TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diadakan oleh Universitas Newcastle di Australia dan dimuat di Journal of the American Geriatrics Society menyebut penderita kecemasan lebih mungkin mengalami demensia ketika menua. Penelitian melibatkan 2.132 orang berusia 60-81 tahun dengan kadar kecemasan diukur melalui skala tekanan Kessler, yakni 10 pertanyaan analisis yang mengukur kecemasan dan depresi.
Hasil penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko terkena demensia dibanding yang tidak cemas. Meski kecemasan adalah reaksi normal dari situasi yang bikin stres, kecemasan yang dialami tetap saja problematik.
Kaitannya adalah penyakit kardiovaskular dan kerusakan sel otak. Kedua masalah ini bisa menambah risiko serangan demensia.
"Saya pernah memberi tahu mahasiswa saya di Tulane selama bertahun-tahun, jika masalah buruk buat jantung maka buruk pula buat otak," kata d Dr. Gregory Bix, direktur Clinical Neuroscience Research Center di Universitas Tulane di New Orleans, Amerika Serikat, yang tak terlibat penelitian.
Contohnya ketika tekanan darah tak terkontrol dan terus naik maka otak pun rusak dan memicu penurunan kognitif dan demensia. "Kesehatan mental dan fisik mempengaruhi jantung dan kemudian mempengaruhi otak," tambah Bix kepada HuffPost.
Masalah umum di dunia
Hanya saja penelitian ini punya kelemahan, yakni waktu evaluasi yang hanya empat minggu. Para peserta bisa saja sudah mengalami demensia sebelum empat periode tersebut atau sesudah menjalanu tes.
Kecemasan dan demensia sendiri adalah masalah umum di dunia dan diperkirakan dialami 301 juta orang mengalami kecemasan dan 55 juta menderita demensia. Angka itu diperkirakan akan terus naik di masa datang. Membatasi kecemasan dan dampaknya, seperti tekanan darah tinggi, sangat penting untuk mengurangi risiko terkena demensia.
Namun Bix mengingatkan faktor keturunan juga berpengaruh. Contohnya bila ada keluarga dekat yang menderita penyakit Alzheimer atau demensia, risiko Anda untuk mengalaminya pun lebih tinggi. Deteksi dini perubahan daya ingat akan membantu dokter memperlambat perkembangannya.
Pilihan Editor: Kiat Sehat Memulai Hari agar Terhindar dari Depresi dan Kecemasan