TEMPO.CO, Jakarta - Jogging atau berlari mungkin tampak sederhana, tetapi bagi banyak orang, langkah pertama untuk memulainya bisa menjadi tantangan besar. Pandemi Covid-19 telah memicu lonjakan minat dalam olahraga ini, dan kini banyak klub lari baru bermunculan serta perlombaan jalan besar yang mencapai rekor pendaftaran.
Jika Anda tertarik bergabung dalam kegiatan ini, ada beberapa kesalahan umum yang bisa dihindari berdasarkan pengalaman pelari berpengalaman dan pelatih.
Jangan Terburu-buru
Semangat berapi-api kerap bermunculan dari pelari pemula. Kegembiraan ini bisa sangat menular dan membuat Anda ingin berlari setiap hari. Namun, terlalu sering berlatih di awal bisa berisiko menimbulkan kelelahan atau cedera seperti dilansir dari CNA Lifestyle.
Sebaiknya, bangun ketahanan Anda secara bertahap dengan melakukan lari campur jalan dua hingga tiga kali seminggu. Misalnya, lakukan jogging selama tiga menit diikuti dengan satu menit jalan kaki.
Tetapkan Tujuan yang Realistis
Sebelum mendaftar untuk perlombaan atau mengikuti rencana pelatihan, pertimbangkan apa yang realistis untuk Anda dan gaya hidup Anda. Tanya pada diri sendiri, berapa sering Anda bisa berlari dalam seminggu dan berapa lama waktu yang bisa Anda alokasikan untuk berlari?
Jika 30 menit dua kali seminggu sudah memadai, tetapkan tujuan yang sesuai dengan kerangka waktu tersebut. Tujuan Anda bisa berupa mencapai jarak tertentu dalam waktu itu, meningkatkan kecepatan, atau sekadar menikmati gerakan. Mendaftar untuk perlombaan bisa jadi motivasi tambahan, tetapi bukan syarat untuk memulai kebiasaan berlari.
Asupan Energi Sebelum dan Setelah Berlari
Meghann Featherstun, ahli gizi olahraga, mengatakan bahwa banyak pelari dari semua tingkat yang tidak makan sebelum berlari pagi. Padahal, tubuh Anda membutuhkan energi setelah berpuasa semalaman. Makan makanan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna sebelum berlari, seperti biskuit graham, saus apel, pisang, atau sepotong roti, bisa memberikan energi yang dibutuhkan.
Setelah berlari, fokuslah pada makanan yang kaya protein yang dikombinasikan dengan karbohidrat dan lemak sehat untuk pemulihan. Jika Anda sedang terburu-buru, pertimbangkan shake protein, bar protein, atau susu cokelat sebagai alternatif.
Bergabunglah dengan Grup Lari atau Pertimbangkan Pelatih
Mirna Valerio, seorang pelari ultramarathon dan mantan pelatih lintas alam, merekomendasikan bergabung dengan grup lari atau mencari pelatih untuk memotivasi dan menghubungkan Anda dengan komunitas. Meski banyak pelatih yang ditemukan melalui media sosial, penting untuk memastikan mereka memiliki sertifikasi pelatihan atau pengalaman formal. Jangan ragu untuk bertanya tentang kredensial pelatih atau spesialisasi mereka dalam jenis pelatihan tertentu.
Jaga Peralatan Anda Tetap Sederhana
Menghabiskan banyak uang untuk perlengkapan lari seperti pakaian mahal, jam tangan GPS, dan sepatu balapan yang terus berkembang tidak perlu dilakukan saat baru memulai. Fokuslah pada hal-hal dasar terlebih dahulu. Investasikan pada sepasang sepatu lari yang sesuai dengan gaya berjalan dan bentuk kaki Anda, dan pertimbangkan juga untuk membeli kaus kaki lari yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat untuk mencegah lecet.
Kuasai Seni Istirahat
Istirahat merupakan bagian penting dari latihan lari yang baik. Tubuh perlu waktu untuk memperbaiki diri dan beradaptasi dengan peningkatan latihan. Hari istirahat membantu mencegah cedera akibat penggunaan berlebihan dan kelelahan mental. Jika Anda baru memulai rutinitas lari, rencanakan hari istirahat dan hari lari secara bergantian untuk mendukung proses pemulihan.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membangun kebiasaan berlari yang berkelanjutan dan menyenangkan tanpa terjebak dalam kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula.
Pilihan Editor: Tak Cuma Fisik, Cek Manfaat Lari Bagi Kesehatan Mental