TEMPO.CO, Jakarta - Jalan kaki 10.000 langkah sehari disebut baik untuk kesehatan dan dianjurkan. Namun, apakah faktanya benar demikian atau adakah sains yang sudah membuktikannya?
"Meski anggapan itu sudah umum di masyarakat dengan pakem 'langkah per hari', faktanya masih kurang bukti untuk memastikan rekomendasi itu," kata Dr. John Schuna dari Universitas Negeri Oregon di Amerika Serikat yang telah meneliti topik ini secara detail.
Faktanya, para periset dari Universitas Lodz di Polandia dan Sekolah Kedokteran Universitas John Hopkins di Amerika Serikat mendapati 4.000 langkah saja sehari sudah cukup untuk menurunkan risiko kematian dini dan kurang dari 3.000 langkah sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Cukup 4.400 langkah
Kemudian, riset oleh Sekolah Kedokteran Harvard menemukan 4.400 langkah sudah lebih dari cukup untuk memperpanjang usia dan hidup sehat. Ide 10.000 langkah sendiri dipicu kampanye di Olimpiade Tokyo 1960 dan populer pada saat itu kemudian menghilang.
"Bukannya 10.000 langkah sehari itu target yang salah karena mereka yang bisa mencapainya akan bisa memenuhi target olahraga 150 menit seminggu dengan intensitas sedang tapi penghitung langkah di monitor tak menjelaskan seberapa intens aktivitas fisik itu," tambah Schuna, dilansir dari The Sun.
Contohnya, orang yang hanya mencapai 5.000 langkah namun dengan intensitas berjalan kaki yang lebih tinggi, misalnya jalan lebih cepat, mungkin hasilnya sama dengan yang berjalan kaki 10.000 langkah sehari dengan kecepatan lebih rendah.
Schuna menjelaskan manfaat berjalan kaki lebih cepat bukan hanya menurunkan risiko diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas tapi juga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kematian pematur.
Pilihan Editor: Inilah Beragam Manfaat Rutin Jalan Kaki yang Tidak Banyak Disadari