TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah penelitian di Singapura mengungkapkan bahwa cokelat hitam dapat mengandung logam berat seperti timbal dan kadmium.
Meskipun sebagian besar cokelat memiliki kadar timbal di bawah batas acuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), beberapa produk dapat memiliki kadar logam berat yang lebih tinggi dari batas yang dianggap aman di California.
Seperti yang dilansir dari Medical News Today, cokelat hitam adalah coklat yang tidak mengandung tambahan padatan susu, menjadikannya berbeda dari milk chocolate. Bahan dasar dari coklat hitam adalah biji kakao yang diolah menjadi kakao massa, dengan penambahan gula dan pengemulsi seperti lesitin kedelai untuk menjaga tekstur yang konsisten. Coklat hitam juga sering kali ditambahkan perasa seperti vanili untuk memperkaya rasanya.
Coklat hitam memiliki kandungan kakao yang tinggi, yang berkisar antara 50% hingga 85% atau lebih. Semakin tinggi kandungan kakao, semakin sedikit gula yang terkandung, yang menjadikan coklat hitam memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan coklat lainnya. Rasa pahit ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat coklat, terutama bagi mereka yang menyukai rasa coklat yang lebih intens.
Karena kandungan gula yang lebih rendah dan tingginya konsentrasi kakao, cokelat hitam sering dianggap sebagai camilan yang lebih sehat bila dikonsumsi dalam jumlah yang moderat. Dilansir dari Healthline, cokelat hitam mengandung flavonoid, sejenis antioksidan yang dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengurangi tekanan darah.
Dark chocolate, atau cokelat hitam, adalah cokelat yang dikenal dengan kandungan lemak kakao yang tinggi. Ketika kita berbicara tentang dark chocolate, yang dimaksud sebenarnya adalah karakteristik warna dan rasa, bukan jenis coklat itu sendiri. Jenis coklat secara umum terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu compound dan couverture.
- Cokelat Couverture: Jika dark chocolate memiliki kandungan biji kakao yang tinggi, coklat ini termasuk dalam kategori couverture. Coklat couverture biasanya digunakan oleh profesional karena kualitasnya yang tinggi dan kandungan cocoa butter yang dominan.
- Cokelat Compound: Jika dark chocolate terbuat dari lemak nabati dengan sedikit komposisi biji kakao, maka cokelat tersebut termasuk dalam kategori compound. Coklat compound lebih sering digunakan untuk aplikasi yang lebih sederhana karena lebih mudah diproses dan harganya lebih terjangkau.
Dark chocolate biasanya mengandung padatan kakao antara 30% hingga 85%. Coklat dengan kandungan padatan kakao lebih dari 30% termasuk jenis couverture, sementara yang kandungan padatan kokaonya kurang dari 30% termasuk jenis compound.
Meskipun dark chocolate dan milk chocolate adalah dua rasa yang umum dikenal, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kandungan, rasa, dan tekstur.
1. Kandungan Cocoa Butter
Salah satu perbedaan utama antara dark chocolate dan milk chocolate adalah kandungan cocoa butter. Milk chocolate biasanya mengandung cocoa butter tidak lebih dari 10%, dengan sisanya terdiri dari susu (sekitar 20%) dan gula (sekitar 70%). Sebaliknya, dark chocolate memiliki kandungan cocoa solids yang lebih tinggi, yaitu antara 30% hingga 85%, yang membuatnya memiliki rasa yang lebih intens.
2. Rasa dan Tekstur
Kandungan cocoa solids yang tinggi dalam dark chocolate membuatnya memiliki rasa yang lebih kaya dan lebih pahit dibandingkan milk chocolate. Tekstur cokelat hitam juga cenderung lebih gelap dan kering. Sebaliknya, milk chocolate memiliki rasa yang lebih manis dan creamy, dengan tekstur yang lebih terang dan lembut karena kandungan susu dan gula yang lebih tinggi.
Pilihan editor: Temuan Baru di Singapura Logam Berat dalam Cokelat Hitam, Apakah Berbahaya?
