Diagnosis dan penilaian kebutuhan PCI di RS Siloam melibatkan serangkaian prosedur dan evaluasi yang mendalam untuk menentukan apakah PCI adalah opsi terbaik untuk pasien. Setelah pemeriksaan awal di IGD, tes diagnostik lanjutan seperti angiografi koroner dilakukan untuk menilai derajat penyumbatan di arteri koroner. Angiografi koroner adalah prosedur di mana kontras khusus disuntikkan ke dalam arteri, dan gambar X-ray diambil untuk melihat aliran darah dan identifikasi penyumbatan secara jelas. Hasil dari angiografi ini akan menentukan lokasi dan tingkat keparahan penyumbatan.
Berdasarkan hasil diagnosis tersebut, tim medis akan memutuskan apakah PCI mungkin untuk dapat dilakukan. Selain itu, pertimbangan juga diberikan terhadap kondisi kesehatan keseluruhan pasien dan risiko yang mungkin timbul selama prosedur. Keputusan ini diambil dengan hati-hati untuk memastikan bahwa PCI adalah intervensi yang tepat dan bahwa manfaat dari prosedur ini akan melebihi risiko potensial yang terkait.
Selain itu, mempertimbangkan risiko dan manfaat dari PCI untuk setiap pasien secara individual juga sangat penting. Beberapa pasien mungkin memiliki kondisi kesehatan yang membuat mereka kurang cocok untuk PCI atau mungkin menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi. Sebelum pasien dan keluarganya setuju dengan tindakan PCI, tim medis Rumah Sakit Siloam akan memberikan informasi secara detil dan memastikan bahwa semua opsi dipertimbangkan secara menyeluruh.
Setelah pasien dipindahkan ke Catheterization Lab, dokter akan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di lengan atau paha dan mengarahkannya ke arteri koroner yang tersumbat. Selama prosedur, tim medis akan memantau posisi kateter dan kondisi arteri menggunakan fluoroskopi digital, yang memungkinkan visualisasi real-time dari bagian dalam arteri. Prosedur ini biasanya melibatkan penggunaan balon yang dikembangkan untuk membuka penyumbatan dan menempatkan stent untuk menjaga arteri tetap terbuka. Stent yang digunakan di Rumah Sakit Siloam dilengkapi dengan teknologi terbaru, termasuk stent dengan teknologi terbaru dan alat medis pendukung untuk menjamin presisi dari prosedur PCI.
Prosedur PCI dilakukan dengan anestesi lokal untuk mengurangi ketidaknyamanan, sehingga pasien dapat merasa lebih tenang dan nyaman selama intervensi. Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan ahli radiologi bekerja sama untuk memantau kondisi pasien secara real-time selama prosedur PCI berlangsung. Sistem pemantauan yang canggih digunakan untuk memantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah, detak jantung, dan kadar oksigen, memastikan bahwa setiap perubahan kondisi pasien dapat segera diatasi.
Sebelum prosedur PCI dimulai, pasien mendapatkan penjelasan rinci tentang apa yang akan terjadi, termasuk manfaat dan risiko dari PCI. Informasi ini membantu mengurangi kecemasan dan memungkinkan pasien untuk lebih memahami proses yang akan mereka jalani. Tim medis juga siap memberikan dukungan emosional dan menjawab pertanyaan pasien, memastikan bahwa mereka merasa didukung sepanjang proses.
Komplikasi selama atau setelah prosedur PCI bisa termasuk pendarahan, infeksi, atau reaksi alergi terhadap bahan kontras. Sebab itu, pemantauan paska-prosedur sangat penting untuk mendeteksi dan mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi. Setelah PCI, pasien ditempatkan dalam ruang perawatan intensif jantung, sehingga tim medis dapat memantau mereka secara intensif dan memberikan perawatan yang diperlukan.
Jika komplikasi terjadi, seperti pendarahan dari lokasi kateter atau reaksi terhadap obat, dokter akan segera melakukan intervensi yang diperlukan. Penggunaan teknologi dan peralatan terkini di Catheterization Lab memungkinkan deteksi dini masalah dan penanganan yang efisien. Pendekatan proaktif ini membantu dalam meminimalkan dampak komplikasi dan memastikan bahwa pasien mendapatkan pemulihan yang optimal.
Setelah prosedur PCI, pasien di Rumah Sakit Siloam menerima program rehabilitasi yang komprehensif untuk mendukung pemulihan dan pencegahan penyakit jantung di masa depan. Program rehabilitasi ini mencakup konseling tentang perubahan gaya hidup yang sehat, seperti pola makan seimbang, rutinitas olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Konseling ini sangat penting untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung mereka.
Pasien juga dijadwalkan untuk kunjungan tindak lanjut dengan dokter guna memantau kemajuan mereka dan mengevaluasi kebutuhan pengobatan lebih lanjut. Selama kunjungan ini, dokter akan melakukan evaluasi rutin dan mungkin melakukan tes tambahan untuk memastikan bahwa arteri tetap terbuka dan tidak ada masalah yang baru. Program tindak lanjut ini dirancang untuk memberikan dukungan berkelanjutan dan memastikan bahwa pasien dapat kembali ke aktivitas
normal dengan aman dan sehat. (*)