan kadarnya ke normal. Kadar glukosa yang rendah dalam darah dapat membuat seseorang merasa sakit.

Tubuh akan melakukan respons awal 'melawan' terhadap hipoglikemia melalui serangkaian saraf khusus yang disebut sistem saraf simpatik. Hal ini menyebabkan jantung berdebar-debar, berkeringat, lapar, cemas, gemetar, dan kulit pucat yang biasanya memperingatkan orang tersebut tentang kadar glukosa darah rendah sehingga kondisi ini dapat diobati.

Selain itu dapat berpotensi mengalami tumor langka yang disebut dengan insulinoma. Kondisi ini menyebabkan kadar gula rendah dan cukup parah.

MY CLEVELAND CLINIC
Pilihan editor: Penemuan Hormon Insulin Oleh Frederick Banting Bagaimana Kisahnya 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

1 hari lalu

Ilustrasi ngemil keripik. Freepik.com
Tips Kendalikan Diri Konsumsi Makanan Ultra Proses

Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2


Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

1 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.


5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi buah beri. Shutterstock
5 Camilan Terbaik Berserat Tinggi untuk Penderita Diabetes

Camilan yang tinggi serat merupakan pilihan baik karena serat dapat membantu mengontrol kadar gula darah, yang artinya baik bagi penderita diabetes


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

3 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

6 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

9 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

13 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

15 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

21 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.